~Saat momen sakral, terkadang hal-hal aneh justru bisa terjadi, merusak momen sakral tersebut~Yoga menyetir mobil dengan sangat tidak semangat. Matanya sayu. Malam itu, sepertinya bukanlah malam yang baik untuknya. Ia merasa dirinya kurang beruntung, jauh berbeda dengan Jidan yang saat ini Yoga yakin sedang berbahagia.Bagaimana Jidan tidak berbahagia, wanita yang dicintainya sedang makan bersama dengan keluarganya. Sagita malam itu juga terlihat sangat cantik di mata Jidan. Pakaiannya, senyumnya, bahkan plastik buah tangan yang dibawa Sagita sajapun menarik di mata Jidan."Om, Tante, makasih banyak ya, atas udangan makan malamnya." Sagita berkata sambil menganggukkan kepala."Loh, siapa yang ngundang kamu Git? Bukan kami. Tapi ituloh Jidan. Jidan yang mengundang kamu. Kami juga malam ini diundang sama dia. Enggak tau tuh, kenapa. Katanya malam ini, dia mau ngomong serius. Haduh, Jidan kadang emang suka gitu, suka buat penasaran.
Baca selengkapnya