Home / Romansa / Cinta Satu Malam / Chapter 221 - Chapter 230

All Chapters of Cinta Satu Malam: Chapter 221 - Chapter 230

321 Chapters

S2 Mengobrol dengan Guru Bima

Sabian sedikit terkejut dengan pertanyaan Bima, bisa-bisanya anak usia taman kanak-kanak melakukan kejahatan karena mereka anak pejabat, lalu kenapa kalau anak pejabat, yang namanya kejahatan itu seharusnya di hukum tanpa pandang bulu. "Kau tidak perlu khawatir Bima, semua orang harus di hukum jika mereka melakukan kejahatan, termasuk anak para pejabat," ucap Sabian. "Aku hanya takut nanti ayah kalah melawan para pejabat, ayah kan hanya orang biasa," ucap Bima.  Sabian tersenyum dan menenangkan putranya, Sabian akan melakukan segala cara bila terbukti Bima mendapatkan perundungan di sekolah, jangankan yang mengaku anak pejabat, siapapun itu harus menerima hukuman jika sudah menyinggung Sabian dan keluarganya. "Makanlah, setelah ini kau bisa pulang bersama mama untuk istirahat," Sabian mengecup kening Bima. "Baiklah ayah, aku percaya pada ayah sepenuhnya, tapi aku tidak ingin
last updateLast Updated : 2021-11-12
Read more

S2 Sombong

Sabian hanya bisa mengelus dada karena tidak mungkin dia memukul seorang bocah kecil yang berbicara sombong sekali seperti ini, Sabian menatap ibu wali kelas Bima yang berada di sampingnya, Kirana mencengkram kuat pundak Sabian agar lebih tenang menghadapi kenakalan anak kecil. "Murid kesayangan ibu guru, ayo kita ke kantor guru dahulu kita nanti akan menelpon ayahmu ya," bujuk ibu guru Bima kepada murid kecil yang angkuh itu. "Baiklah, tunggu saja ayahku datang dan akan menghukum kalian orang rendahan," ucap murid kecil itu. Sabian sebenarnya ingin memaki bocah kecil itu tapi mau bagaimana lagi, Kirana terus membisikkan kalimat yang menenangkan, sehingga Sabian terus bersabar sambil menggandeng anaknya, Bima terlihat tenang namun mungkin batinnya tersiksa apakah semua ini akan berakhir. "Sekarang aku akan menelpon ayahku, kau paman yang bersikap tengil akan menerima akibat jika ayahku sudah marah, k
last updateLast Updated : 2021-11-13
Read more

S2 Penyelesaian

Sabian masih memandang sinis pegawai di kantor wali kota itu, istri dan anak dari pegawia itu masih terkejut kenapa ayahnya berlutut memohon ampun kepada Sabian, memangnya siapa pria tampan dan bersikap arogan itu, sepertinya adalah orang yang tidak dapat di singggung. "Apa kau kira aku ini kekurangan uang sehingga mau mengganti rugi materi yang aku alami hari ini?" tanya Sabian. "Tidak tuan muda, tolong jangan ekspose ke media jika aku punya selir yang aku sembunyikan," ayah dari anak pembuly memohon lagi. Sabian tersenyum kecut, ia melirik istrinya seakan meminta pendapat apa yang harus ia lakukan kepada pasangan yang menyembunyikan hubungannya ini, Kirana membisikkan sesuatu kepada Sabian memberikan pendapat tentang hukuman apa yang harus mereka dapatkan. "Kau ini berani berbuat tetapi tidak ingin publik mengetahui bahwa kau memiliki istri dab anak laki-laki yang tidak terdaftar di balai nikah?" t
last updateLast Updated : 2021-11-13
Read more

S2 Kebaikan

Sabian menggelengkan kepalanya, tanda ia tidak mau di balas kebaikannya, ia merangkul Kirana yang menggandeng Bima. "Kau tak perlu berterima kasih, semua ini sudah kehendak tuhan," ucap Sabian. "Kalau begitu nyonya Kirana, saya ucapkan terima kasih juga padamu," ucap nyonya sah. Kirana menyunggingkan senyuman, ia meraih tangan nyonya sah yang baru saja mengurus perceraian, serta melaporkan suami ke intansi tempatbya bekerja agar di copot jabatannya. "Nyonya, kau juga berhak bahagia, aku selalu berdoa untukmu dan putrimu, kau wanita yang kuat, aku percaya itu!" Seru Kirana. "Terima kasih, aku dan anak-anak akan selalu mengingat kebaikan kalian," ucap nyonya sah sambil menitikkan air mata. Kirana menghapus air mata yang keluar membasahi pipi wanita yang masih cantik walau sudah berumur itu, pengkhianatan memang menyakitkan, tetapi jangan terlalu berlarut karena
last updateLast Updated : 2021-11-13
Read more

S2 Tetaplah Bersama

Kirana menoleh ke bangku belakang, ia melihat Bima yang baru bangun mengucek matanya, sebenarnya apa yang ingin di sampaikan oleh putra sulungnya itu. "Katakan sayang, jika ayah sanggup akan mengabulkan semua yang kau inginkan," ucap Sabian memandangi wajah tampan Bima yang begitu mirip dengannya. "Tetaplah bersamaku, sampai penghujung usia!" pinta Bima dengan tegas. Sabian dan Kirana saling tatap mereka terkejut dengan ungkapan hati Bima yang tidak biasa, mereka lalu tersenyum, secara bersamaan menjawab, "Kami akan selalu bersamamu sepanjang usai sayangku." "Terima kasih ayah dan mama," Bima tersenyum dengan sempurna. Sabian menggendong Bima menuju ruangannya, mereka selalu akur dan menjadi pasutri idaman bagi karyawan Alex Farm Corp, mereka yang melihat pasangan suami istri itu masuk ke dalam perusahaan memamerkan kemesraan, bergandengan tangan, membuar para gadis iri dan juga
last updateLast Updated : 2021-11-13
Read more

S2 Uang Ayah

Bima merenung sebentar, atas pertanyaan dari sang mama, uang mama untuk beli mainan dan jajan, lalau untuk apa uang ayah? "Uang ayah tentu untuk kita semua, aku dan mama, bukan begitu ayah?" tanya Bima. "Iya uang ayah untuk kalian semua, untuk orang yang membutuhkan juga, kita harus beramal juga karena setiap rejeki yang kita miliki sebagian adalah untuk mereka yang membutuhkan," jawab Sabian. Beramal untuk mereka yang membutuhkan, siapa mereka yang di maksud oleh ayah Bima, jangan-jangan punya istri simpanan di luar sana, pikiran Bima kemana-mana karena pernah kejadian seorang ayah mempunyai istri simpanan dan memanjakannya di luaran sana. "Ayah, orang lain siapa, apakah ayah punya istri selain mama dan anak selaian aku, kenapa uang kita harus di berikan kepada orang lain?" Bima cemberut seketika. "Maksud ayah adalah untuk fakir miskin, anak yang ada di panti asuhan, atah keluar
last updateLast Updated : 2021-11-14
Read more

S2 Wajah Nyonya Alexander

Sabian berjanji akan meminta album foto semasa hidup nyonya besar Alexander pada kakek Bima. "Bagaimana jika hari ini kita mampir ke rumah kakek, ayah akan meminta kakekmu menunjukkan foto semasa hidup almarhum nenekmu," ucap Sabian. "Janji ya ayah, semoga ayah dapat menunjukkan wajah nenek Bima," ucap Bima sambil tersenyum. Sabian mengangguk pelan serta mengecup kening putranya, ia ijin melanjutkan pekerjaan, Kirana juga sibuk menyidak pekerjaan bagian keuangan, Bima di temani seorang office girl bermain di ruangan keuangan. "Akhirnya selesai juga pekerjaan hari ini." Sabian merenggangkan tubuhnya. "Bos, aku pulang dulu ya, hari ini aku berjanji pada anakku akan menemaninya jalan-jalan ke taman," ucap Mike. Sabian mengijinkan Mike pulang ontime, kalau asisten Hanna yang punya dua orang anak sudsh jelas tidak pernah pulang telat, Sabian menuju ruang keuangan
last updateLast Updated : 2021-11-14
Read more

S2 Nama Yang Selalu Terkenang di hati

Memandang wajah tampan cucunya, Tuan Alexander menyebutkan bahwa Rose adalah nama yang selalu terkenang di hatinya sampai saat ini, nama yang tidak dapat terlupakan oleh hati dan pikirannya. "Rose adalah nama nenekmu, selamanya akan selalu terkenang di hati kakek," jawab tuan Alexander. "Rose, nama yang bagus, kakek besok apakah boleh ajak aku ke makam nenek? Bima ingin mendoakan nenek yang ada di surga," pinta Bima pada kakeknya. Tuan Alexander menyetujui permintaan cucunya untuk membawa ke makam neneknya, banyak kenangan indah yang tak dapat di lupakan oleh tuan Alexander bersama istrinya, beliau selalu berandai-andai jika sang istri masih hidup dan menimang cucu bersama hal itu mungkin akan sangat menyenangkan. "Bima, waktu sudah malam ayo tidur dulu, kakek juga harus istirahat," Kirana menghampiri Bima yang ada di ruang kerja mertuanya. "Aku belum puas mengobrol sama kakek,"
last updateLast Updated : 2021-11-15
Read more

S2 Bunga Indah

Bima masih penasaran dengan bunga yang di pilih oleh sang kakek, biasanya bunga untuk menabur di makam adalah bunga warna warni, bukan bunga indah seperti itu. "Apa bunga itu kesukanan nenek?" tanya Bima hanya menduga saja. "Kau benar sekali Bima, cucu kakek memang cerdas," ucap tuan Alexander. Bima membantu kakeknya memilih bunga berwarna putih bagus itu, lalu di berikan kepada penjaga toko agar di rangkai, mereka juga membeli bunga untuk tabur, tak lupa juga minyak wangi. "Berapa total semuanya kak?" tanya tuan Alexander sembari mengeluarkan dompetnya. "Totalnya seratus ribu pak, saya kasih bonus karena anda berlangganan di toko ini," ucap penjaga toko. Usai mengucapkan terima kasih, tuan Alexander dan Bima meninggalkan toko dan menuju makam dimana nyonya Rose Alexander di makamkan, buku doa tak lupa di bawa oleh mereka. "Bima kita suda
last updateLast Updated : 2021-11-15
Read more

S2 Bincang-Bincang.

Bima menanti jawaban sambil memakan bakso sumsum yang ada di hadapannya, dia sangat penasaran dengan respon neneknya yang berbeda status dengan sang kakek waktu itu. "Nenekmu mau makan di tempat ini, dan menjadi tempat favorit kami berkencan," jawab tuan Alexander dengan semangat. "Waah bagaimana bisa nenek yang mempunyai status lebih tinggi mau makan di tempat sederhana seperti ini ya?" tanya Bima sekali lagi. Tuan Alexander tersenyum dengan apa yang di tanyakan Bima, dia begitu cerdas seperti ayahnya waktu itu, selalu bertanya dengan apa yang membuatnya penasaran, tuan Alexander meminta cucunya untuk menghabiskan makanannya dulu baru mengobrol kembali. "Habiskan dulu makananmu baru mengobrol lagi, kau sungguh anak yang cerdas," tuan Alexander mengelus rambut cucunya. "Baiklah, kakek pelit sekali, bercerita sedikit saja tidak mau," ucap Bima sambil menyendok makanannya.&
last updateLast Updated : 2021-11-16
Read more
PREV
1
...
2122232425
...
33
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status