Home / Romansa / Marriage Agreement / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Marriage Agreement: Chapter 31 - Chapter 40

97 Chapters

Aku Punya Hak Penuh Atas Dirimu

Tepat pukul tujuh malam. Zeline yang telah siap untuk pergi, menatap kembali pantulan dirinya di cermin, memastikan jika penampilannya sudah oke. Setelah sekian tahun tidak berjumpa dengan teman serta kakak tingkatnya saat sekolah, tentu saja Zeline ingin tampil lebih baik dari sebelumnya.Zeline keluar dari kamarnya menjinjing tas kecil berwarna hitam senada dengan dress yang di gunakannya, dengan sebelah tanganya lagi membawa sebuah paper bag berisi kado yang akan ia berikan pada si pemilik acara nanti."Zeline!" Suara Zayn menghentikan langkah Zeline yang baru saja akan membuka pintu."Iya, ada apa?" tanya Zeline santai memutar tubuhnya menatap Zayn.Zayn menatap kagum sekaligus kesal melihat penampilan Zeline. Wanita yang ada di depannya itu menggunakan dress hitam ketat yang menempel sempurna di tubuhnya, memperlihatkan lekuk tubuhnya yang mempunyai lekuk tubuh yang sungguh menggoda iman setiap pria yang menatapnya.Dress sepanjang lutut itu s
Read more

Obat Perangsang

Zayn mengeram kesal saat mendapat kabar dari orang suruhannya jika acara yang Zeline datangi dihadiri oleh banyak pria. Ia merasa sangat gelisah membayangkan mata-mata nakal para pria menatap Zeline, membayangkan jika Zeline di dekati oleh pria yang ada di sana."Kirimkan lokasinya!" ucap Zayn setelah itu memutuskan sepihak panggilan lalu segera bersiap untuk menjemput Zeline."Saatnya pulang istriku yang keras kepala!" gumam Zayn menyeringai.***"Kamu mau apa?" tanya Retha menghentikan sahabatnya yang akan menghampiri Zeline."Aku akan meminta pelayan untuk mendorong Zeline jatuh ke dalam kolam berenang!" ucapnya melirik tajam pada Zelien yang berdiri di pinggir kolam bersama kedua sahabatnya."Buat apa? Percuma, dia jago berenang. lagi pula jika kamu meminta seseorang membuatnya jatuh ke kolam berenang, itu justru akan membuat Zeline semakin mencuri perhatian semua orang disini, mereka pasti akan dengan senang hati berlomba menolong Zelin
Read more

Membobol Gawang Zeline

Zayn mengerang nikmat saat Zeline terus saja menggerayangi tubuhnya. Gairahnya yang selama ini coba ia tahan saat melihat Zeline sekarang benar-benar sedang di uji.Zeline yang ia lihat kali ini sangat berbeda dengan Zeline yang selama ini ia lihat begitu acuh dan menjaga sikapnya. Zayn sadar betul jika saat ini wanita yang menyandang status sebagai istrinya itu tengah terkena efek dari obat laknat, dan itu membuat Zayn begitu marah. ia berjanji akan menemukan orang yang sudah Berani mengusik wanitanya.Ya, wanitanya. Tidak akan ia biarkan siapapun merasa tenang setelah berani mengusik ketenangannya."Ze, tenanglah. Kita bisa celaka jika kamu seperti ini!" ucapnya menepis tangan Zeline yang semakin nakal menggerayangi tubuhnya."Zayn, seseorang mencampur sesuatu di minumanku!" ucapnya mengendus tubuh Zayn lalu dengan santainya menaiki tubuh Zayn membuat Zayn seketika langsung menginjak pedal rem saat Zeline berada di pangkuannya."Ze apa yang kamu
Read more

Mengulang Kembali

Zayn terbangun dari tidurnya, di suguhi dengan wajah cantik Zeline. Ia tersenyum senang, mendapati Zeline berada di atas ranjang yang sama denganya. hal sederhana yang mampu membuat hatinya merasa hangat dan membuatnya begitu bahagia. Ia begitu tak menyangka jika akhirnya dia bisa menyentuh Zeline, wanita yang telah resmi menjadi istrinya, namun selalu menjaga jarak dengannya. Sekarang Zeline bukan hanya resmi menjadi istrinya sebagai status di mata hukum. Menyatunya tubuh mereka membuat ikatan di antara mereka semakin bertambah dan menjadikan pernikahan mereka seperti pernikahan yang semestinya di mana ada nafkah lahir dan batin. 'Aku ingin dan akan berusaha membuatnya agar dia selalu tidur di ranjang ku, bersama denganku!' batin Zayn menatap wajah cantik Zeline yang terlelap indah di sebelahnya. Tangannya terangkat ingin menyentuh wajah cantik gadis yang telah ia ubah menjadi seorang wanita yang sesungguhnya. Zayn mengecup begitu lembut, mulai dari
Read more

Perasaan Aneh Di Hati

Beberapa hari berlalu. Apa yang di katakan Zayn benar terjadi. Setelah kejadian dimana mereka telah tidur bersama, bukan hanya sekedar tidur itu. Zeline tak keluar dari kamarnya. Bukan tidak keluar, melainkan menunggu Zayn berangkat ke kantor dulu barulah ia keluar dari kamar, dan akan kembali mengurung diri di kamar sebelum Zayn pulang ke rumah. Zeline benar-benar merasa malu untuk bertemu dengan Zayn apa lagi jika ia mengingat saat dimana ia yang tanpa malunya memimpin permain. Memikirkannya saja membuat Zeline merasa malu dengan dirinya sendiri, apa lagi jika bertemu dengan Zayn.Jarum jam menunjukan pukul sepuluh malam dan Zeline belum mengisi perutnya. Ia mengelus perutnya. tidak ada pilihan, akhirnya dia terpaksa keluar dari kamar, namun sayangnya tidak ada apa-apa di dalam lemari pendingin.Zeline yang masih berdiri di depan lemari pendingin di buat terkejut, saat mendengar suara langkah kaki yang masuk ke dapur, ia membalikkan tubuhnya dan melihat Zayn masuk ke
Read more

Melihat Foto Zayn Bersama Perempuan

Mobil yang di kemudikan Zayn tiba di rumah mereka. Zayn membuka Seatbelt lalu turun lebih dulu dari mobil tanpa mengatakan apapun pada Zeline yang menatap bingung padanya."Apa aku membuat kesalahan?" ucapnya bingung.Zeline turun dari dalam mobil lalu menyusul langkah Zayn untuk masuk kedalam rumah, baru saja ia melangkah masuk, suara pintu yang ditutup cukup keras oleh Zayn membuat Zeline terkejut, dan semakin bingung ada apa dengannya."Sudahlah, lagi pula bukan urusanku, mungkin saja dia sedang ada masalah," gumam Zeline kembali melanjutkan langkahnya menuju kamar.Di lantai atas tepatnya di dalam kamarnya, Zayn bersandar di balik pintu untuk menata hatinya yang merasa tidak nyaman setelah mendengar ucapan Zeline saat di restoran. Mendengar kata berpisah dan sementara dari Zeline membuatnya merasa tidak nyaman, ia merasa begitu gelisah dengan kalimat yang di ucapkan Zeline."Ada apa dengan hatiku? Sadarlah, Zayn. Tujuanmu adalah membalas dendam
Read more

Hati Yang Terluka

Zeline tiba di A3 bakery terdiam di depan pintu masuk, ia menatap bingung pada etalase roti yang ada di sana yang terlihat kosong. Ia mulai menduga-duga apa mungkin sesuatu telah terjadi hingga mamanya dan Ria tidak bisa membuat roti. Untuk menjawab rasa penasarannya, Zeline masuk ke dalam menuju dapur, "kak, kenapa tidak ada satupun roti di luar?" tanya Zeline pada Ria yang tengah membersihkan dapur di sana. "Kapan tiba, Ze?" tanya Ria menatap Zeline. "Batu saja kak, kalian tidak membuat roti?" ulang Zeline kembali bertanya. "Semua sudah habis terjual, Ze!" jawab Ria tersenyum menatap Zeline. "Habis? Semuanya?" ulang Zeline bertanya yang di angguki oleh Ria. "iya, sudah beberapa hari belakangan ini semua roti dan kue selalu habis terjual dengan sangat cepat, contohnya hari ini!" jawab Ria semakin membuat Zeline bingung. Bukan lantaran tidak bersyukur, Zeline sangat bersyukur jika dagangan mamanya laris, namun ia tetap merasa a
Read more

Perubahan Sikap Zeline

Seakan belum cukup apa yang ia lihat di restorant. Zayn menambah luka Zeline dengan membawa kekasihnya masuk ke dalam rumah mereka. Salah, bukan rumah mereka, tepatnya rumah Zayn yang di dalamnya juga di tempati oleh Zeline yang bekerja padanya. Zeline bermaksud mempertanyakan tingkah Zayn di luar sana, ia sadar jika masing-masing antara mereka di larang ikut campur dalam urusan mereka, namun tetap saja harusnya Zayn memikirkan kemungkinan yang akan terjadi. Bagaimana jika adik dan mamanya melihat Zayn bersama wanita lain di luar? Apa yang harus ia jelaskan pada mereka? Itulah yang ingin Zeline bahas bersama Zayn. Ia yang keluar dari kamar saat mendengar suara deru mobil Zayn, menegang saat melihat Zayn membawa masuk wanita yang tadi siang ia lihat bersama Zayn berada di samping Zayn, membuat Zeline terdiam membeku melihatnya. 'Apa ini saatnya mereka berpisah?' pertanyaan itulah yang ada di benaknya. "Ze, kenalkan ini Sella!" ucap Zayn dengan santainya mengen
Read more

Sella Merasa Tersaingi

Pagi ini, Zeline bangun lebih awal dari biasanya, ia sengaja bangun lebih cepat agar tak bertemu dengan kedua makhluk yang sudah membuat moodnya menjadi buruk. Zeline keluar dari kamar sudah dengan penampilannya yang trendi tetap selalu menunjukan kecantikannya. Rok mini berbahan jeans menjadi pilihan Zeline hari ini, memang terlihat biasa, namun rok mini jeans yang digunakan Zeline menjadi sangat stylish saat dipadukan dengan atasan berupa blouse. Zeline memilih square neck blouse berwarna putih untuk atasan dan padukan dengan rok mini berbahan jeans, dan juga dengan sneaker putih. Penampilannya kali ini membuatnya terlihat sangat modis dan trendi. Tiba di dapur, Zeline lagi-lagi mengeluarkan telur dan beberapa bahan lainnya dari kulkas, kali ini dia akan membuat scrambled eggs dan segelas coklat panas. Menu yang cukup untuk mengisi perutnya pagi sebelum memulai aktivitasnya. Zayn yang sudah terbangun dari tidurnya dan sedang berolahraga di taman belakang fa
Read more

Bertemu Vero

"Kenapa aku harus terjebak dengan pernikahan seperti ini, Tuhan? Maafkan aku atas kesalahan yang telah aku perbuat ini," ucap Zeline mengusap air matanya yang jatuh membasahi wajah cantiknya setelah ia berada di dalam mobil.Sesungguhnya Zeline tak ada agenda hari ini, namun dia memilih keluar dari rumah sepagi mungkin untuk menghindar dari Zayn dan kekasihhya. Meskipun Zeline berulang kali menekankan pada dirinya untuk tidak terbawa perasaan akan hubungan mereka, namun tetap saja Zeline merasa sakit saat piria yang sudah mendapatkan kesuciannya itu justru dengan seenaknya tanpa rasa bersalah membawa wanita yang di akui sebagai kekasihnya, untuk tinggal serumah dengan mereka.Zeline tidak akan merasa begitu kecewa jika saja ia tidak seatap dengan Zayn, ia akan dapat dengan mudah melupakan kejadian dimana keperawanannya terlepas, tapi di sini posisinya mereka tinggal seatap dan lebih membuat Zeline susah melupakan hal tersebut adalah, saat Zayn justru bersikap santai di
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status