***Di hadapanku, sudah duduk dengan nyaman seorang pejabat istana yang sangat menginginkan kekuasaan di negeri ini. Jayakarta, pria itu mengenal betul seluk beluk permasalahan negeri ini, bahkan ketika dirinya masih menyandang status sebagai mahasiswa.“Apa anak dan istriku aman di sana?” tanya Jayakarta.Kutuang botol wine yang berada di tanganku ke gelas kecil berbahan kaca yang kusediakan untuknya. Sebagai seorang pejabat elite, aku yakin dia pasti tidak akan menolak tawaranku.“Mereka akan tetap hidup selama kamu hidup, jika kamu mati, mereka juga akan ikut bersamamu,” balasku.Kaki Jayakarta masih terikat, tangan kanannya terborgol dengan salah satu bagian kursi yang lain. Ia benar-benar seperti tangkapan hewan liarku kali ini, jika aku seorang maniak darah, mungkin aku akan memajangkan kepalanya di dinding sebagai bentuk pencapaianku.“Bukan tergantung aku hidup atau tidak, itu semua tergantung pada peras
Read more