Home / Romansa / Embrace Fate / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of Embrace Fate: Chapter 131 - Chapter 140

176 Chapters

129. Such A Bad Mother

 Pagi-pagi, sesuai jam operasional Emerald, Susan dan Amanda tiba di depan toko. Melihat keadaan dinding kaca toko yang pecah, serta keadaan dalam yang berantakan, kedua gadis itu berteriak histeris.Segera mereka menelepon Esme.“Ya, ada apa?” jawab Esme saat baru saja bersiap hendak menuju Emerald. Di sampingnya, Darren sedang mengikat dasi dengan menatap pada cermin kaca. Sementara baby Daisy juga sudah siap dengan pakaian bayinya yang berbentuk rok, membuatnya tampak lucu dan menggemaskan.“Apa?” seru Esme lagi setelah mendengar penjelasan Susan tentang keadaan tokonya. Darren menoleh padanya dengan pandangan bertanya, ada apa?“Baiklah, aku akan segera ke sana. Kalian please tunggu di sana, ya.”Esme menutup ponselnya dan segera berhadapan dengan tatapan penuh tanya Darren.“Bakery dihancurkan orang,” jawab Esme sedih. Hatinya sudah sedih sejak kemarahan ayahnya dan kini ditam
last updateLast Updated : 2021-08-10
Read more

130. Feeling Not Good

  “Ada apa?” tanya Marco, sang ayah, saat telah mendekat. Dia heran melihat wajah putrinya yang berdarah di hidung dan bibirnya. Meski demikian, sakit hatinya atas pilihan hidup yang dibuat sang putri membuatnya tidak berkesan ramah atau pun simpati saat bertanya.Di hadapannya, dapat dilihatnya Esme terduduk dengan tubuh ringkih, tak berdaya. Seakan ada yang hilang dalam dirinya. Itu semua mengingatkan Marco pada saat Esme kecil dahulu. Dia ingin selalu memeluk dan mendekap tubuh itu.Terlebih ekspresi Esme yang seperti telah mati dari dalam raga nya.Sedetik kemudian, tubuh itu benaran tumbang. Catherine berteriak-teriak memanggil nama sepupunya itu sementara tubuh itu lunglai terjatuh dalam dekapan Catherine.Detik itu juga, Marco menyesal dengan semua kemarahannya.“Esme! Esme!” teriaknya ikut menghampiri dan memeluk Esme. Tetapi putrinya tak sadarkan diri. “Cepat rebahkan dia
last updateLast Updated : 2021-08-11
Read more

131. Pasti Karena Kau!

  “ADa apa?” tanya Archie yang sedari tadi ikut mendengarkan Darren berbicara di ponsel.“Bayiku diculik. Apakah ini perbuatan Nicky Meizzo? Baru saja kau mengingatkan tentangnya."Wajah Darren telah pucat pasi. Dia tak lagi bisa menjawab saat Archie menanyakannya, “BAgaimana bisa? Lalu bagaimana dengan istrimu?”Darren tidak mendengarkan pertanyaan Archie. Dia malah menutup matanya berusaha menghalau segala pikiran buruk yang mungkin terjadi pada bayi mungilnya yang begitu rapuh. Bayangan tentang berita kejahatan akhir-akhir ini, yang menargetkan anak-anak untuk diculik kemudian diambil organ tubuhnya, bertanyangan di benaknya.Tidak! Daisy masih begitu kecil. Tidak mungkin mereka mengambil organnya. Bayi sebegitu kecil organnya belum berarti apa-apa. Kemungkinan terburuk adalah, mereka menjualnya entah ke mana.Dia harus cepat menemukan dalangnya. Tetapi, di lubuk hatinya dia berharap pencul
last updateLast Updated : 2021-08-11
Read more

132. Bring Me The Babysitter!

 “Cepat kumpulkan orang-orang kita dan selidiki tentang hal ini. Aku ingin cucuku dikembalikan pada kita dalam keadaan hidup. Jika dia sampai kenapa-kenapa, aku akan membunuh dalang di balik ini!”“Siap, Bos!” jawab Martinez yang langsung menuju keluar. Dia segera mengumpulkan sisa-sisa pengikut Don Signoraz untuk kembali membantu bos nya itu.Marco menyalakan rokok dan menghisapnya di dekat jendela. Pikirannya kacau. Sebenci apapun dia pada Darren, dia tidak ingin cucunya sampai tersakiti.Jam demi jam berlalu hingga akhirnya langit menjadi kemerahan tanda senja telah tiba. Masih tidak ada kabar sedikitpun dari Darren.Esme semakin kalut. Dia menelepon Darren.“Apa kau sudah menemukannya?” tanya Esme begitu panggilannya dijawab sang suami.“Maaf, Sayang. Belum,” jawab Darren.“Kenapa belum? Bukankah kau bilang kalian sudah menyebarkan nomor plat mobil pada patroli?&rd
last updateLast Updated : 2021-08-12
Read more

133. It's All Your Faults

    “Aarrggh! Kenapa kau letakkan dia di sana?! Cepat bersihkan, sebelum gajimu kupotong!!!” Kedua bawahannya terkejut dan segera bergerak cepat. Tetapi, tidak ada dari mereka yang berpengalaman dalam hal mengurus bayi. Mereka pun seperti kaset rusak, bergerak hilir mudik tanpa tahu apa yang harus dilakukan. “BAgaimana, Bos? Aku tidak tahu bagaimana membersihkannya. Apa perlu kubawa ke bathtub dan kubersihkan di sana?” tanya si kulit hitam. “Ya, ya, ya. Bawa dia dan bersihkan di sana! Aku tidak mau tau, pokoknya bersih! Terutama sofaku!” teriak Nicky lagi. Si kulit hitam menyuruh temannya, “Sana kau isikan air di bath tub.” “Oke!” Temannya langsung menuju toilet. Tinggallah si kulit hitam kebingungan bagaimana mengangkat bayi Daisy tanpa membuata tangannya terkena pup yang masih menempel di tubuh bawah bagian belakang bayi Daisy. Temannya keluar lagi, “bath tub sudah terisi. Ayo!” Nicky yang me
last updateLast Updated : 2021-08-12
Read more

134. The Feelings of Victory

 “Sepertinya mereka ganti mobil. Ini mobil yang kita cari ada diparkir sepanjang malam di daerah barat kawasan pinggiran kota.”Setelah sepanjang pagi hingga siang Darren bagai cacing kepanasan yang tak tahu harus berbuat apa selain menunggu kabar dan memantau jalannya pelacakan lewat darat dan udara, kabar itu akhirnya datang. Namun, meski ditunggu-tunggu, kabar itu membuatnya kehilangan satu lagi senar pengharapannya untuk menemukan bayinya yang tercinta.“Aku akan ke sana! Berikan koordinatnya!” serunya pada sosok di ujung saluran teleponnya.Satu jam kemudian, Darren telah berada di samping mobil itu. Dia melihat semua yang ada pada mobil itu benar seperti yang tertera dalam rekaman CCTV.Ditendangnya body mobil hingga peyok, melampiaskan kekesalannya. Archie menahannya untuk menendang ke dua kalinya.“Darren! Sabar! Tenang! Kau tidak boleh merusak barang bukti!”Darren terdiam. Napasnya t
last updateLast Updated : 2021-08-13
Read more

135. Why Didn't You Tell Me Earlier

  “Dasar sial! Merusak kesenangan orang saja!” umpat Nicky sambil meludah ke luar jendela. Baru saja dia merasa menang, sekarang mereka sudah mencurigainya. “Maaf, Bos. Tapi, mereka tidak mendapatkan petunjuk apapun, Bos. Aku yakin,” kata anak buahnya dengan kepala semakin menunduk. “Tentu saja! Jika mereka sampai mendapatkan petunjuk, kepalamu itu sudah tidak akan berada di tempatnya!” hardiknya marah pada anak buahnya itu. “Ampun, Bos.” “Dasar tolol! Sekarang, bagaimana dengan Tom? Kau sudah mengurus pembebasannya?” “Sudah, Bos. Besok siang, Tuan Tom akan tiba di sini.” “Baiklah. Saat kau keluar dari sini nanti, beritahu pelayan untuk menyiapkan makan siang istimewa untuk besok. Aku mau menjamunya dengan special.” “Baik, Bos.” Anak buahnya keluar dan Nicky sudah tak sabar menanti besok siang agar bisa berkumpul dengan Tom.             &nb
last updateLast Updated : 2021-08-14
Read more

136. Must Do Something.

 Nicky menjadi bingung. Kenapa adiknya tidak bereaksi senang seperti yang diperkirakannya?“Kenapa kau berteriak? Mana bisa aku beritahukan padamu sebelumnya? Kau saja baru tiba,” protees Nicky.Namun, wajah pucat Tom membuat Nicky jadi penasaran. “ADa apa sebenarnya?”“Aku bertemu dengan tangan kanan Marco saat akan ke bandara tadi pagi. Shit! Harusnya aku mengabaikannya.” Wajah pucat Tom dipenuhi penyesalan.“Apa yang telah dia lakukan padamu?” Kini, Nicky yang terlihat waspada.“Dia mengajakku bicara. Aku berpikir itu hanya basa basi. Dia menceritakan tentang Marco yang juga baru berhasil menyogok aparat sekitar satu minggu yang lalu. Setelahnya, dia bertanya apakah kau juga sudah berhasil bebas, dan ke mana aku akan pergi. Jadi, kukatakan padanya bahwa kau sudah berhasil bebas dan kini mengundangku datang ke rumahmu yang di Meksiko.”Mendengar itu, raut wajah Nicky
last updateLast Updated : 2021-08-15
Read more

137. Where Are You

Darren mengendarai mobilnya bersama Archie untuk kembali ke kantor. Tidak ada petunjuk apa pun lagi yang mereka temui, dan itu semua membuat Darren semakin frustrasi.Selesai memarkir mobil di kantor, Archie turun dari mobil, sedangkan Darren tetap di dalam mobil. Archie heran mengapa rekannya itu tidak turun.Saat dia mengintip, Darren terlihat sedang memukul-mukulkan kepalanya di setir mobil. Dia juga memukul dashboard hingga terlihat sedikit kempot.Darren terus menghentakkan kepalanya ke setir mobil dan baru berhenti saat darah telah merembes dari keningnya. Setelahnya, dia tetap membiarkan kepalanya di setir. Bahunya kemudian bergoncang karena segala macam emosi yang bercampur aduk di dalam dadanya.Kemarahan dan kekalutannya bercampur dengan rasa penyesalannya. Dia sudah mendengar bahwa Nicky berhasil bebas. Tapi, dia tidak memperketat kewaspadaan dan penjagaannya pada Esme. Terlebih lagi, mereka sekarang sudah memiliki bayi. Suami dan ayah macam ap
last updateLast Updated : 2021-08-15
Read more

138. It's Not Only For Me

 Sepanjang perjalanan di taxi menuju bandara, hati Darren terasa tidak tenang. Bagaimana dia bisa tenang? Dia tidak tahu keberadaan Esme. Meskipun dia bisa menghubungi ponsel Esme, tetapi istrinya itu tidak menjawab panggilan teleponnya. Ada apa? Apakah mungkin Nikcy menyerang Esme lagi?Tidak, tidak! Tidak mungkin. Nicky sudah di Mexico. Dan lagi, Nicky sudah mendapatkan bayinya. Dia tidak mengincar Esme sejak awal. Jadi, tidak mungkin!Jika begitu, lalu ke mana Esme? Hatinya semakin berdetak tak karuan. Pikirannya semakin tak terkendali. Bagaimana jika istrinya itu mengalami kecelakaan atau sesuatu hal lain? Jika begitu, dia tidak seharusnya ke Mexico sekarang. Esme pasti membutuhkannya. Lagipula, Baby Daisy akan baik-baik saja di tangan istri Nicky Meizzo. Wanita itu tampak begitu senang dengan kehadiran bayi mereka di sana.Masalahnya, hati manusia siapa yang tahu? Bagaimana jika itu semua hanya kamuflase? Bagaimana jika ternyata Nicky mengambil
last updateLast Updated : 2021-08-15
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
18
DMCA.com Protection Status