Nicky menjadi bingung. Kenapa adiknya tidak bereaksi senang seperti yang diperkirakannya?
“Kenapa kau berteriak? Mana bisa aku beritahukan padamu sebelumnya? Kau saja baru tiba,” protees Nicky.
Namun, wajah pucat Tom membuat Nicky jadi penasaran. “ADa apa sebenarnya?”
“Aku bertemu dengan tangan kanan Marco saat akan ke bandara tadi pagi. Shit! Harusnya aku mengabaikannya.” Wajah pucat Tom dipenuhi penyesalan.
“Apa yang telah dia lakukan padamu?” Kini, Nicky yang terlihat waspada.
“Dia mengajakku bicara. Aku berpikir itu hanya basa basi. Dia menceritakan tentang Marco yang juga baru berhasil menyogok aparat sekitar satu minggu yang lalu. Setelahnya, dia bertanya apakah kau juga sudah berhasil bebas, dan ke mana aku akan pergi. Jadi, kukatakan padanya bahwa kau sudah berhasil bebas dan kini mengundangku datang ke rumahmu yang di Meksiko.”
Mendengar itu, raut wajah Nicky
Darren mengendarai mobilnya bersama Archie untuk kembali ke kantor. Tidak ada petunjuk apa pun lagi yang mereka temui, dan itu semua membuat Darren semakin frustrasi.Selesai memarkir mobil di kantor, Archie turun dari mobil, sedangkan Darren tetap di dalam mobil. Archie heran mengapa rekannya itu tidak turun.Saat dia mengintip, Darren terlihat sedang memukul-mukulkan kepalanya di setir mobil. Dia juga memukul dashboard hingga terlihat sedikit kempot.Darren terus menghentakkan kepalanya ke setir mobil dan baru berhenti saat darah telah merembes dari keningnya. Setelahnya, dia tetap membiarkan kepalanya di setir. Bahunya kemudian bergoncang karena segala macam emosi yang bercampur aduk di dalam dadanya.Kemarahan dan kekalutannya bercampur dengan rasa penyesalannya. Dia sudah mendengar bahwa Nicky berhasil bebas. Tapi, dia tidak memperketat kewaspadaan dan penjagaannya pada Esme. Terlebih lagi, mereka sekarang sudah memiliki bayi. Suami dan ayah macam ap
Sepanjang perjalanan di taxi menuju bandara, hati Darren terasa tidak tenang. Bagaimana dia bisa tenang? Dia tidak tahu keberadaan Esme. Meskipun dia bisa menghubungi ponsel Esme, tetapi istrinya itu tidak menjawab panggilan teleponnya. Ada apa? Apakah mungkin Nikcy menyerang Esme lagi?Tidak, tidak! Tidak mungkin. Nicky sudah di Mexico. Dan lagi, Nicky sudah mendapatkan bayinya. Dia tidak mengincar Esme sejak awal. Jadi, tidak mungkin!Jika begitu, lalu ke mana Esme? Hatinya semakin berdetak tak karuan. Pikirannya semakin tak terkendali. Bagaimana jika istrinya itu mengalami kecelakaan atau sesuatu hal lain? Jika begitu, dia tidak seharusnya ke Mexico sekarang. Esme pasti membutuhkannya. Lagipula, Baby Daisy akan baik-baik saja di tangan istri Nicky Meizzo. Wanita itu tampak begitu senang dengan kehadiran bayi mereka di sana.Masalahnya, hati manusia siapa yang tahu? Bagaimana jika itu semua hanya kamuflase? Bagaimana jika ternyata Nicky mengambil
“Bos, orang-orang kita sudah kukumpulkan lagi. Mereka di luar. Semua sudah siap!” Di siang menjelang sore hari yang tenang dan damai itu, suara Martinez terdengar berlawanan dengan suasana sentosa yang menguar di sekeliling mereka. Marco keluar dari kamarnya. Dia sendiri sudah siap. Dua revolver telah siap sedia di pinggangnya. Satu di sebelah kanan, dan satu sebelah kiri. Tak lupa peluru cadangan di saku celananya. Di sudut ruang tamu kediamannya yang lama, juga tampak sepeti penuh berisi pistol dan senjata lainnya. Di hadapan Marco tampak selusin pengikutnya yang kembali dikumpulkan Martinez dalam waktu singkat. Marco mengangguk. Dia sendiri telah siap, meskipun telah lebih dari sepuluh tahun lamanya dia tidak terjun ke dalam medan peperangan seperti ini. Namun kali ini, cucu semata wayangnya lah yang menjadi korban. Dia akan mencurahkan segala tenaganya untuk menyelamatkan cucunya itu. Bahkan jika dia harus mengorbankan darahnya, d
Marco dan Martinez tergeletak tak berdaya di lantai. Sementara itu, anak buah Nicky sudah tinggal tiga orang saja yang amsih bertahan. Anak buah Marco telah dilumpuhkan semua.Keadaan kembali seperti saat sebelumnya. Marco dan Martinez tergeletak di lantai dengan kaki dan lengan atas yang terluka terkena tembakan, sedangkan Nicky dan Tom kembali menodongkan senjatanya pada mereka berdua.Nicky dan Tom bersiap untuk menembak jantung Marco dan Martinez, tapi kemudian, suara televisi di ruangan itu menyita perhatian mereka.TV yang sedari tadi memang menyala, menyiarkan berita tentang penculikan bayi berusia dua bulan oleh seorang criminal yang seharusnya masih berada di penjara. Foto wajah baby Daisy disorot dengan jelas, begitu juga wajah Nicky Meizzo yang diduga sebagai otak di balik penculikan itu.Sontak saja hal itu membuat Nicky murka. Dia meletuskan televisinya dengan tembakan pistolnya. Setelah itu, dia kembali menodongkannya ke
Britney kini menuju kamar tempat tidur Baby Jade. Dia melihat bayi itu masih tertidur nyenyak. Sekarang, setelah dia mengurung Mrs. Liu, seharusnya pelayan di rumah tidak ada yang tahu tentang berita di TV tadi. Britney pun mulai berbenah untuk belajar mengurus baby Jade sendiri.Satu jam kemudian, deru mobil memasuki pekarangan rumah. Britney kebetulan sedang berdiri di balkon kamar Jade, memikirkan langkah selanjutnya. Dari balkon itu, dia melihat Nicky dan Tom turun dari mobil.Britney menahan marahnya dengan susah payah. Dia pasti akan membuat perhitungan dengan pria busuk itu mengenai hal ini. Menjadi istri dari seorang pria yang bergelut di bisnis gelap adalah satu hal. Tetapi, membuat dia terseret kasus criminal adalah hal lain yang berdampak serius.Jika bukan karena dia sudah jatuh hati teramat dalam pada baby Jade yang begitu lucu dan menggemaskan, dia pasti sudah melarikan diri dari tempat ini diam-diam dan mengembalikan bayi itu ke oran
“Bacakan situasi terkini!” perintah Archie pada agen Rory yang berada di bawah naungannya. “Istri tersangka telah diungsikan ke villa di tepi pantai tadi pagi. Sementara target Nicky Meizzo beserta adiknya, Thomas Meizzo, tetap di mansionnya. Mereka terlibat baku tembak bersama Marco Bandares dan anak buahnya yang menyerang kediaman Nicky.” Darren mengecek pistolnya, mengokangnya, kemudian mengunci dan menyimpannya di saku dadanya. Setelahnya, dia berkata pada tim nya, “Kita ke kediaman the Meizzo dulu. Setelah itu, baru kita menyelamatkan bayiku.” Semua anggota tim nya segera menaiki mobil. Dan hampir satu jam kemudian dia tiba di mansion Nicky. Tempat itu tampak berantakan. Selain benda yang berserakan, juga tubuh para anak buah dari Marco maupun Nikcy berserakan di sana. Mereka akhirnya menemukan Marco dan Martinez yang dalam kondisi lemah terikat di ruang duduk. Gegas mereka melepaskan ikatan kedua o
Dengan pistol terus mengarah ke kepala baby Daisy, Nicky dan Tom melangkah mundur secara perlahan. Britney mau tak mau mengikuti suami dan adik iparnya itu demi bisa mendapatkan bayinya kembali.Setelah tiga langkah mundur, Darren terlihat maju ke depan. Nicky yang kesal dengan keberanian Darren yang tak mengindahkan ancamannya, meletuskan pistolnya ke arah atas. Peluru menyembur mengenai tali pengait lampu hias mewah yang tergantung tepat di atas Darren. Lampu itu cukup besar, dan berat, dan terbuat dari Kristal-kristal berbentuk tajam dan runcing.Darren melihat lampu itu jatuh ke atasnya tanpa sempat menghindar lagi.Semua yang di sana seakan tak mampu bergerak melihat lampu itu jatuh ke atas Darren.Akan tetapi, saat lampu itu sudah menghantam lantai, tubuh Darren ternyata terhempas dua meter dari spot jatuhnya lampu mewah itu.Sedangkan di bawah reruntuhan lampu hias dari Kristal itu adalah sesosok tubuh yang tak asing bagi Darren. Begitu Darr
SEmentara Darren dan Archie sibuk memborgol Nicky dan Tom, Britney yang ketakutan akan kehilangan baby Jade, melihat sekelilingnya untuk mendapatkan cara untuk melarikan diri. Pandangannya terhenti pada mobil Darren yang menyala dengan pintu terbuka. Segera wanita itu menaiki mobil Darren. Dia akan membawa pergi baby Jade. Bayi itu adalah bayi nya. Tidak akan dia serahkan kembali pada siapapun. Sekalipun pada orang tua kandungnya. SAmbil menggendong baby Jade dengan tangan kirinya, wanita itu menutup pintu mobil dan langsung tancap gas melarikan diri dari sana. Darren mengejarnya dengan berteriak-teriak marah. Dia mengkhawatirkan bayinya. Wanita itu menyetir sambil menggendong bayinya? Dengan kecepatan tinggi seperti itu? Darren tak berani membayangkannya. Saat mobil rekannya yang lain tiba di belakangnya, Darren langsung mengambil alih salah satu mobil dan mengejar Britney. Di tengah malam yang gelap, Darren terus menge