Share

Dirty way

Author: willia ds
last update Last Updated: 2021-03-22 18:48:22

Lenguhan panjang Chloe mengenai sekitaran leher dan dada Dave yang kini hanya mengenakan bathrobe selepas mandi. Gadis cantik itu bersandar pada dada bidang lelaki itu akibat serangan ciuman tiba-tiba yang membuatnya kehabisan tenaga dan kakinya melemas. Mungkin, jika tidak disangga oleh Dave, Chloe sudah jatuh tersungkur.

"Da-hmm." belum sempat Chloe memanggil. Dave sudah mendaratkan ciuman lagi, kali ini membuat bibir tipis gadis itu terasa perih.

"Kau harus melayaniku, sekarang. Aku tidak menerima penolakan apapun." bisik Dave yang terdengar sangat mengerikan. Tangan kekar itu memegang rahang Chloe, menengadah ke atas. Dan, dilihatnya wajah cantik sayu nan menggoda milik Chloe.

Dilumatnya sekilas bibir ranum yang telah membengkak itu sebelum mengangkat dan menghempaskan tubuh si empunya di atas kasur.

Belum selesai Chloe menghela napas, Dave kembali mendaratkan ciuman, kali ini leher jenjang si cantik yang menjadi sasaran. Dihisapnya kuat sekitaran sana hingga menimbulkan bercak keunguan. Lenguhan panjang tak dapat Chloe hentikan, aksi serangan Dave membuat bagian bawahnya bergelinjang.

Kaki Chloe menghentak kala Dave kembali berpindah pada dua gundukan kenyal. Gadis itu tidak siap dengan perlakuan kasar lelaki itu yang seolah tidak ada ampun. Chloe menjerit tertahan ketika dirasa tangan kekar itu meremas habis miliknya. Bahkan, sesekali menggigit bola kenyal itu dengan kuat.

"Kau selalu nikmat seperti biasanya, Chloe." bisik Dave sensual seraya bermain pada sekitaran telinganya. Kontan saja, si cantik merasakan geli yang menyerang di area bawahnya. Kakinya tidak bisa diam, mencoba menghalau perasaan ingin lebih yang menguar.

"Aku akan pergi ke luar kota besok. Jadi, aku ingin sepuasnya bermain denganmu malam ini. Dan, kau menolak?" Chloe meringis menahan sakit di kepala akibat rambutnya yang dijambak dengan keras. Dave menatap nyalang pada gadis cantik yang kini berada di bawah kungkungannya.

Chloe meringis lalu menggerakkan tangannya, mengelus wajah tampan milik Kenneth untuk menenangkannya. Lebih tepatnya, menahan amarah yang sebentar lagi akan berimbas padanya.

"Dave, aku tidak pernah menolakmu." susah payah Chloe mengatakannya sebab sungguh jambakan di rambutnya semakin kuat.

"Ha-hanya saja, pelan-pelan. Aku mohon." Si cantik berkata dengan hati-hati takut Chloe salah mengartikan ucapannya. Jika, ia mengatakan agar pelan-pelan mungkin saja lelaki itu akan mengira jika Chloe memerintahnya.

Dave mendengus dan kembali menyerang tubuh Chloe tanpa ampun. Gadis itu mengerang kala dalam sekali hentak, Dave sudah memasukkan benda tumpul itu sepenuhnya ke dalam lubang madu milik Chloe.

"Kau milikku, Chloe. Tak ada yang dapat membantahnya."

Setelah itu, Chloe merasakan tubuh bawahnya terkoyak habis akibat hentakan Dave yang begitu kuat. Tak terasa, air matanya perlahan meluruh. Sungguh, hujaman yang diberi lelaki itu sangat menyiksa.

Plak!

Tamparan keras itu mendarat mulus di wajah Chloe. Dave menatapnya bengis tanpa mengurangi tempo persetubuhan di bawah sana. Chloe mengaduh sakit.

"Aku tidak menyuruhmu menangis. Mendesah lah, sayang." ujar Dave seraya mengisap kuat leher Chloe dan memijat dua bola lunak itu dengan kencang, sesekali menggigitnya kuat seperti bayi kehausan.

Seperti yang dikatakan Dave, Chloe melenguh panjang setelah pelepasan pertamanya di malam ini. Lelaki itu menyeringai lalu mencengkeram kuat lengan Chloe hingga kuku jarinya memutih. Gadis itu menahan kembali sakit di sekujur tubuh.

"Katakan jika kau milikku!" gertak Dave bengis.

Chloe mengangguk lemah. Tubuh bawahnya terasa perih seiring hujaman yang semakin kencang.

"A-aku milikmu, Dave!" erang Chloe seraya merasakan tembakan kecil yang memenuhi bagian perut bawahnya. Dave pelepasan dan seketika ambruk diatasnya, memeluk tubuh Chloe.

***

Tik!

Ruangan itu menyala, memperlihatkan isinya. Garvin berjalan gontai menuju kasur dan merebahkan dirinya di sana. Kedua maniknya menatap langit-langit kamar, pikirannya melayang seolah di atas sana adalah sebuah film yang menampilkan potongan kisah adiknya yang tersenyum lebar bahkan tertawa begitu kencang.

"Kakak rindu kau, Chloe." bisiknya pelan.

"Iya, Kak?" sebuah suara yang sangat ia kenali menyahut. Itu, hanya halusinasi yang ia buat. Perlahan, kepalanya menoleh ke samping ketika dirasa ada yang sedang memperhatikan. Namun, kala tubuhnya sudah miring ke samping, sosok itu yang benar-benar seolah ada sedang tidak menatapnya, melainkan ke arah pandangannya yang awal, yaitu langit-langit kamar.

Garvin memperhatikan bagiamana senyum itu perlahan terbit di wajahnya. Sesaat kemudian, manik keduanya bertemu.

"Chloe, kakak merindukanmu." Garvin menyentuh pipi gadis itu yang tengah mengembung akibat senyuman.

Tak ada suara lagi, sosok itu hanya tersenyum. Bahkan, ketika Garvin mulai terisak ia tetap menampilkan senyuman. Sebuah senyum yang sangat melukai hatinya.

***

Seorang pria muda berparas tampan tengah duduk di kursi pesawat tujuan Indonesia. Ukiran senyum tidak pernah lepas dari bibirnya. Setelah sekian lama ia menanti hari ini, mengingat sebentar lagi ia akan bertemu dengan gadisnya yang sudah ia tinggal selama satu tahun.

Sebetulnya, kepulangan Arthur dari negri Paman Sam bukan hanya sekedar ingin bertemu dengan gadis cantik incarannya itu. Namun, melepas rindu pada sosok ibunya menjadi alasan utama. Arthur Taylor, pria berwajah tampan dengan lesung pipinya yang mempesona.

Terhitung sudah satu tahun ia tidak mengunjungi tanah kelahirannya itu, mengingat ia sangat sibuk mengejar pendidikan dan juga karier di negri orang. Perasaan senang seketika menjalar ketika perlahan pesawat take off meninggalkan landasan.

"Tunggu aku, setelah sukses nanti aku akan segera melamarmu." ujar Arthur seraya mengusap sebuah figura sosok gadis cantik yang tengah tersenyum lebar.

***

Dave terbangun dari tidurnya ketika dering ponsel terdengar meraung-raung. Lelaki itu berdecak sesaat sebelum mengambil benda pipih itu di atas nakas.

"Hello, Brother!" Dave berdehem.

"Kau tidak mau menyambut kepulangan adik tampan mu ini?" sosok diseberang sana terkekeh. Dave hanya memutar kedua bola matanya, malas.

"Kau pengacau tidurku." cerca Dave membuat Arthur tertawa.

"Kau sensitif sekali, seperti gadis PMS." balas Arthur sarkastik. Dave menghela napas, sedari dulu adiknya itu sangat menyebalkan. Hidupnya tidak tenang.

"Untuk apa kau kembali?"

Seolah omongan Dave adalah lelucon, Arthur malah tertawa lepas di sana. Sungguh, selera humor yang rendah.

"Untuk menguras segala kekayaanmu."

Dave berdecih. Rasanya, ia ingin menerkam adiknya hidup-hidup dan membuangnya ke laut.

"Bercanda, bro! Aku sudah dibunuh lebih dulu sebelum memulai." Arthur masih saja tertawa.

"Sangat tidak penting. Cepat! Apa yang kau inginkan sebelum aku-"

"Oke-oke, aku ingin kau segera memberi tahu alamat gadis yang pernah aku minta bantuanmu. Aku ingin segera menemuinya sekarang, sebagai surprise."

Tak ada suara. Dave bergeming ditempatnya seraya menatap Chloe yang tengah tertidur pulas. Pikirannya melayang pada kejadian beberapa bulan lalu ketika Arthur menyuruhnya mencari alamat gadis yang selama ini sudah menjadi istrinya. Tak ada yang memberitahu adiknya itu perihal ini.

"Dave? Kau masih di sana, Brother?"

Dave berdehem, memberitahu jika ia masih ada.

"Bagus, dimana alamatnya? Cepat kasih tahu."

"Aku tidak tahu. Tidak ketemu." alibi Dave yang disambut desahan kecewa adiknya itu.

"Kau yang benar saja?! Tidak ada satupun anak buahmu yang menemukannya?" Pria itu berteriak murka.

"Tidak ada." Dave berdecih dan segera memutuskan sambungan secara sepihak.

Dave menghela lalu mengamati wajah damai Chloe yang terlelap. Ditelusuri tubuh gadis itu yang terdapat banyak bercak keunguan, pipinya memerah, bibir ranum itu membengkak, dan bekas tamparan di pipi kanannya. Dave sungguh kasar ketika sudah bercinta dengannya.

Perlahan, tangannya terjulur mengusap bercak ungu disekitar leher Chloe. Dave melakukannya dengan hati-hati, takut mengganggu tidur si cantik.

Senyum Dave terbit begitu mendengar ringisan kecil Chloe kala ia menekan bibirnya yang sedikit luka.

Rahangnya mengeras. "Cara balas dendam yang begitu apik. Tak apa, jika aku harus mengotorkan tanganku. Yang terpenting, rasa sakit hatiku terbalaskan."

Related chapters

  • Victim of Revenge   Not Seen By The Wife

    Mentari pagi menyilaukan mata melalui celah-celah jendela yang terbuka sedikit. Kota sudah mulai ramai dengan segala aktivitas orang-orang.Chloe membuka matanya dan yang pertama kali ia lihat adalah kamar yang berantakan. Nampak jelas pakaian berhamburan di lantai dan sprei yang sebelumnya tertata rapih kini sudah terlepas dari kasur. Hanya sprei putih tebal yang membungkus tubuh polos si cantik.Ditengoknya ke samping, tidak ada siapapun. Chloe hanya seorang diri tanpa Dave yang telah menghabiskannya semalam. Entah sampai jam berapa mereka bercinta, yang membekas di ingatan hanya sepuluh kali hentakan dan ia langsung tak sadarkan diri. Bahkan, ia masih merasa jika Dave masih bermain ketika ia terlelap.Ketika hendak menggerakkan tubuhnya sedikit, Chloe merasa jika sekujur tubuhnya sangat perih dan sakit. Terlebih lagi, di bagian selatan miliknya. Ia sudah terbiasa seperti ini selepas bercinta dengan Dave, lelaki itu se

    Last Updated : 2021-03-22
  • Victim of Revenge   Slave of Anger

    Brak!Dave menghempaskan segala isi meja hingga berhamburan di lantai. Tangannya mengepal dan menggeram penuh amarah. Dadanya nampak naik turun tak tentu bersamaan dengan hembusan napas yang memburu.Kepalanya merunduk dan memandang kedua tangannya. Dave menampar Chloe dengan tangan ini? Padahal, ia sudah melihat sesaat sebelum akhirnya Garvin memeluk Chloe begitu erat sebab menolong si gadis yang hampir terjatuh.Dave melihat semuanya, tapi ketika kedua mata mereka saling pandang dan menunjukkan saling menyayangi, hatinya terasa sakit. Seperti sebuah belati tajam yang menghunus jantungnya.Diselimuti amarah membuat Dave tidak sadar telah menampar Chloe dengan begitu kencang hingga gadis itu tersungkur. Ia yakin sekali jika ulah tangannya membekas di pipi Chloe. Meninggalkan semburat merah yang begitu pedih dan menyakitkan.Dave belum merasakan amarahnya mereda sesudah membanting semua b

    Last Updated : 2021-03-22
  • Victim of Revenge   Fate's Slap

    Sesekali mata itu beradu pandang melalui kaca kecil yang berada di atas dashboard mobil ketika keduanya tak sengaja memandang ke satu titik yang sama. Garvin yang duduk di depan seraya mengemudi hanya bisa menahan geram melihat Chloe yang tengah di cumbu begitu kasar oleh Dave di bangku penumpang."Hentikan, Dave. Ada Garvin di sini." Chloe menahan dada Dave yang mencoba kembali mendaratkan ciuman di wajahnya.Pria beralis tebal dengan mata coklat hazel itu ingin pergi ke luar kota untuk urusan pekerjaan dan meminta Garvin agar mengantarnya sampai bandara."Aku akan merindukanmu, sayang." Lalu, Dave kembali mencumbu bibir merah Chloe yang sudah tampak bengkak.Chloe meringis sakit kala Dave mencengkram tangannya begitu kuat. Garvin yang melihat perilaku kasar Dave pada Chloe tak dapat melakukan apa-apa selayaknya orang bodoh, ia hanya bisa menggeram penuh amarah dengan sesekali melampiaskannya pada

    Last Updated : 2021-03-23
  • Victim of Revenge   A Plan Fulfilled

    Setelah memastikan seluruh luka di wajahnya telah tertutupi make up, ia bercermin melihat pantulan dirinya yang tengah tersenyum dengan balutan tanktop hitam dan jeans denim terlihat tampak casual namun tetap cantik. Sekilas, Chloe tersenyum masam begitu melihat banyak bercak keunguan di sekitaran lengannya.Chloe sangat senang hari ini, ia akan pergi ke universitas dan memulai aktivitasnya sebagai mahasiswi. Sebab ini lah yang membuat Chloe sangat senang ketika Dave pergi mengurus pekerjaannya, ia berharap kalau bisa pria tempramen itu menetap dan tidak kembali lagi.Dan hari ini, hidupnya dapat sedikit berubah. Setelah satu minggu ia mengurus segala keperluan kuliah, akhirnya Chloe dapat kembali melanjutkan ke jenjang pendidikan yang sudah satu tahun ia tinggalkan.Rasanya begitu menyenangkan sampai rasa perih di hatinya seketika hilang. Tangan mungil Chloe segera menyambar Hoodie hitam pemberian hadiah dari Dave yang tersam

    Last Updated : 2021-03-23
  • Victim of Revenge   Arrogant beginnings

    "Chloe?""Nancy?"Betapa terkejutnya mereka ketika saling menyebutkan nama. Chloe tidak dapat menutupi raut wajah kagetnya bertemu Nancy di sini. Sesosok gadis dengan rambut pirang yang menjadi temannya di sekolah menengah.Tak beda jauh dengan Nancy, kedua mata gadis itu membulat sempurna melihat Chloe di tempat terbuka seperti ini. Maksudnya, suatu kejadian langka menemukan seorang Chloe di bawah langit. Berada di halaman rumah Dave saja rasanya tidak mungkin. Apa lagi berada di sini? Di suatu tempat umum yang jaraknya lumayan jauh dari kediaman Dave."Apa yang kau ingin lakukan ditempat ini, Chloe?"Chloe tak langsung menjawab. Matanya mengerjap bingung, ia masih tidak percaya akan bertemu teman lamanya di sini."Kau sendiri, sedang apa di sini?" Nancy berdecak melihat tingkah konyol Chloe yang malah mengutarakan pertanyaan kembali. Nancy dibuat gemas.&nbs

    Last Updated : 2021-03-23
  • Victim of Revenge   Deep in the heart

    "Kau cari mati, ya?!" semprot Nancy ketika mereka sudah tiba di belakang gudang yang sepi hingga Nancy lebih leluasa menyemprot Chloe dengan kata-kata yang sudah ia rangkai di otaknya.Chloe merunduk diam. Si cantik sudah tahu kemana arah pembicaraan Nancy, ia tidak berani menyela. Setidaknya, sampai Chloe sudah mengeluarkan uneg-unegnya."Apa Dave tahu soal ini?" Chloe menggeleng seraya memainkan ujung kukunya."Oh, astaga, Chloe! Bagaimana jika Dave sampai tahu?!" pekik Nancy tertahan, ia dibuat gemas dengan pola pikir Chloe yang tidak melihat segala resiko ke depannya.Nancy Steel Muffler, gadis asal Canada itu sangat mengetahui bagaimana hubungan Chloe dengan Dave. Bagaimana bisa? Nancy hanyalah gadis rantau yang awalnya hanya berniat mengunjungi pamannya, namun karena suatu hal ia terpaksa harus menetap di sini.Demi memenuhi segala kebutuhannya yang semaki

    Last Updated : 2021-03-24
  • Victim of Revenge   Very unfortunate

    Garvin baru saja menjejakkan kakinya memasuki cafe bernuansa rustic yang terletak di persimpangan jalan. Sejauh mata memandang, tidak ada yang berubah sejak terakhir kali ia datang ke sini. Hanya sedikit tambahan furniture yang terletak di setiap meja.Seorang gadis cantik dengan wajah oriental tengah tersenyum lebar seraya melambaikan tangan menyambut kedatangan Garvin. Tampak jelas, raut antusias yang tercetak di sana.Garvin kembali melanjutkan langkahnya, menghampiri gadis cantik berbalut midi dress berwarna putih dengan motif garis horizontal yang sudah duduk damai di kursinya.Tepat ketika Garvin mendaratkan bokongnya pada kursi kayu itu, mata keduanya bertemu pandang. Gadis itu masih saja memamerkan jejeran gigi putihnya. Cantik! Pria mana yang tidak terpesona dengan paras cantik seorang Celine Stewart? Model ternama dengan segudang prestasi dan lengkungan bibir yang manis.T

    Last Updated : 2021-03-24
  • Victim of Revenge   Whisper of the Past

    Mobil Audy hitam itu melaju kencang membelah jalanan yang tengah ramai. Celine bukan mengurangi laju malah semakin menekan pedal gas lebih dalam. Suara klakson dan umpatan dari pengemudi lain sudah acap kali gadis itu dapatkan.Tangannya yang memegang stir kemudi terkepal kuat, nampak jelas dari kuku jarinya yang memutih. Perlahan, matanya berkabut dan air mata mengalir tanpa bisa ditahan. Rasa nyeri itu masih sangat terasa menghantam hatinya. Kilatan kejadian beberapa waktu lalu masih terngiang di kepalanya."Aku... sepertinya aku tidak bisa menjadi apa yang kau harapkan selama ini. Aku terlalu naif mengatakan aku mencintaimu. Tapi, sekarang semua telah berubah. Nasib kita bertolak belakang."Kalimat Garvin dihadapannya ini seketika melunturkan senyum manis dibibir Celine. Gadis berparas cantik itu tidak menyangka akan disambut dengan kalimat menyakitkan itu. Sedari tadi, ia sudah sangat bersemangat bertemu dengan

    Last Updated : 2021-03-24

Latest chapter

  • Victim of Revenge   Forever (End)

    Pada awalnya Felix juga ingin menempuh pendidikan ditempatyang sama dengan Darren tapi mempertimbangkan nanti orang tuanya hanya bertiga saja jadi Felix memilih tinggal. Anak itu menempuh pendidikan di tempat yang sama dengan Mario."Kau terlihat senang sekali?" Dave yang baru selesai mandi segera menghampiri Chloe yang tengah mempersiapkan bajunya sambil tersenyum bahagia."Tentu saja. Aku sangat merindukan Darren." katanya."Kalian video call setiap hari dan masih mengatakan rindu? Astaga." Dave mengacak pelan rambut Chloe yang sudah tertata membuat wanitanya itu mengerutkan bibirnya lucu. "Melihatnya secara langsung jelas berbeda dengan melihat dilayar. Aku terkadang iri dengan Celine dan Garvin." katanya."Felix anak yang ceria dan tidak pergi jauh sehingga Celine bisa melihatnya setiap hari. Sedangkan Garvin melihat Darren setiap hari.""Kau benar juga. Daripada kita

  • Victim of Revenge   End of waiting

    "Jika, kau dan Dokter itu saling mencintai. Ceraikan saja Dave. Aku juga tidak ingin memiliki menantu jalang sepertimu."Perkataan sarkas yang di luncurkan Nyonya Taylor berhasil membuat lubang di hati Celine, begitu terjal sampai terasa sangat ngilu. Sungguh, rasanya mulutnya ingin meluapkan segala perkataan yang ingin ia katakan, tapi sayangnya hanya mampu sampai di tenggorokan karena rasa nyeri di hatinya sudah sepenuhnya mengambil alih. Bahkan, untuk mengeluarkan sepatah kata saja rasanya sangat sulit."Mama."Perhatian dua orang wanita dewasa itu teralihkan saat Felix tiba-tiba saja datang dan menghampiri mereka."Sayang.""Mama kenapa menangis?"Celine langsung merengkuh tubuh si anak tapi tak dapat membuat tangisannya terhenti. Nyonya Taylor memalingkan wajahnya tidak tega melihat keadaan cucu dan juga menantunya. Tapi, ma

  • Victim of Revenge   Bad hunch

    "Dan, kau berniat menghancurkan rumah tangganya." sela Nyonya Taylor dengan pandangan bengis. Mungkin, jika muncul sinar laser di sana Ansel sudah tinggal nama."Iya, pada awalnya memang seperti itu. Tapi, ketika aku melihat Felix, aku kasihan pada anak itu.""Lantas, mengapa kau bisa berbuat seperti itu pada Celine?""Saya bukanlah orang munafik yang mengatakan bahwa saya sudah tidak lagi mencintai Celine. Saya masih mencintai menantu Nyonya."Nyonya Taylor menggertak giginya kuat-kuat. Dave dan Chloe belum usai, menanti pertamanya itu masih berada di rumah intensif dan belum ada kemajuan untuk penyakitnya. Sekarang, di tambah lagi dengan permasalahan Celine dengan Dokter yang bern

  • Victim of Revenge   Life and death

    Dave yang menyadari kehadiran sang anak tak berani mendekat. Darren sedang dikabuti dengan kesedihan dan ia tidak ingin Darren semakin tertekan melihatnya jika ia menghampiri anak itu. Toh, Darren sedang bersama Emily dan ia percaya jika wanita itu dapat menjadi tumpuan untuk Darren. Lengkap sudah penderitaan Dave, ia sangat tidak becus menjadi ayah dan sangat tidak bertanggung jawab sebagai suami. Pantas saja, Chloe menggugat cerai padanya."Terkadang Tuhan menggunakan rasa sakit untuk mengingatkan, mengoreksi, mengarahkan, dan menyempurnakan hidup kita. Bertahanlah, Chloe. Aku janji aku akan menjadi ayah dan suami yang baik untukmu.""Baiklah, Bi. Aku mau." Darren berbalik dan langsung mengangguk pada Emily.Emily tersenyum. "Darren memang anak baik. Kita makan sekarang, yuk."Nyonya Jacobs itu menuntun Darren agar duduk di kursi tunggu dan mulai menyiapkan m

  • Victim of Revenge   Hope for Chloe

    "Wow, kau bahkan rela mengungkap identitas mu sebagai dokter tripel-board, Nona Joko, demi menyelamatkan Chloe?" Ansel yang sedari tadi menunggu di luar berkomentar saat Yuna keluar ruanganDokter Joko atau si kelinci kuning adalah salah satu dari beberapa dokter terhebat yang pernah ada karena memiliki kemampuan super jenius juga menjadi kebanggaan rumah sakit tempatnya bekerja selama ini. Joko atau Yuna selama ini begitu dihormati ketika berkarir di Amerika karena kemampuannya. Berbagai pujian sering mendatanginya karena hasil kerjanya yang selalu memuaskan. Petinggi rumah sakit mereka yang terdahulu yang pernah divonis lumpuh bahkan kini menunjukan perubahan signifikan setelah di operasi oleh Yuna, oh ya dia juga bagian dari tim peneliti yang menciptakan vaksin untuk sebuah virus berbahaya. Walau masih muda perstasinya sangat mengagumkan. Yuna selain pada dasarnya cerdas dia juga sangat ambisius dan selalu ingin menjadi yang terdepan maka inilah hasilnya.

  • Victim of Revenge   Forever (Later)

    Pesta besar di kediaman Taylor sekaligus penyambutan kembalinya putra sulung yang menempuh pendidikan di negeri jauh, Amerika Serikat.Kedatangannya telah ditunggu dan rupanya bukan hanya oleh keluarga dirumah tapi satu negara ini karena bahkan di bandara internasional yang menjadi tempatnya mendarat nanti bak pesta sambutan pribadi telah diatur dengan sedemikian rupa oleh penggemar keluarga pengusaha.Sementara dibandara begitu diramaikan oleh orang yang menunggu anak pertama keluarga Taylor, dirumah kediaman diramaikan oleh gelak tawa anak-anak yang katanya ikut membantu para orang tua untuk menyiapkan acara penyambutan.Di pimpin oleh Axel yang mana paling tua diantara rombongan anak-anak entah sudah berapa kali mereka memecahkan balon hingga mengagetkan. Meskipun sudah di tegur pun akan terjadi lagi dan lagi. Itu yang disebut membantu?"Kak~" suara Mario yang merengek karena terus saja di jahili Felix dan Leo.

  • Victim of Revenge   Right on target

    Sebagai jawaban dari pihak salah satu rumah sakit ternama di Amerika - John Hopkins yang dimintai tolong oleh dokter rumah sakit Indonesia, mereka mengatakan kalau salah dua dari dokter hebat mereka tengah berada di negara tersebut dan dengan senang hati akan memberikan bantuan.Ketika mereka menanyakan apakah bisa membantu seorang pasien yang sedang dalam keadaan kritis karena sumsum tulang belakangnya yang patah dan menusuk dada hampir mengenai jantung sosoknya langsung terpikirkan. Dokter dengan sertifikat tripel-board yang juga merupakan lulusanterbaik universitas John Hopkins dan bahkan meraih gelarnya di usia muda.Namun tidak terpikirkan sebelumnya kalau dokter tersebut terlihat begitu belia. Yeah, di mata para dokter senior tentu saja sosok yang kini berdiri sambil menunjukan tandapengenal dari rumah sakit bergengsi itu masih sangat belia bahkan mungkin bisa terlihat seperti anaknya kalau mereka jalan bersama.Yang mereka pi

  • Victim of Revenge   Dark cut

    "Kalau kau sungguh ingin dia sembuh, maka jangan bertindak seenak jidatmu. Biarkan mereka yang mengerti menanganinya. Setidaknya dengan begitu aku bisa merasakan sedikit simpatimu."Rasanya sesuatu ikut meremas hati Emily, ia bisa merasakan bagaimana kesakitan dalam setiap ucapan yang keluar dari mulut Garvin, cinta seorang kakak kepada sang adik yang luar biasa besar dan ketakutan akan kehilangan. Entah bagaimana sesungguhnya rumah tangga pasangan Taylor ini hingga tampaknya Garvin sangat membenci seorang Dave Taylor.Dan, Dave sendiri terlihat begitu bersalah. Apakah rumor yang beredar tentang rumah tangga Dave Taylor dan kedua permaisurinya adalah kebenaran? Bahwa dia hanya mencintai salah satunya saja dan tidak dengan keduanya? Bahwa sang ratu sesungguhnya di anggap oleh Dave hanya sebatas tragedi sementara selirnya adalah cinta yang sesungguhnya?Astaga. la tidak berani membayangkan hal itu terjadi padanya. Membayangkan membagi

  • Victim of Revenge   Underworld

    Pada sebuah taman bunga yang luas, yang udaranya terasa segar dan sangat sulit ditemukan di kota Jakarta. Chloe Moretz Lautner merasakan kalau dia seperti sudah berada di belahan bumi yang lain karena betapa menyegarkannya tempat ini.Tenang, segar dan sangat nyaman. Bunga-bunga yang tumbuh juga menebarkan semerbak wewangian memanjakan penciumannya."Di mana ini?" ia bertanya-tanya sembari kakinya melangkah pada jalan setapak untuk menyusuri semakin dalam padang bunga tersebut."Tempat yang indah dan nyaman. Tapi, apakah aku seorang diri?" Oh ya, apa tidak ada orang lain lagi yang mengunjungi tempat seindah ini? Kenapa hanya ada dirinya. Padahal tempat ini sangat cocok untuk piknik keluarga atau kalau tidak mungkin bisa berkencan. Seperti Edward Cullen dan Bella Swan."Chloe." baru saja gadis cantik itu memikirkan tentang piknik atau kencan, telinganya mendengar suara seseorang memanggil namanya.Di

DMCA.com Protection Status