Home / Romansa / Victim of Revenge / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Victim of Revenge: Chapter 41 - Chapter 50

165 Chapters

Already Numb

Suara dentuman musik itu begitu nyaring terdengar. Lampu yang menggantung di atas sana, menyorot banyaknya kaum muda yang sedang melenggak-lenggok tubuhnya mengikuti alunan musik yang di putar oleh Disc Jockey di sebuah panggung kecil yang berada di sudut ruangan. Seorang gadis dengan balutan mini dress berwarna hitam dengan bagian depan yang sedikit memperlihatkan belahan dadanya. Celine Stewart, berjalan gontai dengan mata sayu, ditangannya terdapat gelas kecil yang berisi minuman alkohol. "Asdjkhlgfdswkl." Celine merancau tidak jelas seraya tersenyum cengengesan. Gadis itu sudah sepenuhnya berada dibawah pengaruh minuman alkohol. Sudah acap kali, beberapa tangan nakal yang mencoba menyentuhnya seduktif. Namun, untung saja Celine masih merasa risih pada apapun yang mengenai tubuhnya. Hingga kakinya tak sengaja menginjak lantai yang basah lalu tersungkur jatuh.Meski samar, ia dapat mendengar bany
last updateLast Updated : 2021-04-06
Read more

False Hope

Malam ini ia bahagia, Chloe sangat suka bermain game, gadis itu seorang addict. Tapi, hampir satu bulan ini ia tidak pernah bermain game. Dave tidak memberikan fasilitas elektronik di kamarnya, hanya ponselnya saja. Itupun, hasil ia menutupinya dari Dave selama ini dengan embel-embel ponselnya sudah mati dan menjadikan ponsel bekas Garvin dulu untuk bukti. Tapi, malam ini Chloe main sepuasnya sampai Garvin lelah menegurnya. Tadi, ia yang memberikan, kenapa sekarang memintanya lagi, pokoknya ia mau bermain game sampai puas. Ya, Garvin yang memberikannya, pria itu sangat tahu jika adiknya itu sangat game addict. Untukmu, untuk menghilangkan stress, aku sudah memasukkan semua jenis game di dalamnya, dan semua itu yang bisa kau mainkan. Katanya begitu, dua jam lalu. Dave pergi ketika hampir melayangkan nyawa gadis itu hilang dan Garvin menemukannya. Sampai saat ini, Dave belum juga menghubunginya ataupun Garvin. Mungkin, pria itu sudah pergi
last updateLast Updated : 2021-04-06
Read more

Pathetic black hole

Ketika Chloe terbangun paginya yang ia dapati adalah Garvin, pria itu sedang menyiapkan makanan di atas meja nakas di samping tempat tidurnya. Begitu melihatnya bergerak mencoba duduk ia beranjak menghampiri."Kau sudah bangun? Bagaimana dengan tidurmu?""Apa yang kau bawa?" Bukannya menjawab Chloe malah balik bertanya. Ia terbangun karena aroma sedap mengusik hidungnya. Ia baru ingat kalau kemarin ia belum sempat makan apapun, ia hanya minum satu kaleng minuman dingin, dan minuman itu yang dicampur dengan obat perangsang oleh Arthur. Ah, Arthur. Apa pemuda itu menghubunginya? Chloe baru ingat jika pria itu menjadi mahasiswa di kampusnya. Apa Arthur mencarinya di sana? Jam berapa sekarang?"Aku membawa—""Jam berapa sekarang?" Chloe menyela panik, ia harus ke kampus sekarang. Tapi, sebelum itu ia harus mengecek ponselnya. "Sekarang baru jam—""Dimana ponselku?" Lagi, Chloe men
last updateLast Updated : 2021-04-06
Read more

Coward

Celine meringis ketika bagian selatannya semakin nyeri tatkala ia mencoba berdiri. Rasanya, ia baru saja dihujam oleh sesuatu yang kokoh dan kekar. Dengan cepat, ia menyibak selimut yang menutupi tubuhnya dan sontak saja ia menutup mulutnya dengan kedua tangan. Di sana, ada banyak bercak darah yang menempel di sprei putihnya. Sebenarnya, apa yang telah ia perbuat semalam? Sekalipun benar dugaannya jika ia bercinta, tapi dengan siapa? Sosok pria seperti apa yang tega meninggalkannya sendiri di sini, tanpa ucapan maaf dan penyesalan. Tanpa sadar, Celine menjatuhkan dirinya di atas lantai dengan tatapan kosong. Titian air mata itu perlahan membasahi pipinya. Sungguh! Ia sangat menyesali perbuatannya semalam hanya karena bertemu dengan Garvin dan menganggap pria itu sudah tidak lagi mencintainya. Rasanya, ia sangat bodoh tidak bisa menjaga dirinya dari pria hidung belang yang seenaknya telah merenggut masa depannya. Ke
last updateLast Updated : 2021-04-06
Read more

Shackled by destiny

Pintu ruangannya tiba-tiba diketuk yang membuatnya menoleh sekilas ke arah belakang seraya membuang puntung rokok yang sudah habis itu. Tangannya terjulur mengambil secangkir kopi yang sudah dingin karena lama ia diamkan. "Masuk!" pintanya dengan sedikit berteriak. Kemudian, ia bangkit dari duduknya dan menoleh ke arah pintu coklat ruangannya itu. Pintu itu terbuka dan langsung menampakkan seorang pria dengan sebuah ponsel berada dalam genggamannya. Dave yang melihat itu sontak saja mengernyit heran. Seperti yang sudah-sudah, jika ajudannya sudah membawa ponsel sampai ke ruangannya bisa dipastikan jika itu panggilan dari orang rumah. Ah, mengingat rumah ia jadi merindukan tubuh istrinya yang nikmat. "Maaf Tuan, ini ada panggilan dari Tuan Garvin."Dave langsung mengambil alih dan meletakkan benda pipih itu di telinganya. "Ada apa?"***"Celine." Ponsel ditangannya
last updateLast Updated : 2021-04-07
Read more

Take it all away

Dave melihat pada selembar yang terulur di depannya. "Untukku?" Gadis itu mengangguk, padahal ia juga kedinginan. Malam ini hujan mengguyur ibu kota dengan lebatnya. Pesta besar yang diadakan kepala negara Indonesia menjadi terhambat. Padahal, tadi salah satu pengisi acara sedang tampil, salah seorang artis penyanyi yang sedang naik daun. Tadinya, Dave tengah berkeliling, mencari seseorang yang mungkin saja di kenalnya untuk di ajak berbicara, bukannya menemukan teman bicara ia malah menemukan air yang mengguyur tubuhnya dari langit. Sontak saja, dengan gerakan reflek Dave menarik tangan Chloe, gadis yang disuruh ibunya untuk menemaninya menghadiri acara itu sebagai perwakilan keluarga Taylor. Kata ibunya, kenalkan pada temanmu mereka semua akan iri. Chloe sangat cantik, gadis bergaun indah berwarna tosca itu tampak mempesona dengan rambut hitamnya yang ditata sederhana, hasil karya orang kepercayaan ibunya. 
last updateLast Updated : 2021-04-07
Read more

Just Kill It!

"Yang menjadi pertanyaan, mengapa Dave masih tidak ingin melepaskan Chloe jika gadis yang sudah ia incar ini berstatus lajang?""Itu memang yang patut dipertanyakan. Tapi, coba sekali-kali kau tatap matanya ketika sedang memandang Chloe. Dari mulut boleh saja mengatakan benci, kita tidak tahu apa yang sebenarnya dirasakan Dave pada Chloe.""Apa maksudmu dia mencintai Chloe?"Tak ada sahutan, Maxy hanya terdiam. Keduanya nampak saling pandang dengan pikiran masing-masing. ***"Garvin."Garvin sedang memijat kepalanya karena terasa begitu pusing ketika sebuah suara yang amat ia kenali menyapa pendengarannya. "Daniel?""Kau? Apa yang kau lakukan di sini? Sepertinya, keadaanmu sedang tidak baik."Daniel, sosok pria yang menjadi sahabatnya sejak dulu dan sekarang telah menikah dengan seorang gadis yang sangat cantik bernama Emil
last updateLast Updated : 2021-04-07
Read more

A calamitous circle of destiny

'Aku ingin kau sore ini pulang ke rumahku. Aku sudah menghubungi dokter untuk mengurusmu di rumah. Kalau aku sampai dirumah dan tidak menemukanmu, maka aku akan datang ke rumah sakit dan langsung menyeretmu dari sana.' Mendengar itu membuat Chloe terpaku beberapa saat. Pikirannya terngiang pada saat Arthur membawanya ke sini, sentuhan itu begitu lembut dengan sorot mata teduh. Sangat bertolak belakang dengan Arthur yang beberapa menit lalu bersamanya, sangat mengerikan. Entah, ia menjadi bingung sendiri, kenapa ada banyak orang di sekitarnya yang mempunyai kepribadian ganda dalam satu waktu.  'Chloe! Kau tidak mendengarkan omongan aku?' 'Iya, Dave. Aku akan segera kembali.' 'Bagus, aku juga akan segera menghubungi Nancy, sampai bertemu nanti.' "Chloe." Panggilan itu terputus bersamaan dengan munculnya sosok Garvin bersama seorang pemuda lain, itu Daniel.
last updateLast Updated : 2021-04-07
Read more

It is not time yet

"Maaf menganggu, Tuan. Saya mendapat kabar jika Nyonya Chloe akan segera pulang dari rumah sakit. Tuan Garvin tengah mengurus semuanya." Mendengar itu, membuat sudut bibir Dave tertarik, melengkung dan memperlihatkan senyuman sinis. "Bagus, segera siapkan mobil. Aku ingin cepat sampai rumah." "Baik, Tuan." Melangkah mundur dan hilang dari balik pintu.  Tangannya merogoh ponsel yang berada di dalam saku kemejanya. "Kau segera ke rumahku, sekarang. Persiapkan segala yang aku mau seperti biasa. Jangan ada yang terlewat."  Tanpa menunggu balasan dari orang di seberang sana, Dave langsung mematikan sambungannya secara sepihak. Meraih jas hitamnya yang tersampir di kursi lalu mulai melangkah keluar dari ruang kebesarannya. ***"Semuanya Nancy, urus semua keperluannya. Ingat, kulit Chloe sangat halus. Maka pastikan semuanya kualitas ter
last updateLast Updated : 2021-04-07
Read more

Fate is at the cutting edge

Garvin datang, menyampirkan selimut dipundak Chloe yang menelungkup. Pria itu melihat, bahkan sedari tadi ia berdiri di samping pintu kamar Chloe yang terbuka celah sedikit. Rasanya, Garvin nampak begitu bodoh tidak bisa berbuat lebih banyak untuk adiknya.Keji, Garvin tahu itu, ia sudah menjadi sosok yang keji sejak lama, ketika ia mengiyakan untuk menyerahkan Chloe sejak saat itu keji menjadi nama tengahnya. Garvin hanya mengamati Chloe yang terbangun, menatap langit malam tanpa bulan dan bintang, terlihat kelam dan menyedihkan sampai puncaknya gadis itu menangis dalam diam, menyakitkan, hidup Chloe memang menyakitkan, hati, pikiran juga badan, benar-benar sempurna. Satu kesatuan yang benar-benar menyakitkan."Tidur, Chloe. Kau baru saja kembali dari rumah sakit."Kalimat itu menjadi penutup di malam Chloe. Setelahnya, Garvin memilih pergi dari kamar si cantik sebab sudah tidak kuasa menjadi saksi dalam hidu
last updateLast Updated : 2021-04-07
Read more
PREV
1
...
34567
...
17
DMCA.com Protection Status