Share

The day Samuel had been waiting for

"Sejujurnya aku suka nama itu. Rasanya cocok."

"Bagaimana?"

"Naluriku. Ini sulit dijelaskan." Rosie angkat bahu. Dia lalu memeluk Edward dengan erat dan menyandarkan kepalanya di dada Edward lagi, mencoba tidur. Namun kemudian,

"Jangan coba-coba..." desis Rosie, mata masih terpejam. Seketika tangan nakal Edward di balik selimut berhenti menggerayangi paha Rosie.

"Sayang~~~" rengek Edward manja. Bibirnya turun ke ceruk leher Rosie, menciuminya.

"Sekarang jam tiga pagi, Edward. Aku lelah."

"Ayolah, sayang. Sebentar saja." Bujuk Edward masih pantang menyerah, kini bibirnya sudah di tulang selangka.

"A-"

"Ibi.... Ayah...." Samuel membuka pintu kamar. Kaki kecilnya melangkah menuju ranjang dan memanjat ke atas. Dia menyelipkan tubuh kecilnya di tengah-tengah kedua orang tuanya.

"Samuel kok bangun?" Rosie memeriksa wajah mengatuk Samuel.<

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status