Share

Trapped by sexy Model
Trapped by sexy Model
Penulis: Mrs.Juno

Prologue

Penulis: Mrs.Juno
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Lampu blitz kamera secara terus menerus menjepret seorang wanita berparas cantik diusianya yang sudah menginjak tigapuluh satu tahun.

"Clara!"

"Clara! Bagaimana hubunganmu dengan model dari Argentina itu. Apa benar kau merebutnya dari kekasihnya?!"

"Maaf... Beri jalan! Tolong beri Clara jalan!" seru seorang bodyguard.

Clara hanya berjalan sambil menunduk, walau banyak beberapa paparazi dan haters yang berkumpul menggerumi dirinya yang baru selesai pemotretan.

Dia ditarik dan didorong ke kiri dan kanan. Keadaan yang ricuh membuatnya pusing dan memekik kesakitan karena mendapat beberapa cubitan serta pukulan.

Dia sangat ingin menangis saat itu juga. Bukan karena cubitan dan pukulan yang diterimanya, melainkan cacian yang dicetuskan oleh orang-orang yang membencinya.

Dia merasa tak melakukan kesalahan, namun dia harus menerima dituduh dan dicaci sedemikian rupa. Seakan dia manusia hina yang tak layak menjadi bintang.

Clara yang sedang melamun, tak sadar saat dirinya tiba-tiba tertarik setelah salah satu bodyguardnya terlepas dari barisan. Akibat ada satu dari sekian banyak yang ingin menghujamnya berusaha menerobos pertahanan.

Sebuah tarikan yang begitu kuat seakan memaksanya untuk berbalik dan tiba-tiba sesuatu yang kenyal menempel di bibirnya.

Seketika waktu seperti berhenti selama beberapa detik hingga suara jepretan kamera dan riuh para penonton kembali terdengar.

-

"Clara, wake up!!" terdengar suara pekikan kesal bersamaan dengan cipratan air yang terasa membasahi wajahnya.

Seketika semua kilatan blitz dari kamera hilang dan dia terbangun dari tidurnya.

"Oh astagaa... Akhirnya kau bangun juga!" seru suara wanita yang sejak tadi bersusah payah membangunkan Clara.

"Ya ampun, Maggie! Kau membuatku kehilangan moment untuk melihat wajah penyelamatku!" protes Clara.

"Oh ya? Dan aku baru saja menyelamatkanmu dari mimpi sialan itu! Cepat mandi, jika kau tak ingin pensiun dini di dunia permodelan!" perintah Maggie -sahabat sekaligus manager Clara- yang mengatur semua kesibukan Clara dalam pekerjaannya sebagai model.

"Kemana lagi kita, Mag?" tanya Clara dengan mata yang kembali terpejam.

"Kali ini ke Manhattan," jawab Maggie tampak santai.

"Baiklah aku akan mandi," niat Clara. Dia beranjak dari ranjang menuju kamar mandinya. Jalannya masih tampak sempoyongan dan terlihat dia masih sempat menguap serta meregangkan otot-ototnya.

Bunyi pintu kamar mandi tertutup rapat. Maggie mulai berhitung sambil memperhatikan pintu tersebut.

"Satu... Dua... Tig—"

"Astaga, Mag! Kau bilang apa tadi? Manhattan?! Kau sungguh mengucapkannya? Apa aku yang salah mendengar?!" seru Clara keluar dari kamar mandi. Meloncat ke arah Maggie yang duduk di sofa.

"Hm," jawab Maggie.

"Kau berhasil?!" tanya Clara.

Maggie memasukkan semua tiket dan passpor ke dalam tasnya.

"Kau yang berhasil Cla. Selamat, kau lolos audisi. Saatnya dirimu semakin bersinar, tapi ingat... Jangan menjadi sombong," tutur Maggie.

Clara memeluk Maggie dengan rasa senang dan syukur, "terima kasih Mag! Hanya kau yang selalu menemaniku sampai saat ini. Kau sungguh sahabat yang melebihi dari saudara," ungkap Clara tulus.

"Jangan ber-drama jika kau tak ingin ketinggalan pesawatmu!" balas Maggie.

Seketika Clara melepas pelukannya dan meluncur ke kamar mandi.

"Aku akan cepat!" teriak Clara.

Maggie hanya menggelengkan kepalanya dan beranjak dari sofa. Dia hendak mengecek keperluan Clara yang sudah disiapkan oleh asisten Clara.

***

Dave Mose William, pria yang mendapatkan kesempatan untuk menjadi photographer profesional. Dia sudah sejak kecil menekuni hobbynya tersebut. Dan sekarang dirinya mendapat kesempatan emas untuk menjadi lebih baik dan dikenal dikalangan atas.

Dia melihat jam dipergelangan tangannya, sudah waktunya untuk memulai perjalanannya ke Manhattan.

Dia beranjak dari kedai kopi tempatnya menunggu setengah jam yang lalu.

Dave yang perfectionist, selalu tepat waktu.

Dia mendengar suara pengumuman gate penerbangannya sudah dibuka. Lantas dia mempercepat langkahnya.

Dia duduk di seat yang sesuai dengan nomor yang tertera di tiketnya. Dia membaca sebuah artikel di sebuah majalah yang tersedia di balik kursi.

Sembari menunggu seorang penumpang yang membuat penerbangan menjadi terlambat.

Suara gaduh dari seseorang wanita yang baru saja masuk, menjadi pusat perhatiannya saat ini. Dia yakin wanita bertubuh ramping tersebut adalah penumpang yang membuat penerbangan menjadi terlambat.

Wanita dengan rambut coklat itu terlihat berjalan sambil meminta maaf dengan menundukkan kepalanya kepada beberapa penumpang.

Namun bagi Dave wanita itu tetap tak sopan, karena menggunakan kacamata hitam.

Wanita dengan tubuh tinggi itu terlihat mendekat ke tempat di mana Dave duduk. Dave berharap wanita itu tidak duduk di sampingnya. Karena tempat duduk di sampingnya masih kosong.

Namun harapannya tidak terkabul. Wanita berpenampilan sexy itu, baru saja mendaratkan bokongnya di samping kursi Dave.

Sang wanita tersenyum sambil membuka kacamatanya. Memperlihatkan manik mata abunya.

"Maaf," kata wanita berparas cantik itu. Namun Dave acuh. Pria itu malah memakai headset untuk menutup rapat telinganya.

Dave mempunyai firasat buruk saat wanita yang tidak tahu waktu itu duduk di sebelahnya.

"Heii... Kau sungguh tak sopan! Aku meminta maaf, dan kau malah menutup telingamu?!" ketus lagi wanita tak tahu malu itu.

"Maaf, aku tak punya waktu untuk meladeni wanita yang membuang waktuku selama lima belas menit hanya untuk menunggumu!" ketus Dave.

"Oh astaga... Aku hanya terlambat lima belas menit! Tapi kau sudah bicara seperti itu! Hei!" teriak lagi wanita tersebut yang tak lain adalah Clara Davonna Dawn

Dia merasa kesal dengan sikap Dave yang menurutnya keterlaluan. Dengan Dave yang kembali mengulangi kelakuannya lagi, yaitu; menutup telinganya menggunakan headset. Dave malah menutup wajahnya dengan topi yang dia kenakan lalu menyandarkan dirinya mencari posisi nyaman. Mengabaikan Clara yang sudah menjadi pusat perhatian penumpang lain.

Pria sialan! Awas saja, jika aku sudah sangat terkenal! Aku bersumpah akan membuatmu mengejar-ngejarku! batin Clara.

Astaga... Mimpi apa aku semalam? Bisa-bisanya bertemu dengan wanita aneh seperti ini. Semoga perjalanan ini cepat sampai! batin Dave.

**   

Bab terkait

  • Trapped by sexy Model   Part 01

    —01—Dave Mose Williams, menjalani hidupnya dengan mandiri semenjak kematian sang ayah. Dia yang sejak lahir tak mendapat kasih sayang layaknya seorang ibu kandung. Menjadikannya pendiam dan lebih suka menyendiri.Dia sangat menyadari ada sesuatu yang aneh dari ibunya yang selalu membela kakaknya -Zach- yang lebih menuruti kemauan ibunya.Namun Dave merasa acuh dan lebih memilih memfokuskan dirinya untuk menjadi sukses. Hobinya yang suka mengambil gambar melalui kamera yang dibelikan ayah tirinya -Marvin William- sewaktu kelulusannya dihigh school. Membuatnya semakin menyukai hal tersebut.Kamera terbaik pertama yang dia miliki dimasanya saat itu. Dia sangat menyayangi kamera tersebut. Walau saat ini kamera itu sudah ketinggalan jaman. Namun dia tetap merawatnya dengan baik.Karena bukan nilai uang dari kamera itu yang membuat kameranya berharga, melainkan sejarah yang pernah dia lakukan dengan kamera

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Trapped by sexy Model   Part 02

    —02—Setelah membayar belanjaannya. Dave berjalan kembali menuju unit apartemennya. Dia berjalan sambil memakan ice cream cup kecil yang dia beli di minimarket hingga mengalami tragedi tak mengenakkan.Dave keluar dari lift setelah dia tiba di lantai yang diinginkannya. Dia tak sengaja melihat Clara yang membuang cup ice cream yang sudah habis ke dalam tempat sampah. Lalu wanita itu mengelap asal bibirnya.Setelah itu Clara terlihat berjalan dengan gerakan centil menuju koridor yang sama dengan Dave.Dave tanpa sadar sudah memperhatikan Clara begitu lama. Bahkan dia sempat melengkungkan bibirnya ke atas, walau dibarengi dengan gelengan kepala.Dave menghentikan langkahnya di ujung koridor. Dia dengan sengaja menunggu Clara masuk lebih dulu ke unit apartement. Dia melakukan itu karena tak ingin kembali berpapasan dengan Clara agar tak mengalami masalah lagi.Namun pemikiriannya salah... Karena dirinya sungguh seperti orang bodoh sete

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Trapped by sexy Model   Part 03

    —03—Kilatblitzdari kamera yang digunakan Dave terus berkedip, menghasilkan gambar seorang model dengan talenta dan paras cantik serta tubuh ramping, mulus dan bersih.Wanita itu terus tersenyum dan berganti gaya demi mendapatkan gambar terbaik dari hasil pemotretannya hari ini.Clara terlihat seksi dengan pakaian santai berwarna biru dan kacamata hitam bertengger di hidungnya. Manik mata biru milik Dave menatap tajam tampilan Clara setiap kali dia selesai mengambil gambar.Baju Clara yang mengekspose bagian belahan dadanya itu, membuat Dave merasa terganggu. Tidak seperti biasanya saat dia memotret para model cantik dan bahkan lebih seksi dari pakaian yang dikenalan Clara saat ini.Namun entah kenapa baju Clara yang semakin lama semakin melorot, sehingga hampir membuat dada Clara semakin terlihat jelas. Hal itu membuat Dave semakin gerah dan beranjak dari balik kamera.Dia men

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Trapped by sexy Model   Part 04

    —04—Dave masih terdiam setelah kepergian Clara yang meninggalkan tatapan berlapis air bening dari manik mata abunya.Bayangan dari tatapan yang menyiratkan kesedihan yang begitu mendalam seakan berputar di atas kepala Dave. Lalu merasuki saraf otaknya hingga dia tak sadar bahwa; untuk sepersekian menit waktunya sempat memikirkan wanita bernama lengkap Clara Davonna Dawn.Dave tersadar saat beberapa hidangan makanan tersaji di hadapannya. Lantas dia mengerutkan keningnya dan menatap sang pramusaji dengan heran."Kapan aku memesan semua ini?" tanya Dave. Dia bahkan melontarkan pertanyaan bodoh. Dirinya tak mengingat bahwa dia sudah menduduki tempat Clara dan Maggie yang sebelumnya sudah memesan makanan."Ini pesanan yang dipesan dua wanita yang tadi duduk di sini, Sir. Bukankah tadi salah seorangnya sudah berbicara dengan anda?" tanya pramusaji itu.Dave memijat sisi pelipisnya dengan mata terpejam,bagaimana bisa aku mengeluarkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Trapped by sexy Model   Part 05

    —05—Clara menghirup dalam-dalam aroma masakan yang tercium begitu menggoda. Perutnya terus berbunyi sejak setengah jam yang lalu.Dave menatap tajam Clara sambil menuangkan makanan yang baru selesai dipanaskan dari microwave, ke dalam piring saji. Dia tak henti menggelengkan kepalanya lantaran Clara tak bisa melakukan apapun. Bahkan hanya untuk sekedar mengisi perutnya sendiri."Aku sungguh tak habis pikir. Kau memilih kelaparan karena menungguku selesai mandi. Hanya untuk memintaku memanaskan makanan? Apa kau sungguh tak bisa melakukan semuanya sendiri?" tanya Dave.Dirinya tak tahan mengetahui Clara yang teramat manja dan kekanakan diusianya yang jelas lebih tua dari Dave. Namun tingkah dan sikap Clara sungguh seperti bocah berusia sepuluh tahun."Bukan aku tak bisa. Aku pernah mencoba membuat sesuatu untuk kumakan. Namun aku malah menghancurkan dapur Maggie. Dia marah... Dan dari situ, dia melarangku memasuki dapur," ungkap Clara dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Trapped by sexy Model   Part 06

    Suasana open house di halaman belakang rumah Bradley Bob, terlihat cukup ramai. Walau waktu baru menunjukkan pukul setengah tiga sore.Acara minum teh sederhana dengan kudapan berbagai macam kue tertata rapi dimeja panjang dengan hiasan dan dekor sempurna seperti kudapan para konglomerat.Bradley Bob terlihat ramah dengan caranya menyambut dan berbicara bersama tamu-tamunya. Dia mengadakan acara tersebut untuk mempromosikan para model baru yang akan diumumkan di awal acara nanti pada pukul tiga sore.Dave datang dengan setelan jas hitam dan kemeja berwarna senada. Dia menghampiri Bradley untuk menyapa, serta memberi selamat. "Hai... Bob, Congratulations,"ujar Dave."Oh... Handsome boy...Akhirnya kau datang juga. Aku akan memperkenalkan kau dengan timku. Mereka akan bekerja sama denganmu. Aku tahu, setelah kemarin kau masih sedikit canggung dengan mereka, kali ini kau harus benar-benar mengenal mer

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Trapped by sexy Model   Part 07

    "A-apa?"tanya Clara.Wanita itu terkejut mendengar pernyataan spontan yang keluar dari mulut pria yang baru dikenalnya. Walau pria itu terlihat tampan dan mapan. Namun tetap saja, dia merasa terkejut dengan pernyataan tersebut.Pria bernama lengkap Matheus Arthur Wesley itu meluncurkan tawanya ketika dia puas melihat wajah Clara yang begitu lucu baginya.Kening Clara semakin berkerut, mungkin sudah mencapai lima lipatan jika dia sudah menjadi seorang nenek.Matheus menghentikan tawanya. Dia tahu mungkin candaannya membuat Clara semakin kebingungan."Maaf... Aku hanya bergurau," ujar Matheus.Clara mengganti kerutan dikeningnya dengan senyum kikuk yang membuatnya terlihat seperti orang bodoh."Tapi mungkin aku akan tertarik denganmu jika kita terus bertemu," timpal Matheus."Apa?" tanya Clara kembali dibuat bingung."Ya... Aku bersedia bekerja sama dengan Bradley. Untuk menjadikanmu model brand parfum yang akan aku realis ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Trapped by sexy Model   Part 08

    Dave memasuki mobilnya dengan cepat. Membiarkan Clara mengikutinya dengan tergesa.Wanita itu mengatur napasnya setelah dia berhasil duduk di samping Dave. Dia menatap tajam Dave yang melirik ke arahnya.Dasar pria sialan! Bagaimana bisa dia berjalan secepat itu. Hingga membuatku bersusah payah mengejarnya!batin Clara.Dave terlihat menghela napasnya, lalu dia mendekati Clara. Wajahnya terlihat serius dan tatapannya begitu tajam.Wajahnya semakin dekat dengan Clara yang semakin lama semakin memundurkan wajahnya. Bahkan sekarang, napas Dave terasa menghembus di wajahnya. Wangimintdari parfum yang dipakai Dave tercium begitu menyegarkan.Apa yang dia lakukan? Apa dia akan menciumku?!batin Clara.Clara menahan napasnya walau dia sendiri masih berusaha mengaturnya untuk tetap normal. Namun pergerakkan Dave begitu mengganggu. Dia bahkan sudah menutup matanya karena takut dengan tatapan Dave yang begitu mengint

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Trapped by sexy Model   Epilogue

    Clara merasakan kehangatan dari pelukan yang diberikan Dave. Sentuhan halus dan pelan memberikan rasa nyaman tersendiri bagi Clara. Dia berbalik dari posisi membelakangi Dave, hingga menghadap Dave. Mata mereka bertemu dan saling memancarkan cinta dan luka secara bersamaan. Rasa takut kehilangan menyelimuti tatapan tersebut. Namun di balik itu semua… Dave sangat ingin Clara kembali merasa nyaman. Menganggap semuanya tak pernah terjadi, walau dia tahu itu sangat sulit dilakukan. Dia mengusap pipi Clara sambil memberikan senyuman yang menyejukkan hati Clara. "Boleh-kah aku menghapus jejak si berengsek itu? Aku bukan hanya ingin menghapus jejaknya ditubuhmu melainkan diingatanmu, dan aku sangat ingin menggantikan semua itu dengan hal manis yang bisa selalu kau

  • Trapped by sexy Model   Part 34 (The end)

    —THE END—Marvin berjalan menuju ke arah Dave. Memeluk anaknya yang tampak kacau seolah tak memiliki gairah hidup."Hah... Ya ampun bagaimana bisa anak kebanggaanku menjadi kacau seperti ini?!" Marvin bertanya sambil melepaskan pelukan dan menatap wajah kusut Dave.Menepuk pipi Dave pelan, seolah memberikan semangat bagi pria itu."Ceritakan apa yang terjadi? Aku akan berusaha membantumu," pinta Marvin.Dave menggeleng dan tersenyum miris. Berjalan menuju sofa, melemparkan bokongnya dengan kasar, memerosotkan dirinya duduk malas bersandar hingga mendonggakkan kepala."Tak ada yang perlu diceritakan lagi, Dad. Semua berakhir dan aku... Tak ingin menceritakan kisah yang tak enak untuk didengar," ujar Dave.Marvin menatap Celine, wanita itu mengedikkan kedua bahunya."Jangan ceritakan kebodohanku pada Ayahku, Celine!" tukas Dave dengan mata yang terpejam.Marvin terkekeh melihat Dave memijat pel

  • Trapped by sexy Model   Part 33

    Celine menghela napasnya kasar, merasa pusing, menghadapi sifat keras kepala yang dimiliki Dave. Dia mengambil ponsel Dave yang diletakkan di meja yang tersedia sofa di sisinya."Jangan gunakan ponselku. Gunakan ponselmu," pinta Dave."Kau sungguh banyak maunya! Memerintahku sesukamu!" Celine berdesis dengan tatapan tajam."Kau memaksaku melakukannya karena kau harus membuktikan ucapanmu barusan," sergah Dave.Celine menggelengkan kepala dan memutar bola matanya karena jengah."Berapa nomornya?!" tanya Celine ketus.Dave menyebutkan deret angka yang tersusun menjadi nomor telepon Clara.Menyambungkannya kepada Dave dan langsung dijawab oleh Clara.-Sementara itu... Clara dan Maggie memilih mampir ke tempat makan di rest area diperjalanan menuju ke tempat yang ditunjukkan oleh Celine.Clara menatap layar ponsel yang menampakkan foto Dave diwallpaperponselnya. Foto yang diambil diam-diam saat p

  • Trapped by sexy Model   Part 32

    Keesokan harinya.Clara yang terlalu lelah karena kejadian semalam, baru terbangun siang hari dan tak mendapati Dave di sampingnya.Lantas dia beranjak dari ranjang dan keluar dari kamar. Dia melihat Maggie yang sibuk menyiapkan sesuatu ke dalam tasnya."Kau sedang apa, Mag? Dimana Dave?" tanya Clara."Cla... Kau sudah bangun. Bagaimana keadaanmu? Apa ada yang sakit?" tanya Maggie mendekat."Aku tak apa-apa, kenapa kau tergesa? Dimana Dave? Kau belum menjawabnya," ujar Clara."Kau makanlah dulu sarapanmu, setelah itu aku akan membawamu kepadanya," ujar Maggie mengulurkan susu dan roti yang dibuat Dave pagi tadi."Jawab saja pertanyaanku Maggie... Dimana Dave?" tanya Clara berkeras."Makanlah dulu, Cla. Dave membuatnya untukmu... Kau harus habiskan... Begitu pesannya tadi," tutur Maggie berbohong mengenai pesan tersebut.Clara mengambil susu dan roti yang disodorkan Maggie. Namun bukan untuk dimakan, melainkan dilemparkan

  • Trapped by sexy Model   Part 31

    Suara pekikan Clara memanggilnya masih terdengar walau samar. Lampu menyala dan memperlihatkan Clara yang ditarik paksa dan didudukkan dikursi kayu, lalu tangan dan kakinya diikat serta mulutnya disumpal kain yang diikat ke belakang kepalanya.Suara kekehan seorang pria samar-samar masih terdengar oleh Dave yang masih berusaha untuk tetap sadar. Namun dirinya terlalu pusing untuk bangun. Hingga gelap menghampirinya.-"Erhmmmm!!!" erangan Clara terdengar sejak dia di hadapkan dengan dua orang yang dia sayangi.Seorang pria yang sejak dulu dikenal sebagai pelindungnya, sekarang berubah menjadi iblis karena dendam yang membuat pria itu hancur."Ada apa Clara sayang? Kau sudah bisa memilih siapa yang ingin kuhilangkan lebih dulu nyawanya? Hm?"Mata Clara membengkak akibat dia tak berhenti menangis. Melihat Dave yang tak sadarkan diri karena mendapatkan pukulan dikepalanya dan Maggie di punggung.Bahkan darah yang keluar dari kepala Dave

  • Trapped by sexy Model   Part 30

    Seorang pria melepaskan seragam pengantar pizza di sebuah tangga darurat. Lalu pergi dengan seringaian puas. Dia bergegas menuju mobilnya dan hendak memikirkan cara lain untuk melanjutkan aksi kejahatannya lagi.Dia berhenti sejenak dan menatap ke lantai kamar tempat Dave.Pria itu berdecak, "ck! Kau tak akan bahagia, Cla... Tak akan kubiarkan... Setelah kau membuatku hancur!" tukas pria tersebut.-Dave menatap wajah Clara yang akhirnya terlelap, walau jelas terlihat raut wajahnya yang tak tenang. Dia mengecup kening Clara. Dan merapatkan selimutnya hingga ke leher.Dave beranjak mematikan lampu dan menutup pintu kamar dengan rapat.Dia menghampiri Celine yang kembali setelah mendapat telepon dari Dave tentang insiden pizza tadi."Jadi bagaimana menurutmu? Mungkinkah ini pekerjaan Matheus atau Diego?" tanya Dave."Aku sempat berpapasan dengan pengantar pizzamu di lift. Wajahnya memang tak begitu jelas terlihat karena menggunak

  • Trapped by sexy Model   Part 29

    Dave mengelus punggung polos Clara, ini sudah ketiga kalinya di hari yang sama, setelah mereka makan siang. Lalu tidur karena lelah dan terbangun, hingga mereka bosan dan kembali bercumbu lalu melakukan kegiatan panas di atas ranjang.Dave tersenyum melihat Clara yang berbalik lalu mengelus rahangnya. Mereka terus bersentuhan dan tersenyum tanpa mengucapkan apapun. Bahkan tak ada yang memulai untuk bicara.Hanya tatapan centil dan senyuman nakal yang mereka pancarkan. Seakan semua itu sudah menjadi sebuah percakapan atas apa yang mereka rasakan.Dave kembali mengecup kening Clara, kedua tangannya menakup sisi wajah dan mengelusnya dengan ibu jari."Ayo kita mandi, setelah itu kita makan malam keluar," ajak Dave.Clara tersenyum dan mengangguk patuh. Mereka bangun dari ranjang dan menuju kamar mandi. Kegiatan baru mereka yang akan menjadi hoby baru juga. Yaitu saling memandikan, bermesraan di dalam bathup atau di bawah kucuran air shower, menciptaka

  • Trapped by sexy Model   Part 28

    Dave memasuki lobby hotel tempat Celine menginap. Dia menunggu Celine turun dari kamarnya lalu membahas masalah Matheus.Namun bukan Celine yang turun ke lobby hotel. Melainkan seorang wanita yang mirip dengan Celine."Hai... Kau Dave?" tanya wanita cantik dengan rambut lurus berwarna coklat hazelnut.Dave mengerutkan keningnya. Wanita itu tersenyum, begitu cantik dan manis."Ya... Kau siapa?" tanya Dave dingin."Kenalkan... Aku Sheryl Calla Wilfred. -Adik Celine-. Aku disuruh menunggumu untuk sekalian naik ke kamar kakakku," jelas Sheryl.Dave tak menjawab. Dia beranjak dari duduknya dan berjalan menuju lift.Sheryl mengikuti sambil membatin,hah... Ya ampun. Pria macam apa dia ini?! Tak ada bicara namun langsung bergerak. Jika aku menjadi kekasihnya... Mulutku bisa berbusa karena hanya aku yang bicara!Dave dan Sheryl memasuki lift. Dave menatap Sheryl yang diam di sampingnya tanpa menekan angka yang berderet di

  • Trapped by sexy Model   Part 27

    Dave merasa lebih segar setelah mandi. Dia lalu keluar dari kamar dan melihat Clara yang sudah duduk di sofa sambil menonton berita klarifikasi tentang dirinya.Dave mengusap kepala Clara dari belakang lalu memeluk dan mencium puncak kepala Clara."Sudah... Jangan dilihat. Aku tak ingin kau mengingat kejadian waktu itu," bisik Dave.Saat itu tayangannya memang sedang memperlihatkan rekamancctv."Ayo... Temani aku makan," ajak Dave.Clara mengangguk dan beranjak dari sofa. Mereka saling menatap mengalihkan penglihatannya dari layar televisi yang jika dengan jelas memperhatikan akan terlihat seseorang yang mereka kenal tersorot kamera."Makananmu pasti sudah dingin, Mousie... Kau harus memanaskannya dulu," usul Clara."Ya aku tahu, sayang...." Dave mulai kembali menggoda Clara.Clara menepuk dada Dave. "Berhenti menggodaku, Mousie!" protes Clara."Aku tak menggodamu. Aku memang sayang padamu. Jadi..

DMCA.com Protection Status