Beranda / Romansa / Victim of Revenge / Arrogant beginnings

Share

Arrogant beginnings

Penulis: willia ds
last update Terakhir Diperbarui: 2021-03-23 14:19:12

"Chloe?"

"Nancy?"

Betapa terkejutnya mereka ketika saling menyebutkan nama. Chloe tidak dapat menutupi raut wajah kagetnya bertemu Nancy di sini. Sesosok gadis dengan rambut pirang yang menjadi temannya di sekolah menengah. 

Tak beda jauh dengan Nancy, kedua mata gadis itu membulat sempurna melihat Chloe di tempat terbuka seperti ini. Maksudnya, suatu kejadian langka menemukan seorang Chloe di bawah langit. Berada di halaman rumah Dave saja rasanya tidak mungkin. Apa lagi berada di sini? Di suatu tempat umum yang jaraknya lumayan jauh dari kediaman Dave. 

"Apa yang kau ingin lakukan ditempat ini, Chloe?" 

Chloe tak langsung menjawab. Matanya mengerjap bingung, ia masih tidak percaya akan bertemu teman lamanya di sini. 

"Kau sendiri, sedang apa di sini?" Nancy berdecak melihat tingkah konyol Chloe yang malah mengutarakan pertanyaan kembali. Nancy dibuat gemas. 

"Tentu saja, aku seorang mahasiswi di sini, apa lagi." Nancy menjawab sebelum Chloe membuka suaranya.

Tampak senyuman tipis terpatri di wajah Chloe. Syukurlah, ada satu orang yang ia kenal di sini. Jadi, Chloe tidak terlalu merasa asing dan kesepian di hari pertamanya ini.

"Aku juga, aku akan berkuliah di sini. Mulai hari ini!" Chloe menjawab dengan senyuman lebar yang menampilkan deretan gigi putihnya. 

Tanpa menyadari raut wajah Nancy yang berubah pucat seakan tengah dicekik kuat-kuat hingga darahnya tidak mengalir ke atas. 

"Apa?!" Nancy memekik hingga seluruh atensi pasang mata menoleh ke arah mereka. Chloe kehilangan senyumnya karena ikut terkejut.

Lalu, buku yang yang masih di peluk Chloe segera Nancy ambil dan menyerahkan pada pria tinggi yang dipanggil Leo tanpa menoleh.

Nancy menarik tangan Chloe menuju belakang suatu ruangan yang ia tebak sebuah gudang. Tempat sepi di universitas yang jarang dilalui orang.

Leo yang sedari tadi hanya diam, kini memperhatikan dua gadis yang baru saja membelah kerumunan. Kerutan di keningnya seolah memberitahu bahwa ia tengah berfikir. Melihat wajah Chloe seolah tidak asing. Seperti pernah melihat, pikirnya.

***

Garvin membuka tutup botol soft drink yang baru saja ia beli sembari berjalan menuju mobil. Namun, ketika tangannya hendak menyentuh pintu mobil, Garvin disambut dengan panggilan masuk di ponselnya.   

Meletakan botol minuman itu pada dashboard mobil dan mulai menggeser tombol hijau di layar. 

"Hallo?"

"Kau ada di mana?" 

Bukannya membalas sapaannya, sosok diseberang sana malah menanyakan keberadaannya. Garvin nampak menggaruk keningnya, bingung. Ingin menjawab jujur, tapi ia malas dengan rentetan pertanyaan dari sosok diseberang sana yang selalu ingin tahu.

"Kau sedang di kantor?" sahut Garvin, mengalihkan pembicaraan.

"Tidak, aku sedang berada di Cafe biasa dekat lampu merah. Apa kau bisa menemuiku sekarang? Aku ingin berbicara sebentar denganmu."

Seraya mengulum bibirnya, kini Garvin tengah berpikir. Seperti yang sudah-sudah, gadis yang menghubunginya ini akan meminta bertemu dan biasanya berakhir Garvin akan menolak. Bukan tanpa alasan, ia tidak mau terjadi salah paham yang akan membuat Dave menyakiti Chloe kembali.

"Aku juga ada info mengenai kantor. Kau seharusnya datang untuk menghandle rapat siang ini, Vin. Apa kau lupa?"

Botol minuman itu ditenggak habis tak bersisa lalu menghela napas panjang. Omong-omong soal kantor, Garvin memang sudah direkrut dalam perusahaan iklan dan kini menjabat sebagai Art Direktur. Berbekalan kreativitasnya dalam hal menggambar, membuat Samuel tidak mengalami kesulitan menangani kantor meski ia terkadang tidak menyeluruh menjalankan tugasnya. Beruntung, ia selalu mendapat kompensasi izin dari atasan sebab pekerjaannya yang selalu bagus. 

Dari penjelasan di atas, tentu saja jika Garvin sesosok pria yang cukup mapan meski masih kalah jika dibandingkan Dave. Lalu, kenapa ia bisa berakhir menjadi pelayan Dave? Tentu saja, jawabannya hanya Chloe. Ia hanya ingin selalu melihat adiknya itu bagaimanapun keadaannya.

"Garvin? Kau masih di sana?" 

Segera tersadar dan mengusap wajahnya. Pandangannya teralih pada hamparan gedung fakultas di samping yang berjejer rapih. Dari sekian banyaknya makhluk yang berlalu, ada Chloe di sana. 

Sebetulnya, jika ia tidak memiliki pekerjaan Garvin tidak ingin meninggalkan Chloe. Namun, sikap profesional yang harus dibutuhkan di sini.

"Aku akan segera ke sana." selepas mengatakan itu, Garvin memutuskan sambungan. 

'Aku ingin mengurus pekerjaanku. Aku akan kembali setengah jam lagi.'

Pesan itu terkirim pada Chloe dan Dave. Garvin menghela, menjadi mahasiswa di hari pertamanya mungkin saja tidak membuat Chloe pulang cepat. Jadi, tidak masalah jika ditinggal sebentar. Garvin akan segera kembali ketika urusannya telah selesai.

Memutar stir mobil dan Garvin langsung menancap gas meninggalkan area universitas. 

***

Dave yang sedang makan siang disebuah restoran sushi ketika pesan dari Garvin masuk di ponselnya. Ia hanya membacanya sekilas dan bergidik acuh, lalu memasukkannya kembali ke dalam saku jas yang ia pakai.

Menopang dagu seraya mengunyah makanan, Dave melihat ke arah kaca jendela yang menampilkan aktivitas kota Surabaya sekarang ini. 

Banyak sekali orang-orang yang berlalu lalang di depannya. Beberapa memegang ponsel atau menerima panggilan seraya berjalan. Anak-anak kecil terlihat asik bermain di taman seberang restoran. Banyak pasangan yang duduk di sisi taman seraya bergurau.

Endusan napas Dave terdengar kala melihat satu pasangan yang tengah saling menyuapi makan siang mereka di bawah pohon teduh. Sangat menggelikan, cibirnya.

Sumpit yang ia pegang terjulur, mengambil potongan sushi dan memakannya. Tempat yang asri dan rindang ini sedikit menghilangkan penatnya dari pekerjaan.

Hingga detik berikutnya, bola mata hazel milik Dave menangkap sebuah televisi yang tengah menyiarkan sebuah infotainment dengan berita seorang model cantik yang berhasil memenangkan ajang fashion week di London. 

Rahang Dave mengeras ketika layar segi empat itu dipenuhi dengan sosok gadis cantik yang tengah berlenggak-lenggok di atas panggung. 

Dave berdecih dan tak lama ia merasa detakan familiar di dadanya. Detakan yang masih sama seperti dua belas tahun silam. Tidak ada yang berubah, hanya kondisi dan situasi yang sangat bertolak belakang.

Celine Stewart. Gadis berwajah oriental dengan mata sipit dan kulit putih mulus. Tinggi proporsional dengan bentuk tubuh yang bagus. Memiliki otak cerdas dan ramah pada siapapun. Hampir mendekati kata sempurna yang diidamkan para gadis di luaran sana. 

Tak hanya mengenal nama, Dave sudah mengetahui seluk beluk gadis itu sedari kecil. Bagaimana raut wajah takutnya ketika hendak berenang. Bagaimana bahagianya gadis itu mengayuh sepeda selepas ia ajari setiap pulang sekolah. Sosok gadis yang sempat mengucap kata bersama selamanya di antara mereka. Tentu saja, mereka sahabat. 

Semua yang ada di diri Celine dapat Dave ingat dengan apik. Terlebih lagi, ketika Celine menolak pengakuan cintanya dan terang-terangan mengakui jika ia menyukai Garvin. Dave yang baru pertama kali merasakan jatuh hati harus merasakan pedihnya ditolak oleh orang terkasih. 

Pada mulanya, hanya ada Dave dan Celine, sampai dipertengahan tahun semester dua Garvin hadir diantara mereka. Hingga persahabatan yang sudah terjalin sedari orok itu harus berubah, senyuman hangat Celine terbagi dua oleh Garvin. Dave tidak suka. Dan, mulai saat itu kepribadian Dave berubah menjadi dingin dan arogan.

Tepukan di bahunya membuat Dave terkesiap. Lalu, mencibir sosok pria tinggi yang baru saja tiba di sampingnya seraya memegang iPad mini.

"Kau! Dasar bedebah! Mengangetkan ku saja!"

"Maaf, Pak. Jam makan siang sudah habis, saatnya meeting."

Dave mendengus seraya bangkit dan merapihkan setelan jasnya. "Baiklah."

Bab terkait

  • Victim of Revenge   Deep in the heart

    "Kau cari mati, ya?!" semprot Nancy ketika mereka sudah tiba di belakang gudang yang sepi hingga Nancy lebih leluasa menyemprot Chloe dengan kata-kata yang sudah ia rangkai di otaknya.Chloe merunduk diam. Si cantik sudah tahu kemana arah pembicaraan Nancy, ia tidak berani menyela. Setidaknya, sampai Chloe sudah mengeluarkan uneg-unegnya."Apa Dave tahu soal ini?" Chloe menggeleng seraya memainkan ujung kukunya."Oh, astaga, Chloe! Bagaimana jika Dave sampai tahu?!" pekik Nancy tertahan, ia dibuat gemas dengan pola pikir Chloe yang tidak melihat segala resiko ke depannya.Nancy Steel Muffler, gadis asal Canada itu sangat mengetahui bagaimana hubungan Chloe dengan Dave. Bagaimana bisa? Nancy hanyalah gadis rantau yang awalnya hanya berniat mengunjungi pamannya, namun karena suatu hal ia terpaksa harus menetap di sini.Demi memenuhi segala kebutuhannya yang semaki

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-24
  • Victim of Revenge   Very unfortunate

    Garvin baru saja menjejakkan kakinya memasuki cafe bernuansa rustic yang terletak di persimpangan jalan. Sejauh mata memandang, tidak ada yang berubah sejak terakhir kali ia datang ke sini. Hanya sedikit tambahan furniture yang terletak di setiap meja.Seorang gadis cantik dengan wajah oriental tengah tersenyum lebar seraya melambaikan tangan menyambut kedatangan Garvin. Tampak jelas, raut antusias yang tercetak di sana.Garvin kembali melanjutkan langkahnya, menghampiri gadis cantik berbalut midi dress berwarna putih dengan motif garis horizontal yang sudah duduk damai di kursinya.Tepat ketika Garvin mendaratkan bokongnya pada kursi kayu itu, mata keduanya bertemu pandang. Gadis itu masih saja memamerkan jejeran gigi putihnya. Cantik! Pria mana yang tidak terpesona dengan paras cantik seorang Celine Stewart? Model ternama dengan segudang prestasi dan lengkungan bibir yang manis.T

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-24
  • Victim of Revenge   Whisper of the Past

    Mobil Audy hitam itu melaju kencang membelah jalanan yang tengah ramai. Celine bukan mengurangi laju malah semakin menekan pedal gas lebih dalam. Suara klakson dan umpatan dari pengemudi lain sudah acap kali gadis itu dapatkan.Tangannya yang memegang stir kemudi terkepal kuat, nampak jelas dari kuku jarinya yang memutih. Perlahan, matanya berkabut dan air mata mengalir tanpa bisa ditahan. Rasa nyeri itu masih sangat terasa menghantam hatinya. Kilatan kejadian beberapa waktu lalu masih terngiang di kepalanya."Aku... sepertinya aku tidak bisa menjadi apa yang kau harapkan selama ini. Aku terlalu naif mengatakan aku mencintaimu. Tapi, sekarang semua telah berubah. Nasib kita bertolak belakang."Kalimat Garvin dihadapannya ini seketika melunturkan senyum manis dibibir Celine. Gadis berparas cantik itu tidak menyangka akan disambut dengan kalimat menyakitkan itu. Sedari tadi, ia sudah sangat bersemangat bertemu dengan

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-24
  • Victim of Revenge   Silently crushed

    Tampak Arthur tengah berdiri di depan sebuah Gedung Kesenian, di mana dulu ia pernah berada di tempat ini untuk melakukan pentas drama bertajuk Putri Salju dengan ia dan Chloe yang menjadi pemeran utama."Aku mencintaimu, Putri Saljuku.""Aku juga mencintaimu, Pangeranku."Gemuruh tepuk tangan di Gedung Kesenian ini seketika terdengar. Beberapa orang berdiri seakan kagum dengan pertunjukan yang dilakukan sekolah ini. Seluruh pemain tersenyum lebar. Ya, mereka telah berhasil menghibur.Para pemain dan pihak-pihak yang telah membantu terwujudnya acara ini terlihat meninggalkan panggung satu persatu. Tak terkecuali, Arthur yang sontak saja menggenggam tangan Chloe untuk turun bersama."Kau sangat cantik hari ini, Chloe. Aku janji, pernikahan dalam drama ini akan ku wujudkan dalam dunia nyata." bisik Arthur selepas menginjakkan kaki di anak tangga terakhir.

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-24
  • Victim of Revenge   Sacrifice

    Dave hanya bisa mendengar rintihan Celine yang menyebut nama Garvin diselingi isakan tangis. Hanya bisa mengepalkan tangannya tanpa bisa melayangkan, melampiaskan amarah pun tidak bisa.Dave hanya bisa memendam. Memendam dalam diam rasa marah dan sakit yang tanpa sadar melukai hatinya. Meski dalam hati, ia mencoba menenangkan diri dengan kalimat aku akan membalasnya nanti.Meski tidak tahu apa yang terjadi pada Celine yang sebenarnya. Namun jelas terlihat jika gadis itu seperti dicampakkan. Terlebih lagi, Celine memiliki rasa cinta yang teramat dalam pada Garvin.Sedari dulu, sudah acap kali Celine melakukan hal yang membahayakan diri sendiri. Mengingat perkataan saksi mata jika mobil Audy hitam yang dikendarai gadis itu melaju sangat kencang sebelum akhirnya terjatuh ke dalam sungai.Dapat disimpulkan, jika telah terjadi sesuatu antara Garvin dan Celine. Mungkin benar, dugaan Dave yang mengata

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-25
  • Victim of Revenge   Weird Feeling

    Chloe masih tertidur dengan lampu kamar yang padam ketika Dave baru saja datang. Kemarin, ia langsung memesan tiket penerbangan malam dan kembali saat jarum jam mengarah pada pukul tiga dini hari.Pulang dengan cara yang tidak benar, tanpa ada salam penutup dan kata pamit pada kedua orang tua Celine. Dan juga, meninggalkan pekerjaan yang seharusnya ia selesaikan di sana. Namun, semua sudah terkabuti amarah hingga ia memilih mundur.Dan Dave, membutuhkan pelampiasan yang dapat menenangkan hatinya. Tubuh itu menyusup, ikut masuk ke dalam selimut dan mendekap tubuh Chloe yang hangat, menelusupkan kepalanya pada perpotongan leher si cantik dan menghirup aromanya.Hingga kedua matanya mengarah pada belah bibir Chloe yang terbuka sedikit. Dave mendesis merasakan sesuatu bagian bawahnya yang mulai berkedut, mengembang, dan membuatnya sesak. Tubuh Chloe memang sangat menggiurkan, seperti itu saja membuat Dave terangsang.

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-25
  • Victim of Revenge   Not As Usual

    "Perumahan Katedral, blok A nomor 14."Sedari tadi, hanya kalimat itu yang diucapkan Arthur berulang kali. Tangannya meraih bungkus sereal dan menuangkannya pada mangkuk dilanjut dengan susu putih yang sudah ia siapkan sebelumnya.Tadi sore, ia berhasil menemukan Chloe dan berinisiatif untuk mengikuti langkah gadis itu. Memasuki sebuah mobil Audy merah dan melesat jauh. Hingga akhirnya, mobil itu terhenti pada sebuah komplek perumahan yang tidak terlalu jauh dari kantor Dave.Sepertinya, anak sulung dari keluarga Taylor itu telah mempersiapkan segalanya. Terlihat dari dua penjaga yang selalu mengawasi sekitar di depan rumah.Selepas memantapkan hatinya, Arthur keluar dari mobil dan berjalan mendekat pada rumah bercat putih itu. Langkahnya memelan ketika dua penjaga itu melihatnya dengan penuh intimidasi."Aku adiknya Dave, anak bungsu dari keluarga Taylor." ujar Arthur yang sama sekali t

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-25
  • Victim of Revenge   Something not right

    Tadi, pagi-pagi sekali, Garvin sudah tiba dirumah Dave. Tujuannya hanya satu, mengecek kondisi Chloe yang mungkin saja dalam keadaan tidak baik.Mengingat jelas jika Dave kembali dengan perasaan gusar. Garvin merasakan itu, merasakan tatapan berang Dave yang seolah ingin membunuhnya ditempat. Tanpa bertanya, ia sudah menebak apa yang terjadi. Jawabannya hanya satu, Celine.Dibalik tembok, Garvin memandang dengan tangan terkepal melihat Dave keluar dari kamar Chloe. Melihat dari penampilan dan aura wajah, pasti Dave baru saja menyetubuhi Chloe untuk memuaskan dirinya. Lagi, adiknya yang malang itu harus menanggung segala perbuatannya.Tangan Garvin meraih secangkir kopi hitam hangat yang masih mengepulkan asap di atas meja lalu menyesapnya. Cairan pekat itu sedikit membantunya meringankan beban yang berkecamuk di otak. Meski tak berlangsung lama, kepalanya kembali berdenyut sakit seolah ditimpa batu besar.

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-01

Bab terbaru

  • Victim of Revenge   Forever (End)

    Pada awalnya Felix juga ingin menempuh pendidikan ditempatyang sama dengan Darren tapi mempertimbangkan nanti orang tuanya hanya bertiga saja jadi Felix memilih tinggal. Anak itu menempuh pendidikan di tempat yang sama dengan Mario."Kau terlihat senang sekali?" Dave yang baru selesai mandi segera menghampiri Chloe yang tengah mempersiapkan bajunya sambil tersenyum bahagia."Tentu saja. Aku sangat merindukan Darren." katanya."Kalian video call setiap hari dan masih mengatakan rindu? Astaga." Dave mengacak pelan rambut Chloe yang sudah tertata membuat wanitanya itu mengerutkan bibirnya lucu. "Melihatnya secara langsung jelas berbeda dengan melihat dilayar. Aku terkadang iri dengan Celine dan Garvin." katanya."Felix anak yang ceria dan tidak pergi jauh sehingga Celine bisa melihatnya setiap hari. Sedangkan Garvin melihat Darren setiap hari.""Kau benar juga. Daripada kita

  • Victim of Revenge   End of waiting

    "Jika, kau dan Dokter itu saling mencintai. Ceraikan saja Dave. Aku juga tidak ingin memiliki menantu jalang sepertimu."Perkataan sarkas yang di luncurkan Nyonya Taylor berhasil membuat lubang di hati Celine, begitu terjal sampai terasa sangat ngilu. Sungguh, rasanya mulutnya ingin meluapkan segala perkataan yang ingin ia katakan, tapi sayangnya hanya mampu sampai di tenggorokan karena rasa nyeri di hatinya sudah sepenuhnya mengambil alih. Bahkan, untuk mengeluarkan sepatah kata saja rasanya sangat sulit."Mama."Perhatian dua orang wanita dewasa itu teralihkan saat Felix tiba-tiba saja datang dan menghampiri mereka."Sayang.""Mama kenapa menangis?"Celine langsung merengkuh tubuh si anak tapi tak dapat membuat tangisannya terhenti. Nyonya Taylor memalingkan wajahnya tidak tega melihat keadaan cucu dan juga menantunya. Tapi, ma

  • Victim of Revenge   Bad hunch

    "Dan, kau berniat menghancurkan rumah tangganya." sela Nyonya Taylor dengan pandangan bengis. Mungkin, jika muncul sinar laser di sana Ansel sudah tinggal nama."Iya, pada awalnya memang seperti itu. Tapi, ketika aku melihat Felix, aku kasihan pada anak itu.""Lantas, mengapa kau bisa berbuat seperti itu pada Celine?""Saya bukanlah orang munafik yang mengatakan bahwa saya sudah tidak lagi mencintai Celine. Saya masih mencintai menantu Nyonya."Nyonya Taylor menggertak giginya kuat-kuat. Dave dan Chloe belum usai, menanti pertamanya itu masih berada di rumah intensif dan belum ada kemajuan untuk penyakitnya. Sekarang, di tambah lagi dengan permasalahan Celine dengan Dokter yang bern

  • Victim of Revenge   Life and death

    Dave yang menyadari kehadiran sang anak tak berani mendekat. Darren sedang dikabuti dengan kesedihan dan ia tidak ingin Darren semakin tertekan melihatnya jika ia menghampiri anak itu. Toh, Darren sedang bersama Emily dan ia percaya jika wanita itu dapat menjadi tumpuan untuk Darren. Lengkap sudah penderitaan Dave, ia sangat tidak becus menjadi ayah dan sangat tidak bertanggung jawab sebagai suami. Pantas saja, Chloe menggugat cerai padanya."Terkadang Tuhan menggunakan rasa sakit untuk mengingatkan, mengoreksi, mengarahkan, dan menyempurnakan hidup kita. Bertahanlah, Chloe. Aku janji aku akan menjadi ayah dan suami yang baik untukmu.""Baiklah, Bi. Aku mau." Darren berbalik dan langsung mengangguk pada Emily.Emily tersenyum. "Darren memang anak baik. Kita makan sekarang, yuk."Nyonya Jacobs itu menuntun Darren agar duduk di kursi tunggu dan mulai menyiapkan m

  • Victim of Revenge   Hope for Chloe

    "Wow, kau bahkan rela mengungkap identitas mu sebagai dokter tripel-board, Nona Joko, demi menyelamatkan Chloe?" Ansel yang sedari tadi menunggu di luar berkomentar saat Yuna keluar ruanganDokter Joko atau si kelinci kuning adalah salah satu dari beberapa dokter terhebat yang pernah ada karena memiliki kemampuan super jenius juga menjadi kebanggaan rumah sakit tempatnya bekerja selama ini. Joko atau Yuna selama ini begitu dihormati ketika berkarir di Amerika karena kemampuannya. Berbagai pujian sering mendatanginya karena hasil kerjanya yang selalu memuaskan. Petinggi rumah sakit mereka yang terdahulu yang pernah divonis lumpuh bahkan kini menunjukan perubahan signifikan setelah di operasi oleh Yuna, oh ya dia juga bagian dari tim peneliti yang menciptakan vaksin untuk sebuah virus berbahaya. Walau masih muda perstasinya sangat mengagumkan. Yuna selain pada dasarnya cerdas dia juga sangat ambisius dan selalu ingin menjadi yang terdepan maka inilah hasilnya.

  • Victim of Revenge   Forever (Later)

    Pesta besar di kediaman Taylor sekaligus penyambutan kembalinya putra sulung yang menempuh pendidikan di negeri jauh, Amerika Serikat.Kedatangannya telah ditunggu dan rupanya bukan hanya oleh keluarga dirumah tapi satu negara ini karena bahkan di bandara internasional yang menjadi tempatnya mendarat nanti bak pesta sambutan pribadi telah diatur dengan sedemikian rupa oleh penggemar keluarga pengusaha.Sementara dibandara begitu diramaikan oleh orang yang menunggu anak pertama keluarga Taylor, dirumah kediaman diramaikan oleh gelak tawa anak-anak yang katanya ikut membantu para orang tua untuk menyiapkan acara penyambutan.Di pimpin oleh Axel yang mana paling tua diantara rombongan anak-anak entah sudah berapa kali mereka memecahkan balon hingga mengagetkan. Meskipun sudah di tegur pun akan terjadi lagi dan lagi. Itu yang disebut membantu?"Kak~" suara Mario yang merengek karena terus saja di jahili Felix dan Leo.

  • Victim of Revenge   Right on target

    Sebagai jawaban dari pihak salah satu rumah sakit ternama di Amerika - John Hopkins yang dimintai tolong oleh dokter rumah sakit Indonesia, mereka mengatakan kalau salah dua dari dokter hebat mereka tengah berada di negara tersebut dan dengan senang hati akan memberikan bantuan.Ketika mereka menanyakan apakah bisa membantu seorang pasien yang sedang dalam keadaan kritis karena sumsum tulang belakangnya yang patah dan menusuk dada hampir mengenai jantung sosoknya langsung terpikirkan. Dokter dengan sertifikat tripel-board yang juga merupakan lulusanterbaik universitas John Hopkins dan bahkan meraih gelarnya di usia muda.Namun tidak terpikirkan sebelumnya kalau dokter tersebut terlihat begitu belia. Yeah, di mata para dokter senior tentu saja sosok yang kini berdiri sambil menunjukan tandapengenal dari rumah sakit bergengsi itu masih sangat belia bahkan mungkin bisa terlihat seperti anaknya kalau mereka jalan bersama.Yang mereka pi

  • Victim of Revenge   Dark cut

    "Kalau kau sungguh ingin dia sembuh, maka jangan bertindak seenak jidatmu. Biarkan mereka yang mengerti menanganinya. Setidaknya dengan begitu aku bisa merasakan sedikit simpatimu."Rasanya sesuatu ikut meremas hati Emily, ia bisa merasakan bagaimana kesakitan dalam setiap ucapan yang keluar dari mulut Garvin, cinta seorang kakak kepada sang adik yang luar biasa besar dan ketakutan akan kehilangan. Entah bagaimana sesungguhnya rumah tangga pasangan Taylor ini hingga tampaknya Garvin sangat membenci seorang Dave Taylor.Dan, Dave sendiri terlihat begitu bersalah. Apakah rumor yang beredar tentang rumah tangga Dave Taylor dan kedua permaisurinya adalah kebenaran? Bahwa dia hanya mencintai salah satunya saja dan tidak dengan keduanya? Bahwa sang ratu sesungguhnya di anggap oleh Dave hanya sebatas tragedi sementara selirnya adalah cinta yang sesungguhnya?Astaga. la tidak berani membayangkan hal itu terjadi padanya. Membayangkan membagi

  • Victim of Revenge   Underworld

    Pada sebuah taman bunga yang luas, yang udaranya terasa segar dan sangat sulit ditemukan di kota Jakarta. Chloe Moretz Lautner merasakan kalau dia seperti sudah berada di belahan bumi yang lain karena betapa menyegarkannya tempat ini.Tenang, segar dan sangat nyaman. Bunga-bunga yang tumbuh juga menebarkan semerbak wewangian memanjakan penciumannya."Di mana ini?" ia bertanya-tanya sembari kakinya melangkah pada jalan setapak untuk menyusuri semakin dalam padang bunga tersebut."Tempat yang indah dan nyaman. Tapi, apakah aku seorang diri?" Oh ya, apa tidak ada orang lain lagi yang mengunjungi tempat seindah ini? Kenapa hanya ada dirinya. Padahal tempat ini sangat cocok untuk piknik keluarga atau kalau tidak mungkin bisa berkencan. Seperti Edward Cullen dan Bella Swan."Chloe." baru saja gadis cantik itu memikirkan tentang piknik atau kencan, telinganya mendengar suara seseorang memanggil namanya.Di

DMCA.com Protection Status