Home / Urban / Tentang Harga Diri / Kabanata 741 - Kabanata 750

Lahat ng Kabanata ng Tentang Harga Diri: Kabanata 741 - Kabanata 750

1073 Kabanata

S2.133 Masih Berlanjut

Tampaknya Jo sudah tidak bisa lagi menahan pesona sang suami yang sedang tertidur di sampingnya. Kali ini perempuan berambut pirang ini ikut tertidur telentang dan berbaring di samping Nicko.Nicko hanya menoleh sejenak, tapi kembali pada tatapannya semula, menatap langit-langit rumah.“Kenapa dia belum mengerti juga?” tanya Jo dalam hati.Diam-diam mata aquanya mencuri pandang ke arah Nicko yang masih tidur telentang dengan bagian sensitifnya yang siluetnya terlihat begitu jelas. Kedua kaki Jo pun mulai saling bergesekan untuk menyembunyikan perasaan gejolak suami istri yang ada di dalam dadanya. Sementara Nicko hanya diam seakan tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada istrinya.Cukup lama mereka berdua saling terdiam, mungkin lebih dari sepuluh menit. Sampai akhirnya Jo benar-benar tidak tahan dan meruntuhkan egonya.“Aku tidak bisa membiarkan ini terus menerus, tampaknya aku harus menunjukkan padanya kalau aku menginginkannya,” pikir Jo.Perempuan berambut pirang itu pun ak
last updateHuling Na-update : 2022-08-19
Magbasa pa

S2. 132 Rencana Musim Panas

Ian memandang heran ke arah kedua orang tuanya yang saat ini tampak berseri-seri. Sebenarnya ini bukan pemandangan aneh bagi anak kecil itu. Sejak dulu, Ian sudah sering melihat Jo dan juga Nicko yang selalu berdua, tapi entah kenapa kali ini ia melihat ada yang lain dari kedua orang tuanya.“Ayah dan Ibu terlihat senang sekali pagi ini?” tegur Ian begitu melihat kedua orang tuanya.Nicko pun tersenyum penuh kemenangan. Kali ini pria berambut cokelat itu mendekat ke arah putranya dan mengelus rambutnya, “Tentu ayah senang sekali karena nanti kita akan berlibur ke pulau zambrud, bukankah ini musim panas dan sangat cocok untuk kita sekeluarga menikmatinya?”“Kita akan berlibur ayah?” tanya Ian memastikan.“Tentu saja sayang, bukankah kau ingin sekali mengikuti perkemahan musim panas. Kebetulan ada perkemahan di pulau zambrud, menurutku itu akan bagus untukmu. Kau bisa mengikuti berbagai kegiatan di sana. Ibu dengar mantan atlit olimpiade akan menjadi pelatih sepak bola di sana,” kata Jo
last updateHuling Na-update : 2022-08-19
Magbasa pa

S2. 135 Semua Gara-Gara Nicko

Daisy masih duduk di ujung tempat tidurnya sambil mengacak rambutnya. Ia tak hentinya memaki dan meratapi nasibnya kali ini.Wanita berambut pirang ini pun mengingat masa lalunya saat kehidupan keluarganya masih dalam keadaan normal, kecuali kedatangan Nicko yang menjadi petaka baginya.Diantara ketiga menantunya, memang hanya Armando Blanc sajalah menantu yang paling sempurna di mata Daisy. Saat pernikahan Catherine yang pertama, Armando bisa memberikan mahar yang cukup tinggi untuk Cathy.“Ah andai saja Armando masih hidup, pasti aku tidak akan merasakan kesusahan ini,” gumam Daisy sambil mengingat apa saja yang dilewati bersama Armando saat itu.Armando dinilai royal dalam membelanjakan uangnya. Seringkali Daisy mendapatkan banyak hadiah dari Armando saat itu. Keluarganya benar-benar mapan di waktu itu.Sampai pada akhirnya Nicko datang dan merusak semuanya.“Kenapa menantu itu sama sekali tidak berbakti kepadaku. Gara-gara dia Armando harus mendekam di penjara dan hidupnya berakhi
last updateHuling Na-update : 2022-08-21
Magbasa pa

S2. 136 Ada apa Dengan Rodgie

Nicko kembali ke sebuah bangunan yang tampak suram, bangunan yang membawa ingatannya pada kejadian beberapa tahun lalu. Pemuda ini menghembuskan napas panjang sambil merangkul putra angkatnya dan mempererat gandengan tangannya pada sang istri. Sementara tiga orang pengawal pribadi tampak berdiri di belakangnya.“Huft!” Nicko menghembuskan napas panjang sekali lagi dan menoleh pada istri dan anaknya.Kali ini ada sesuatu yang mengganjal bagi Nicko. Kekuatan misterius yang memasuki tubuhnya memberikan tanda sesuatu yang terjadi di sini.Saat ia berdiri, dia melihat bangunan ini diliputi asap hitam, tentu saja asap itu hanya mampu dilihat oleh Nicko saja. Pemuda berambut cokelat ini pun menoleh ke arah timur, bangunan yang menjadi blok sel yang dulu sempat dihuni Nicko dan masih dihuni oleh Rodgie dan asap hitam itu pun semakin terlihat jelas di bangunan itu, tepatnya di lantai dua.“Rodgie, ada apa sebenarnya,” pikir Nicko mencoba untuk bertanya-tanya.“Sayang, ayo, apakah kita akan ber
last updateHuling Na-update : 2022-08-21
Magbasa pa

S2. 137 Andai Aku Bisa

Pagi ini cuaca begitu cerah, dan Ian tampak tidak sabar untuk kegiatan selanjutnya. Anak kecil itu sudah berpakaian begitu rapi dan tas kopornya sudah dilengkapi dengan keperluan lainnya. Ian tampaknya tidak sabar untuk segera mengikuti perkemahan musim panas yang selama ini diidamkannya.“Kau bersemangat sekali, Nak?” canda Nicko saat melihat Ian yang sudah berpakaian lengkap sambil meneteng bola sepak di tangannya.“Iya, ayah aku sudah tidak sabar untuk mengikuti perkemahan musim panas kali ini. Menurutku acaranya akan sangat menarik,” kata Ian.Nicko merangkul istrinya dan tersenyum lalu menggelengkan kepalanya, mereka berdua terheran melihat tingkah laku anak mereka kali ini. Memang Ian begitu bersemangat kali ini sampai-sampai ia lupa untuk menikmati sarapan paginya.“Hmm ya ayah dan ibu tahu kau sangat mendambakan perkemahan musim panas ini, tapi kau harus ingat untuk menikmati sarapan pagimu lebih dulu,” kata Nicko.Ian pun tersipu malu, kemudian ia menikmati cereal cokelat de
last updateHuling Na-update : 2022-08-22
Magbasa pa

S2. 138 Tiga Anak Nakal

Tuan Jims yang kini basah kuyup pun masuk ke dalam ruangan tempat Ian akan menginap kali ini. Pria yang memegang jabatan sebagai pengasuh itu pun menganggap perlakuan ketiga anak itu bukanlah hal yang baik.“Siapa diantara kalian yang melakukannya?” tanya Tuan Jims sambil melirik ke arah pria yang ada di sebelahnya.Ian yang ada di belakangnya hanya menunduk karena ketiga anak lelaki yang lebih tua darinya itu terus saja menatapnya tajam seakan memberikan kode untuknya.“Kau masuklah Ian, tempat tidurmu ada di situ!” perintah Tuan Jims menunjuk sebuah ranjang yang berada di dekat jendela.Nakas di ranjang pilihannya masih kosong, pertanda kalau tidak ada seorang pun yang menempati ranjang itu. Ian pun melangkah dengan malu-malu menuju ranjang yang ditunjuk, sembari melangkah Ian tampak takut-takut melirik ke arah teman sekamarnya.“Kalian pikir perbuatan kalian ini menunjukkan kalau kalian anak yang hebat? Tidak sama sekali. Justru perilaku kalian sangat memalukan!” seru Tuan Jims.“M
last updateHuling Na-update : 2022-08-22
Magbasa pa

S2.139 Akal Busuk

Kali ini Ronald dan Denise saling beradu pandang. Senyuman pun muncul pada wajah kedua anak lelaki dua belas tahun ini.Denise yang paling dominan diantara mereka bertiga pun mendekat ke arah Jerry yang tadi dikira pengecut. Anak lelaki berambut ikal itu pun merangkul si pipi tembem.“Nah begitu, itu namanya baru teman,” puji Denise.Jerry pun mengangkat wajahnya dan ingin sekali mengetahui apa rencana Denise selanjutnya.“Yah, kurasa kita harus tetap kompak kapanpun kan?” tanya Jerry.“Ya itu baru benar.”“Lalu apa yang kau rencanakan?” tanya Jerry.Sebenarnya Jerry bukanlah anak yang suka merundung seperti kedua teman sekamarnya, memang benar yang dikatakan oleh Denise kalau sebenarnya ia tidak punya nyali. Jerry sendiri tahu bagaimana rasanya mendapatkan perundungan oleh teman sekelas.Dari dulu Jerry memiliki penampilan yang berbeda, ukuran tubuhnya lebih besar dibandingkan anak seusianya, hingga ia sering dikata-katai sebagai raksasa. Untung saja Jerry memiliki kemampuan dalam ol
last updateHuling Na-update : 2022-08-22
Magbasa pa

S2.140 Anak Yang Berbakat

Mendengar nama Ian disebut melalui pengeras suara, ketiga anak nakal itu pun saling pandang. Salah satu dari mereka langsung menepuk bahu Ian, dan mencengkeramnya.“Hei cepat sana ke kantor kau sudah dipanggil, dan ingat jika sudah selesai kembali ke sini!” ancam Denise yang kali ini mencengkeram bahu Ian dengan kuat dan membuat anak itu menggigit bibir karena meringis kesakitan. Tubuh Denise jauh lebih besar dibandingkan Ian yang cenderung kurus.“Dengar ya, jangan sekali-sekali kau menceritakan tentang hal ini pada siapapun! Jika apa yang kami lakukan ini sampai terdengar oleh para mentor, maka kami tak segan-segan untuk melakukan hal yang lebih parah dari ini!” ancam Denise sementara satu tangannya menunjuk ke arah wajah Ian.“Ke … kenapa kalian lakukan ini padaku?” tanya Ian dengan gugup. Ia sudah bisa mencerna apa yang baru saja terjadi pada dirinya. Ian telah ditipu secara mentah-mentah oleh kawan sekamarnya.“Kenapa kami melakukan ini padamu? Ha ha tentu saja kami melakukannya
last updateHuling Na-update : 2022-08-23
Magbasa pa

S2.141 Potret Rodgie

Anak lelaki sok jagoan itu mengikuti arah pandangan Tuan Jims. Sebuah cctv yang mengarah pada mereka bertiga, walau tidak dekat tapi mampu menangkap semua rekaman kejadian di sekitar.“Ada cctv, kenapa aku tidak tahu ya?” tanya Denise dalam hati.Anak lelaki itu sama sekali tidak bisa berkutik sekarang. Ia justru tergagap, sampai tidak berani mendongakkan kepalanya lagi. Denise tampak meremas kedua tangannya mencoba untuk mencari jawaban yang tepat untuk dikatakan pada Tuan Jims.“Eh aku … aku tidak tahu kalau ada cctv di sana,” Denise akhirnya buka suara.Tuan Jims yang berdiri di sampingnya pun tertawa lepas lalu kembali menepuk bahu Denise.“Hmm aku mengerti, kau tidak tahu kalau ada cctv di sana, artinya kau bisa menindas siapapun? Sayang kau telah salah perhitungan, nak. Di sini banyak sekali cctv yang letaknya tidak disadari oleh peserta perkemahan. Jadi kuingatkan sekali lagi, jangan berani untuk menindas siapapun di sini. Atau kau akan mendapat hukuman lebih parah dari ini!” T
last updateHuling Na-update : 2022-08-24
Magbasa pa

S2.142 Anak PEmbunuh

Denise diantar kedua sekutunya menuju tempat tidur, tak biasanya tangannya terasa dingin ketika bersentuhan dengan kedua temannya.“Tanganmu dingin sekali Denise,” komentar Jerry yang tiba-tiba.Beberapa saat lalu ia sempat mendengar Denise bergumam setelah melihat foto yang sempat mereka perebutkan. Denise terang-terangan menyebutkan Ian harus pergi atau mereka akan celaka. Tentu saja Jerry tidak mengerti apa yang dimaksud teman sekamarnya itu.Jerry pun menepuk pundak temannya itu dan ingin meminta penjelasan.“Apa maksud ucapanmu tadi?”Denise tidak juga menjawab, ia malah melirik Ian dan memastikan kalau anak itu sudah tertidur lelap. Tempat tidur Ian dan Denise memang bersebelahan. Tempat tidur mereka hanya dipisahkan oleh nakas dan sebuah lemari satu pintu saja. Jika diukur dalam satuan meter, jaraknya kurang dari satu setengah meter.Saat itu Ian tidak berubah posisinya, masih saja membelakangi sambil memeluk pigura yang sejak tadi mereka perebutkan.“Hmm tampaknya dia sudah be
last updateHuling Na-update : 2022-08-25
Magbasa pa
PREV
1
...
7374757677
...
108
DMCA.com Protection Status