"Ayah, apa Bibi Alice masih lama?" Samuel yang nampak tak sabar kini mulai berceloteh."Sebentar lagi, sayang. Sabar sedikit, ya?" Edward mengelus lembut punggung Samuel, menenangkan si bocah agar tidak merengek. Tak lama setelah itu, muncul Alice dari kerumunan depan gerbang, menghampiri Edward dan Samuel. "Maaf membuat kalian menunggu lama. Aku habis dari toilet, ramai sekali."Edward hanya berdehem, lalu mengangguk. Samuel kembali menampilkan wajah sumringahnya. Menatap Alice dengan tatapan berbinar."Ayo, Bibi! Aku sudah tidak sabar." "Ayo, Samuel. Upacara pagi sebentar lagi akan mulai." Tangan kecil Samuel langsung menerima uluran tangan Alice."Alice, aku titip Samuel."Alice mengangguk, "Ya, kau tenang saja.""Baiklah.""Ayo, Samuel." "Bye, Ayah.
Baca selengkapnya