Home / Romansa / Trapped by sexy Model / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Trapped by sexy Model: Chapter 1 - Chapter 10

36 Chapters

Prologue

Lampu blitz kamera secara terus menerus menjepret seorang wanita berparas cantik diusianya yang sudah menginjak tigapuluh satu tahun."Clara!""Clara! Bagaimana hubunganmu dengan model dari Argentina itu. Apa benar kau merebutnya dari kekasihnya?!""Maaf... Beri jalan! Tolong beri Clara jalan!" seru seorang bodyguard.Clara hanya berjalan sambil menunduk, walau banyak beberapa paparazi dan haters yang berkumpul menggerumi dirinya yang baru selesai pemotretan.Dia ditarik dan didorong ke kiri dan kanan. Keadaan yang ricuh membuatnya pusing dan memekik kesakitan karena mendapat beberapa cubitan serta pukulan.Dia sangat ingin menangis saat itu juga. Bukan karena cubitan dan pukulan yang diterimanya, melainkan cacian yang dicetuskan oleh orang-orang yang membencinya.Dia merasa tak melakukan kesalahan, namun dia harus menerima dituduh dan dicaci sedemikian rupa. Seakan dia manusia hina yan
last updateLast Updated : 2021-03-21
Read more

Part 01

—01—Dave Mose Williams, menjalani hidupnya dengan mandiri semenjak kematian sang ayah. Dia yang sejak lahir tak mendapat kasih sayang layaknya seorang ibu kandung. Menjadikannya pendiam dan lebih suka menyendiri.Dia sangat menyadari ada sesuatu yang aneh dari ibunya yang selalu membela kakaknya -Zach- yang lebih menuruti kemauan ibunya.Namun Dave merasa acuh dan lebih memilih memfokuskan dirinya untuk menjadi sukses. Hobinya yang suka mengambil gambar melalui kamera yang dibelikan ayah tirinya -Marvin William- sewaktu kelulusannya di high school. Membuatnya semakin menyukai hal tersebut.Kamera terbaik pertama yang dia miliki dimasanya saat itu. Dia sangat menyayangi kamera tersebut. Walau saat ini kamera itu sudah ketinggalan jaman. Namun dia tetap merawatnya dengan baik.Karena bukan nilai uang dari kamera itu yang membuat kameranya berharga, melainkan sejarah yang pernah dia lakukan dengan kamera
last updateLast Updated : 2021-03-21
Read more

Part 02

—02—Setelah membayar belanjaannya. Dave berjalan kembali menuju unit apartemennya. Dia berjalan sambil memakan ice cream cup kecil yang dia beli di minimarket hingga mengalami tragedi tak mengenakkan.Dave keluar dari lift setelah dia tiba di lantai yang diinginkannya. Dia tak sengaja melihat Clara yang membuang cup ice cream yang sudah habis ke dalam tempat sampah. Lalu wanita itu mengelap asal bibirnya.Setelah itu Clara terlihat berjalan dengan gerakan centil menuju koridor yang sama dengan Dave.Dave tanpa sadar sudah memperhatikan Clara begitu lama. Bahkan dia sempat melengkungkan bibirnya ke atas, walau dibarengi dengan gelengan kepala.Dave menghentikan langkahnya di ujung koridor. Dia dengan sengaja menunggu Clara masuk lebih dulu ke unit apartement. Dia melakukan itu karena tak ingin kembali berpapasan dengan Clara agar tak mengalami masalah lagi.Namun pemikiriannya salah... Karena  dirinya sungguh seperti orang bodoh sete
last updateLast Updated : 2021-03-21
Read more

Part 03

—03—Kilat blitz dari kamera yang digunakan Dave terus berkedip, menghasilkan gambar seorang model dengan talenta dan paras cantik serta tubuh ramping, mulus dan bersih.Wanita itu terus tersenyum dan berganti gaya demi mendapatkan gambar terbaik dari hasil pemotretannya hari ini.Clara terlihat seksi dengan pakaian santai berwarna biru dan kacamata hitam bertengger di hidungnya.       Manik mata biru milik Dave menatap tajam tampilan Clara setiap kali dia selesai mengambil gambar.Baju Clara yang mengekspose bagian belahan dadanya itu, membuat Dave merasa terganggu. Tidak seperti biasanya saat dia memotret para model cantik dan bahkan lebih seksi dari pakaian yang dikenalan Clara saat ini.Namun entah kenapa baju Clara yang semakin lama semakin melorot, sehingga hampir membuat dada Clara semakin terlihat jelas. Hal itu  membuat Dave semakin gerah dan beranjak dari balik kamera.Dia men
last updateLast Updated : 2021-03-21
Read more

Part 04

—04—Dave masih terdiam setelah kepergian Clara yang meninggalkan tatapan berlapis air bening dari manik mata abunya.Bayangan dari tatapan yang menyiratkan kesedihan yang begitu mendalam seakan berputar di atas kepala Dave. Lalu merasuki saraf otaknya hingga dia tak sadar bahwa; untuk sepersekian menit waktunya sempat memikirkan wanita bernama lengkap Clara Davonna Dawn.Dave tersadar saat beberapa hidangan makanan tersaji di hadapannya. Lantas dia mengerutkan keningnya dan menatap sang pramusaji dengan heran."Kapan aku memesan semua ini?" tanya Dave. Dia bahkan melontarkan pertanyaan bodoh. Dirinya tak mengingat bahwa dia sudah menduduki tempat Clara dan Maggie yang sebelumnya sudah memesan makanan."Ini pesanan yang dipesan dua wanita yang tadi duduk di sini, Sir. Bukankah tadi salah seorangnya sudah berbicara dengan anda?" tanya pramusaji itu.Dave memijat sisi pelipisnya dengan mata terpejam, bagaimana bisa aku mengeluarkan
last updateLast Updated : 2021-03-21
Read more

Part 05

—05—Clara menghirup dalam-dalam aroma masakan yang tercium begitu menggoda. Perutnya terus berbunyi sejak setengah jam yang lalu.Dave menatap tajam Clara sambil menuangkan makanan yang baru selesai dipanaskan dari microwave, ke dalam piring saji. Dia tak henti menggelengkan kepalanya lantaran Clara tak bisa melakukan apapun. Bahkan hanya untuk sekedar mengisi perutnya sendiri."Aku sungguh tak habis pikir. Kau memilih kelaparan karena menungguku selesai mandi. Hanya untuk memintaku memanaskan makanan? Apa kau sungguh tak bisa melakukan semuanya sendiri?" tanya Dave.Dirinya tak tahan mengetahui Clara yang teramat manja dan kekanakan diusianya yang jelas lebih tua dari Dave. Namun tingkah dan sikap Clara sungguh seperti bocah berusia sepuluh tahun."Bukan aku tak bisa. Aku pernah mencoba membuat sesuatu untuk kumakan. Namun aku malah menghancurkan dapur Maggie. Dia marah... Dan dari situ, dia melarangku memasuki dapur," ungkap Clara dengan
last updateLast Updated : 2021-03-21
Read more

Part 06

Suasana open house di halaman belakang rumah Bradley Bob, terlihat cukup ramai. Walau waktu baru menunjukkan pukul setengah tiga sore.Acara minum teh sederhana dengan kudapan berbagai macam kue tertata rapi dimeja panjang dengan hiasan dan dekor sempurna seperti kudapan para konglomerat.Bradley Bob terlihat ramah dengan caranya menyambut dan berbicara bersama tamu-tamunya. Dia mengadakan acara tersebut untuk mempromosikan para model baru yang akan diumumkan di awal acara nanti pada pukul tiga sore.Dave datang dengan setelan jas hitam dan kemeja berwarna senada. Dia menghampiri Bradley untuk menyapa, serta memberi selamat.       "Hai... Bob, Congratulations," ujar Dave."Oh... Handsome boy... Akhirnya kau datang juga. Aku akan memperkenalkan kau dengan timku. Mereka akan bekerja sama denganmu. Aku tahu, setelah kemarin kau masih sedikit canggung dengan mereka, kali ini kau harus benar-benar mengenal mer
last updateLast Updated : 2021-03-21
Read more

Part 07

"A-apa?" tanya Clara.Wanita itu terkejut mendengar pernyataan spontan yang keluar dari mulut pria yang baru dikenalnya. Walau pria itu terlihat tampan dan mapan. Namun tetap saja, dia merasa terkejut dengan pernyataan tersebut.Pria bernama lengkap Matheus Arthur Wesley itu meluncurkan tawanya ketika dia puas melihat wajah Clara yang begitu lucu baginya.Kening Clara semakin berkerut, mungkin sudah mencapai lima lipatan jika dia sudah menjadi seorang nenek.Matheus menghentikan tawanya. Dia tahu mungkin candaannya membuat Clara semakin kebingungan."Maaf... Aku hanya bergurau," ujar Matheus.Clara mengganti kerutan dikeningnya dengan senyum kikuk yang membuatnya terlihat seperti orang bodoh."Tapi mungkin aku akan tertarik denganmu jika kita terus bertemu," timpal Matheus."Apa?" tanya Clara kembali dibuat bingung."Ya... Aku bersedia bekerja sama dengan Bradley. Untuk menjadikanmu model brand parfum yang akan aku realis ta
last updateLast Updated : 2021-03-21
Read more

Part 08

Dave memasuki mobilnya dengan cepat. Membiarkan Clara mengikutinya dengan tergesa.Wanita itu mengatur napasnya setelah dia berhasil duduk di samping Dave. Dia menatap tajam Dave yang melirik ke arahnya.Dasar pria sialan! Bagaimana bisa dia berjalan secepat itu. Hingga membuatku bersusah payah mengejarnya! batin Clara.Dave terlihat menghela napasnya, lalu dia mendekati Clara. Wajahnya terlihat serius dan tatapannya begitu tajam.Wajahnya semakin dekat dengan Clara yang semakin lama semakin memundurkan wajahnya. Bahkan sekarang, napas Dave terasa menghembus di wajahnya. Wangi mint dari parfum yang dipakai Dave tercium begitu menyegarkan.Apa yang dia lakukan? Apa dia akan menciumku?! batin Clara.Clara menahan napasnya walau dia sendiri masih berusaha mengaturnya untuk tetap normal. Namun pergerakkan Dave begitu mengganggu. Dia bahkan sudah menutup matanya karena takut dengan tatapan Dave yang begitu mengint
last updateLast Updated : 2021-03-21
Read more

Part 09

Dave merasakan tatapan seseorang yang sedang memperhatikannya. Lantas dia melihat dikejauhan. Terlihat tatapan tajam Jacob memandang ke arahnya dan Clara.Dave berusaha melakukan kembali sandiwara yang terlanjur dibuat oleh Clara."Cla... Kenapa kau melamun. Mantanmu masih memperhatikan kita," bisik Dave.Clara tersadar, dia hendak menoleh namun Dave meraih kepala Clara, membawa kepala itu menabrak dadanya. Merengkuh tubuh mungil itu dengan mesra lalu mencium keningnya.Clara tersentak dan membulatkan matanya. Dia terkejut saat merasakan dada Dave yang begitu kuat dan terasa nyaman berada dipelukan pria itu.Dave mengajak Clara kembali berjalan semakin ke dalam. Hingga menemukan penjual sosis bakar.Clara yang mencium harum sosis bakar, lantas langsung melepaskan rangkulan Dave. Dan berlari mendekati stand sosis bakar tersebut.Tanpa mengurangi rasa malu... Clara memesan dua tusuk sosis bakar ukuran besar. Dan meminta diolesi dengan saus sambal yang ba
last updateLast Updated : 2021-03-21
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status