*** “Tidak seharusnya kita membunuh mereka,” balas Nathan. Aku, Nathan, dan Cavid sedang berada di lapangan golf yang cukup luas, sebuah tempat yang mungkin bisa memberikan ketenangan pada diri ini setelah membunuh dua dari keenam utusan karena berkhianat. “Kenapa? Bukankah sudah jelas sebelumnya kalau mereka berkhianat, maka aku tidak segan untuk membunuhnya,” tanyaku. Sikap Nathan cukup membingungkan bagiku, beberapa hari lalu ia menentang keras rencanaku, tapi kini, ia menentang aku membunuh mereka dengan alasan pengkhianatan. “Tapi utusanlah yang berkhianat, pemimpin kedua kelompok itu masih ingin bekerja sama dengan kita.” Aku masih fokus di bola golf yang semakin jauh dari titik mulai, ketika aku berjalan, Nathan juga mengikuti seolah-olah dia adalah pelayan pribadiku yang begitu setia. “Mereka tidak akan melakukannya jika tidak ada perintah dari atasannya, kan?” tanyaku. Kutatap area golf tersebut dengan kepala t
Last Updated : 2021-09-06 Read more