~Wanita, jika hatinya sudah hancur lebur, maka jangan harap bisa kembali seperti semula. Maaf mungkin ada, tapi kesempatan kedua hanya angan belaka~Setengah perjalanan, semuanya masih aman. Sagita sama sekali tidak mencium adanya keanehan. Namun beberapa saat kemudian, sepeda motor itu terparkir di sebuah pinggir jalan yang teduh."Loh! Pak! Kok kita berhenti di sini? Ini belum sampai tujuan loh." Sagita bertanya dengan nada heran. Tidak ada rasa takut dalam hati Sagita seperti tadi malam. Jalanan ini cukup ramai, banyak anak-anak sekolah dan para pekerja kantoran yang mulai berangkat kerja.Bapak ojol itu lalu turun dari atas sepeda motor dan menghadap ke arah Sagita. Ia membuka helm dan juga maskernya. Saat itulah, Sagita tersentak kaget."Mas Danar!"Danar, ojol yang yang menjemput Sagita dan membawanya pergi ke kantor, ternyata adalah Danar. Sagita kaget dan refleks menjauh dari tempat Danar berdiri.
Read more