Keningku mengerut dengan kedua alis yang menyatu. Kedua netra hazelku mengerjap, menyesuaikan entitas cahaya yang masuk ke dalam mata. Hingga pandanganku terjatuh pada sesosok pria yang duduk di single sofa seraya menatapku. Tubuhku menegang melihat tatapan pria itu yang sangat membunuh. Perlahan, ia mendekat, begitu dekat, sangat dekat sampai aku merasakan terpaan napas hangatnya mengenai wajahku. Perasaanku mulai tidak karuan, spekulasi buruk memenuhi otakku. Dan, suara yang sangat aku kenali menyapa pendengaran. "Dia milikmu sekarang, kau bisa menikmatinya kapan saja."Bagai jantung yang ditusuk ribuan belati. Aku tidak menyangka dengan ucapan kakakku yang terlontar seolah tanpa beban. Tubuhku mati rasa, melihat sosok yang sangat aku percaya akan selalu menjagaku, melindungiku, menyayangi dan bahkan memenuhi kebutuhanku hanya bergeming ditempatnya ketika tubuhku mulai dijamah lelaki lain.
Last Updated : 2021-03-22 Read more