Home / Romansa / The CEO and Me (Indonesia) / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of The CEO and Me (Indonesia): Chapter 1 - Chapter 10

69 Chapters

1. Antara Ancaman Singa dan Harimau

POV SagaraHari ini adalah hari pernikahanku dengan Viola anak dari pemilik Perusahaan Adem Anyes Group.Pemilik Perusahaan itu dengan sukarela memberikan anak kesayangannya kepadaku sebagai balasan atas semua jasa-jasaku yang telah bersedia menyelamatkan Perusahaan miliknya yang sedang berada di ambang kehancuran.Akan tetapi, pernikahan ini terjadi atas pengaturan dari Kakak laki-lakiku yang bernama Awan, yang merupakan pesaingku di Samudra Group.Bisa dibilang aku dan Kakakku sebenarnya saling bermusuhan satu sama lain."Tuan Muda, Dokter yang bertugas untuk mengecek kesehatan Anda pagi ini sudah tiba." ucap Sekretaris pribadiku yang bernama lengkap Kenzo Adiatama."Suruh Dia untuk masuk!" titahku."Tapi, Tuan, Dokter itu ...,""Dokter itu kenapa, Ken?" keningku mengernyit."bu
Read more

2. Berpura-pura Lumpuh

POV AuthorJam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi dan sudah saatnya Sagara untuk membersihkan dirinya di dalam kamar mandi.Pukul delapan pagi, pemuda tampan itu harus sudah siap karena para kerabat dan orang-orang yang akan mengiringi mobil pengantinnya sudah mulai berdatangan ke rumah ini.Kini langkah kaki Sagara dia arahkan ke ruang kamar mandi di dalam kamarnya.Air dingin yang sangat menyegarkan mulai membasahi tubuh kekar pemuda itu dan membuat luruh semua kotoran yang menempel di kulitnya.Beberapa saat kemudian Sagara yang telah selesai membersihkan diri mulai keluar dari dalam ruang kamar mandi dengan mengenakan kimono berwarna biru yang membalut tubuh jangkungnya."Ken," sapa Sagara saat mendapati Sekretaris pribadinya telah masuk kembali ke ruang kamarnya dan saat ini sedang duduk di sebuah sofa sam
Read more

3. Mau Buka Baju Saja Repot

Mobil yang dikendarai oleh Sekretaris Diana mulai memisahkan diri dari rombongan pengiring mobil pengantin.Beberapa orang yang melihat kejadian ini sedikit mengernyitkan dahi mereka karena merasa heran.'Kenapa Tuan Awan malah pergi ke arah lain?' batin mereka semua bertanya-tanya.'Ah, mungkin ada kepentingan yang mendadak.' pikir mereka yang memilih untuk tidak ambil pusing dengan kejadian ini.Beberapa saat kemudian, mobil yang dikendarai oleh Sekretaris Diana mulai memasuki gerbang sebuah Motel yang lumayan dekat dengan rute yang mereka lalui saat ini.Halaman parkir di Motel ini cukup luas, namun masih lengang tidak seramai saat malam minggu atau pun malam tahun baru."Di, sana kamu pesan kamar dulu! Nanti kalau sudah pesan kamar, baru aku nyusulin kamu." ucap Awan."Nggak mau ah." tolak Sekretaris Diana sambil menyidekapkan ke
Read more

4. Sekretaris Ken Sudah Gila Apa Ya?

"Tuan," panggil Sekretaris Diana kepada Bosnya yang saat ini sedang memejamkan kedua matanya."Hm," respon Awan."Jangan tidur! Ayo kita cepat bangun dan mandi!""Nanti saja.""Jangan gila kamu, Tuan. Kita harus segera kembali ke gedung resepsi pernikahan Tuan Muda Saga." ucap Sekretaris Diana mengingatkan."Tenang saja! Acara pernikahan Sagara akan diundur beberapa jam lagi sebab mempelai wanitanya telah diculik oleh anak buahku.""Hah!" Diana kaget mendengar penuturan Awan."Kenapa kamu kaget seperti itu?""Kalau mempelai wanitanya diculik oleh Tuan. Lalu nasib pernikahan Tuan Muda Saga bagaimana? Bukankah Tuan sengaja menjodohkan Tuan Muda Saga dengan Viola agar dia tidak mempunyai dukungan yang kuat di Samudra Group?""Pernikahan Sagara akan tetap berlangsung. Namun calon mempelai wanitanya akan digantikan oleh Viona adik dari Viola. Sebenarnya sejak awal aku memang menargetkan Viona untuk menjadi Istrinya Saga. Tapi aku haru
Read more

5. Sagara Tidak Boleh Mendominasi Permainan

Di Penginapan Mawar.Awan dan Sekretaris Diana telah selesai mandi dan saat ini mereka berdua sedang mengenakan pakaian mereka masing-masing."Tuan, tolong seletingkan ret sleting gaunku!" pinta Sekretaris Diana yang saat ini sedang kesulitan untuk menarik ret sleting gaunnya. "Sini!" Awan membalikkan tubuh wanita itu agar membelakanginya.Tangan Awan mulai menaikkan ret sleting gaun Sekretaris Diana."Sudah, selesai." ucap lelaki itu memberi tahu."Makasih,""Hm," angguk Awan.Beberapa saat kemudian, kedua anak manusia itu telah rapi berpakaian."Ayo, Tuan! Kita harus bergegas menyusul yang lainnya ke Gedung B. Aku sudah tidak sabar melihat tampangnya Tuan Muda Saga yang pucat pasi karena mendapatkan seorang istri yang jelek dan bodoh seperti Viona." cetus Sekretaris Diana."Ayo!" Awan mengangkat lengan sebelah kanannya ke arah wanita itu, dan Sekretaris Diana melingkarkan tangannya di lengan lelaki itu.Mereka
Read more

6. Viona Yang Menjadi Pengganti Viola

Meski pada kenyataannya kedua kaki Sagara tidak lumpuh, namun tetap saja ada rasa kesal saat mendengar semua cemoohan dan gunjingan dari mulut lemes mereka semua.Sekretaris Ken saat ini mulai berjalan menuju ke meja berkumpulnya makanan karena Tuan Mudanya menginginkan yang segar-segar untuk merefresh otaknya agar tidak butek di saat-saat seperti ini.Pilihan pemuda tampan itu jatuh kepada salad buah yang sudah dikemas dalam sebuah kotak plastik khusus yang terlihat sangat menarik dan juga terlihat berkelas sebab kotak plastik yang digunakan bukan kotak plastik biasa."Eh," ucap seorang gadis di sebelah Sekretaris Ken saat mendapati kotak incarannya juga diincar oleh pemuda tampan itu.Saat ini tangan Sekretaris Ken memegang tangan seorang gadis itu yang sama-sama sedang memegangi kotak salad buah yang sama dengan dirinya.Gadis itu menoleh ke arah Sekretaris Ken dan di pandangan lelaki tampan itu tiba-tiba ada kelopak-kelopak bunga mawar yang tengah b
Read more

7. Sagara Bagai Makan Buah Simalakama

Awan tersenyum puas karena rencananya berhasil. Begitu pun dengan Sekretaris Diana yang saat ini tengah girang setengah mati melihat raut wajah kusutnya Sagara.Sagara kini mulai menyuarakan pendapatnya yang menentang keras pernikahan ini. "Aku tidak mau menikah dengan Viona." ucap pemuda tampan itu lantang.'Bagus, bagus, bagus," batin Sekretaris Ken mendukung penuh keputusan Tuan Mudanya."Kenapa kamu tidak mau menikah dengan Viona? Apa karena dia tidak secantik dan tidak sepintar Viola, hm?" cecar Awan pada Adiknya."Bukan begitu," sergah Sagara. "Aku hanya tidak mau merusak masa depan Viona saja. Dia masih duduk di bangku sekolah menengah atas, bukan? Tidak mungkin baginya untuk menikah denganku saat ini.""Bukankah Viona sebentar lagi akan lulus sekolah? Jadi tidak masalah jika dia menikah saat ini.""Tapi ...,""Kalau kamu ingin tetap membatalkan pernikahan ini. Baiklah, aku tidak akan memaksamu lagi, Ga." Awan memilih menyerah.
Read more

8. Viona Dianggap Sebagai Jimat

Setelah hening beberapa saat, Sagara mulai membuka suaranya kembali."Ken, bagaimana keadaan Tante Amanda? Apakah dia baik-baik saja?""Bunda Amanda keadaannya masih sama seperti dulu. Masih sering menangis jika teringat dengan insiden hilangnya Arabella." sahut Sekretaris Ken sendu. "Mungkin jika Adikku bisa ditemukan kembali, Bundaku sepertinya bisa normal kembali kejiwaannya.""Bagaimana perkembangan dari hasil penyelidikan Detektif yang kamu sewa? Apakah sudah menemukan titik terang?""Belum, Tuan. Keberadaan Adikku seolah-olah terhalangi oleh kabut hitam yang sangat pekat. Sampai-sampai secuil informasi tentangnya pun belum berhasil ditemukan oleh Detektif yang aku sewa.""Semoga Adikmu segera ditemukan ya." harap Sagara."Aamiin, mudah-mudahan, Tuan." angguk Sekretaris Ken."Ngomong-ngomong, Adikmu tahun ini kira-kira sudah sebesar apa ya? Em, maksudku usianya.""Harusnya dia sudah kuliah semester pertama.""Woah, ternyata
Read more

9. Pengantin Paling Menor Ya Viona

Pembawa acara pernikahan Sagara dan Viona di Gedung B ini mulai mengumumkan bahwa prosesi akad nikah antara mempelai laki-laki dan mempelai perempuan akan segera dimulai."Akhirnya acara akad nikahnya dimulai juga." seru pada tamu undangan yang bersorak senang karena setelah ini mereka bisa cepat-cepat pulang ke rumah masing-masing."Berarti Viola sudah ditemukan ya?" bisik mereka bertanya-tanya."Nggak tahu juga tuh. Tapi tadi aku sempet denger katanya Tuan Muda Saga mau dinikahkan dengan Viona.""What! Hahaha," kikik mereka semua yang merasa bahwa fenomena ini sangat lucu."Kalau Tuan Muda Saga yang lumpuh itu nikah sama Viona si gadis jelek dan bodoh itu, sungguh cocok sekali. Aku setuju sih kalau ini beneran terjadi." kikik mereka."Iya, Jeng. Aku juga setuju banget."***"Ma
Read more

10. Viola Takut Dengan Ancaman Para Penculik

"Ayo Vio antar!" Viona bersikeras."Ken, Ken!" Sagara segera memanggil Sekretaris-nya agar segera mendekat. "Aku sama Ken aja." tolak Sagara kepada Viona."Yah," ucap Viona kecewa."Sudah, kamu di sini aja temenin para tamu!" perintah Sagara kepada Viona. "Ayo, Ken!" ajak Sagara kepada Sekretaris-nya itu."Baik, Tuan." jawab Sekretaris Ken.Sekretaris Ken mulai memindahkan Sagara ke atas kursi rodanya dan segera mendorong kursi roda itu ke arah ruang kamar mandi di gedung ini."Permisi, Nona." pamit Sekretaris Ken kepada Viona.Viona hanya bisa mengangguk saja.***Di sepanjang perjalanan Sagara mual-mual parah. Dengan sekuat tenaga pemuda itu menahan dirinya agar mulutnya tetap tertutup rapat."Tahan, Tuan!" ucap Sekretaris Ken.Saat ini Sagara dan Sekretaris Ken sudah berada di dalam kamar mandi dan mereka mulai masuk ke dalam salah satu bilik yang lumayan luas.Sagara langsung bangkit dari duduknya dan la
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status