Share

S2. 137 Andai Aku Bisa

Pagi ini cuaca begitu cerah, dan Ian tampak tidak sabar untuk kegiatan selanjutnya. Anak kecil itu sudah berpakaian begitu rapi dan tas kopornya sudah dilengkapi dengan keperluan lainnya. Ian tampaknya tidak sabar untuk segera mengikuti perkemahan musim panas yang selama ini diidamkannya.

“Kau bersemangat sekali, Nak?” canda Nicko saat melihat Ian yang sudah berpakaian lengkap sambil meneteng bola sepak di tangannya.

“Iya, ayah aku sudah tidak sabar untuk mengikuti perkemahan musim panas kali ini. Menurutku acaranya akan sangat menarik,” kata Ian.

Nicko merangkul istrinya dan tersenyum lalu menggelengkan kepalanya, mereka berdua terheran melihat tingkah laku anak mereka kali ini. Memang Ian begitu bersemangat kali ini sampai-sampai ia lupa untuk menikmati sarapan paginya.

“Hmm ya ayah dan ibu tahu kau sangat mendambakan perkemahan musim panas ini, tapi kau harus ingat untuk menikmati sarapan pagimu lebih dulu,” kata Nicko.

Ian pun tersipu malu, kemudian ia menikmati cereal cokelat de
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status