Home / Romansa / Embrace Fate / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Embrace Fate: Chapter 141 - Chapter 150

176 Chapters

139. Trapped

  “Bos, orang-orang kita sudah kukumpulkan lagi. Mereka di luar. Semua sudah siap!” Di siang menjelang sore hari yang tenang dan damai itu, suara Martinez terdengar berlawanan dengan suasana sentosa yang menguar di sekeliling mereka. Marco keluar dari kamarnya. Dia sendiri sudah siap. Dua revolver telah siap sedia di pinggangnya. Satu di sebelah kanan, dan satu sebelah kiri. Tak lupa peluru cadangan di saku celananya. Di sudut ruang tamu kediamannya yang lama, juga tampak sepeti penuh berisi pistol dan senjata lainnya. Di hadapan Marco tampak selusin pengikutnya yang kembali dikumpulkan Martinez dalam waktu singkat. Marco mengangguk. Dia sendiri telah siap, meskipun telah lebih dari sepuluh tahun lamanya dia tidak terjun ke dalam medan peperangan seperti ini. Namun kali ini, cucu semata wayangnya lah yang menjadi korban. Dia akan mencurahkan segala tenaganya untuk menyelamatkan cucunya itu. Bahkan jika dia harus mengorbankan darahnya, d
last updateLast Updated : 2021-08-15
Read more

140. The News on TV

  Marco dan Martinez tergeletak tak berdaya di lantai. Sementara itu, anak buah Nicky sudah tinggal tiga orang saja yang amsih bertahan. Anak buah Marco telah dilumpuhkan semua.Keadaan kembali seperti saat sebelumnya. Marco dan Martinez tergeletak di lantai dengan kaki dan lengan atas yang terluka terkena tembakan, sedangkan Nicky dan Tom kembali menodongkan senjatanya pada mereka berdua.Nicky dan Tom bersiap untuk menembak jantung Marco dan Martinez, tapi kemudian, suara televisi di ruangan itu menyita perhatian mereka.TV yang sedari tadi memang menyala, menyiarkan berita tentang penculikan bayi berusia dua bulan oleh seorang criminal yang seharusnya masih berada di penjara. Foto wajah baby Daisy disorot dengan jelas, begitu juga wajah Nicky Meizzo yang diduga sebagai otak di balik penculikan itu.Sontak saja hal itu membuat Nicky murka. Dia meletuskan televisinya dengan tembakan pistolnya. Setelah itu, dia kembali menodongkannya ke
last updateLast Updated : 2021-08-16
Read more

141. Bertahanlah!

 Britney kini menuju kamar tempat tidur Baby Jade. Dia melihat bayi itu masih tertidur nyenyak. Sekarang, setelah dia mengurung Mrs. Liu, seharusnya pelayan di rumah tidak ada yang tahu tentang berita di TV tadi. Britney pun mulai berbenah untuk belajar mengurus baby Jade sendiri.Satu jam kemudian, deru mobil memasuki pekarangan rumah. Britney kebetulan sedang berdiri di balkon kamar Jade, memikirkan langkah selanjutnya. Dari balkon itu, dia melihat Nicky dan Tom turun dari mobil.Britney menahan marahnya dengan susah payah. Dia pasti akan membuat perhitungan dengan pria busuk itu mengenai hal ini. Menjadi istri dari seorang pria yang bergelut di bisnis gelap adalah satu hal. Tetapi, membuat dia terseret kasus criminal adalah hal lain yang berdampak serius.Jika bukan karena dia sudah jatuh hati teramat dalam pada baby Jade yang begitu lucu dan menggemaskan, dia pasti sudah melarikan diri dari tempat ini diam-diam dan mengembalikan bayi itu ke oran
last updateLast Updated : 2021-08-17
Read more

142. Watch out!

    “Bacakan situasi terkini!” perintah Archie pada agen Rory yang berada di bawah naungannya. “Istri tersangka telah diungsikan ke villa di tepi pantai tadi pagi. Sementara target Nicky Meizzo beserta adiknya, Thomas Meizzo, tetap di mansionnya. Mereka terlibat baku tembak bersama Marco Bandares dan anak buahnya yang menyerang kediaman Nicky.” Darren mengecek pistolnya, mengokangnya, kemudian mengunci dan menyimpannya di saku dadanya. Setelahnya, dia berkata pada tim nya, “Kita ke kediaman the Meizzo dulu. Setelah itu, baru kita menyelamatkan bayiku.” Semua anggota tim nya segera menaiki mobil. Dan hampir satu jam kemudian dia tiba di mansion Nicky. Tempat itu tampak berantakan. Selain benda yang berserakan, juga tubuh para anak buah dari Marco maupun Nikcy berserakan di sana. Mereka akhirnya menemukan Marco dan Martinez yang dalam kondisi lemah terikat di ruang duduk. Gegas mereka melepaskan ikatan kedua o
last updateLast Updated : 2021-08-17
Read more

143. The Sacrifice

Dengan pistol terus mengarah ke kepala baby Daisy, Nicky dan Tom melangkah mundur secara perlahan. Britney mau tak mau mengikuti suami dan adik iparnya itu demi bisa mendapatkan bayinya kembali.Setelah tiga langkah mundur, Darren terlihat maju ke depan. Nicky yang kesal dengan keberanian Darren yang tak mengindahkan ancamannya, meletuskan pistolnya ke arah atas. Peluru menyembur mengenai tali pengait lampu hias mewah yang tergantung tepat di atas Darren. Lampu itu cukup besar, dan berat, dan terbuat dari Kristal-kristal berbentuk tajam dan runcing.Darren melihat lampu itu jatuh ke atasnya tanpa sempat menghindar lagi.Semua yang di sana seakan tak mampu bergerak melihat lampu itu jatuh ke atas Darren.Akan tetapi, saat lampu itu sudah menghantam lantai, tubuh Darren ternyata terhempas dua meter dari spot jatuhnya lampu mewah itu.Sedangkan di bawah reruntuhan lampu hias dari Kristal itu adalah sesosok tubuh yang tak asing bagi Darren. Begitu Darr
last updateLast Updated : 2021-08-18
Read more

144.

  SEmentara Darren dan Archie sibuk memborgol Nicky dan Tom, Britney yang ketakutan akan kehilangan baby Jade, melihat sekelilingnya untuk mendapatkan cara untuk melarikan diri. Pandangannya terhenti pada mobil Darren yang menyala dengan pintu terbuka. Segera wanita itu menaiki mobil Darren. Dia akan membawa pergi baby Jade. Bayi itu adalah bayi nya. Tidak akan dia serahkan kembali pada siapapun. Sekalipun pada orang tua kandungnya. SAmbil menggendong baby Jade dengan tangan kirinya, wanita itu menutup pintu mobil dan langsung tancap gas melarikan diri dari sana. Darren mengejarnya dengan berteriak-teriak marah. Dia mengkhawatirkan bayinya. Wanita itu menyetir sambil menggendong bayinya? Dengan kecepatan tinggi seperti itu? Darren tak berani membayangkannya. Saat mobil rekannya yang lain tiba di belakangnya, Darren langsung mengambil alih salah satu mobil dan mengejar Britney. Di tengah malam yang gelap, Darren terus menge
last updateLast Updated : 2021-08-18
Read more

145. Why Not Protecting Him?

 “Selamat sore, para penumpang sekalian. Lampu tanda mengenakan sabuk pengaman telah dimatikan. Anda semua dipersilakan untuk turun dari pesawat sesaat lagi saat pesawat telah terhenti dengan sempurna.”Suara lembut sang pramugari menggugah para penumpang yang tadinya duduk rapi dan tertib, mulai bangun dan mengambil tas tangan masing-masing.Esme menjadi yang pertama bangun dan gegas menuju lorong pesawat agar mendapatkan barisan terdepan untuk bisa turun dari pesawat ini. sementara Catherine dan ibunya serta baby Rod masih mengurusi tas tangan mereka.Begitu pintu pesawat dibuka, ESme bisa merasakan kelegaan melingkupinya.Dia pun berjalan cepat. Ditinggalkannya Catherine bersama yang lain. Di benaknya hanyalah keinginan untuk menemui baby Daisy.Saat telah melewati pintu ‘kedatangan’, ESme mencari-cari sosok belahan jiwanya yang ternyata telah menantinya tak jauh dari sana.Darren melihatnya dan langsu
last updateLast Updated : 2021-08-18
Read more

146.

  Pemakaman. Apa yang dialami Esme saat kematian ibunya seperti menimpanya lagi. Dengan mata sembab, Esme menatap gundukan tanah yang dilemparkan menutupi peti di bawah sana. Dia menguburkan jasad ayahnya di sebelah ibunya. Setidaknya mereka kini sudah berdampingan. Ayahnya menemani ibunya di alam sana. Dengan begitu ibunya takkan kesepian lagi. Catherine dan ibunya, serta baby Rod ikut mendampingi pemakaman ayahnya. Begitu juga Enrique yang terbang lagnsung ke Mexico untuk menguburkan ayahnya. Pria itu menangis bercucuran air mata karena merasa belum sempat mengobrol dengan ayahnya dari hati ke hati. Archie juga menemani dan Martinez yang sudah lumayan pulih pasca operasi juga ikut mendampingi. Hanya satu yang menjadi kesedihan pria itu. Kakinya yang terluka takkan pernah berfungsi seperti semula lagi. Itu semua menyebabkan jalannya Martinez menjadi pincang. Mrs. Liu yang sudah dikeluarkan dari kamar walk-in closet Britney kini m
last updateLast Updated : 2021-08-19
Read more

147. Dasar Sok Tahu

 Tiba di depan pintu unit Martinez, Catherine menarik napas panjang sebelum mengetuk.Tiga ketukan beruntun, dan tak ada yang menyahut. Diketuknya lagi.Kali ini teriakan frustrasi dari dalam menyambutnya, diiringi dengan bunyi barang yang dilempar, yang kemudian mengenai barang lainnya hingga berjatuhan di lantai. Bunyi itu semakin gaduh dan masih terus berlanjut.Catherine mematung di depan pintu. Apakah yang terjadi? Mungkinkah Martinez sedang bertarung dengan seseorang di dalam sana?Sedang memikirkan segala kemungkinan, suara gaduh dari dalam kembali terdengar. Dan diikuti teriakan panjang Martinez.Catherine tak mampu menahan dirinya lagi. Dia pun hendak mendobrak masuk. Akan tetapi, begitu dia menekan gagang pintu, pintu dengan mudahnya terbuka.Tidak dikunci? Pikiran Catherine semakin merasa aneh.Dengan langkah perlahan dia memasuki unit sewaan Martinez. Dilihatnya beberapa barang berserakan di lantai. Termasuk j
last updateLast Updated : 2021-08-19
Read more

148. Good or Bad News?

Kalimat ibunya itu sukses membuat Catherine hampir tersandung saat menuruni tangga. Untungnya dia masih berpegangan erat di pagar tangga. Dideliknya ke arah atas, meskipun ibunya tidak terlihat, dan dia berdecak kesal. Wajahnya telah merona merah karena ucapan ibunya tadi.Sudahlah, tak usah dipedulikan. Mom memang sok tahu.Catherine pun menuju pintu ruko. Dibukanya pintu besi itu dengan mengerahkan tenaga yang tidak sedikit.Begitu pintu terbuka, Cahterine hampir melompat kaget mendapati Martinez telah berdiri di balik pintu itu.“Hah! Kau membuatku kaget! Seperti hantu yang tiba-tiba muncul di balik pintu. Diam dan tak bergerak pula!” gerutu Catherine memegangi tengah dadanya yang terasa berdetak kencang sekaligus bagai mau copot.Dalam sekejap, dia membalik badannya dan berjalan menuju meja kasir nya.Martinez mengikutinya dari belakang. Pria itu kemudian membukakannya pintu ruko hingga habis.Setelahnya, Martinez masu
last updateLast Updated : 2021-08-19
Read more
PREV
1
...
131415161718
DMCA.com Protection Status