Home / Romansa / Cinta Satu Malam / Chapter 211 - Chapter 220

All Chapters of Cinta Satu Malam: Chapter 211 - Chapter 220

321 Chapters

S2 Mengalihkan Pikiran

Sabian mendengus kesal karena tidak bisa mengungkapkan dengan jelas apa maksud hatinya, Mike semakin kebingungan karena mengetahui sang bos tidak dalam suasana hati yang baik, Hanna pun ikut mencerna apa yang di maksud oleh atasannya itu. "Mike, mungkin yang di maksud presdir adalah dia sedang ingin melakukan hal itu tapi nyonya sedang datang bulan, apa yang kau biasa lakukan?" Bisik Hanna. Mike mengerti dan mengangkat jempolnya ke arah Hanna, "Cobalah mengalihkan pikiran presdir ke hal positif lainnya, karena ini sedang berada di kantor jadi anda bisa cek jadwal anda atau mengecek laporan keuangan perusahaan yang saya berikan ini,". Sabian mencoba mengehla nafas dan memusatkan pikirannya, ia meminta Mike kembali bekerja setelah mengucapkan terima kasih padanya. Sabian belum bisa meredakan hastar terpendamnya hal ini berdampak pada emsi yang tidak labil, hari ini sudah berapa karyawan terkena imbasnya, ia selalu marah se
last updateLast Updated : 2021-11-08
Read more

S2 Melayani

Kirana mengatakan bahwa tempat di mana yang membuat mereka nyaman melakukan kegiatan bersama, Sabian semakin pusing dengan teka-teki yang di berikan oleh istri tercinta, bahkan ia tidak tahu harus mengendarahi mobil menuju mana. "Kita kembali ke rumah Sabian, aku akan memanjakanmu di tempat pribadi milik kita berdua," jawab Kirana. "Ke rumah? bagian rumah mana yang bisa membuatku bisa melupakan hasrat terpendamku ini kirana?" tanya Sabian yang kebingungan. Tempat pribadi yang sering mereka gunakan untuk menghabiskan watu bersama, mengobrol sepanjanng malam sampai lupa waktu, tempat yang sangat pribadi untuk melakukan hubungan suami istri, "Kira sudah sampai Sabian, ayo kemarilah aku akan membantumu membuka baju dan mandi,"  Sabian mengumpat di hatinya karena kesal merasa di permainkan oleh Kirana, dia sedang datang bulan membawanya ke kamar pribadi dan melayaninya membuka serta memabntunya mandi
last updateLast Updated : 2021-11-08
Read more

S2 Dekapan Hangat Suami

Kirana masih menikmati dekapan hangat dari sang suami, kenyamanan yang diberikan oleh Sabian membuatnya tak bisa berkata apa-apa lagi selain menikmati semua kebaikan yang di berikan oleh Sabain kepadanya.   "Kenapa aku tidak boleh membuatkan makanan untukmu Sabian, jika kau pelur aku terus seperti ini rasanya aku juga ingin waktu berhenti berputar sebentar agar aku bisa menikmati waktu bersamamu lebih lama," ucap Kirana yang hatinay berbunga-bunga. "Jangan khwatir kirana apapun yang kau inginkan akan aku berikan untukmu selama aku mampu, kau sudah melayaniku sejak tadi, tidak usah memasak lagi, biarkan pada pelayan yang memasak untukku." Sabian memegang erat tangan Kirana. Kirana menurut apa yang di ucapkan oleh suaminya, ia menelpon bagian dapur agar mengirimkan makanan ke kamar untuk Sabian, sambil menunggu makanan datang mereka bercengkrama di bawah jendela sambil menikmati pemandangan bulan
last updateLast Updated : 2021-11-08
Read more

s2 Buah Hati

Kirana menuju pintu untuk segera membukanay karena mengira makanan yang ia pesan sudah siap di sajikan oleh pelayan yang ada di rumah tetapi, dia adalah bocah kecil yang sangat menggemaskan bernama Bima Alexander. "Kenapa lama sekali membukakan pintu, apakah mama dan ayah bermesraan lagi tanpa ada aku di sini?" teriak Bima dengan nada marah. "Kau tidak boleh berteriak seperti itu, apakah jalan-jalanmu menyenangkan hari ini?' Kirana memeluk anaknya yang merajuk baru pulang jalan-jalan bersama sang kakek. Bima sudah tidak merajuk lagi belum menjawab pertanyaan mamanya, ia berlari kedalam kamar dan menemui ayahnya sambil membawa satu kotak ayam goreng yang ia beli saat jalan-jalan bersama kakeknya. "Ayah, lihatlah apa yang Bima bawa, ini adalah makanan kesukaan kita berdua. ayo makan sambil nonton," ucap Bima sambil menyodorkan kotak berisi ayam goreng lezat. "Terima kasih Bima, aya
last updateLast Updated : 2021-11-09
Read more

S2 Firasat.

Kirana mengelus rambut Sabian dengan lembut, tidak ada orang tua yang mengabaikan tumbuh kembang anaknya, termasuk sabian yang merasa belum bisa mendidik anaknya. "Kamu sudah bisa memposisikan sebagai ayah yang baik kok, kamu selalu meluangkan waktu untuk Bima, menafkahinya dan memberikan kasih sayang yang tulus, tidak perlu minta maaf padaku," Kirana mengecup keninh suaminya. "Terima kasih Kirana, aku hanya merasa kurang sabar menghadapi Bima, kadang aku membentaknya, padahal butuh waktu lama aku menemukan dia," ucap Sabian dengan nada lemah. Kirana menyemangati suaminya lagi, seharusnya dia tidak seresah ini, baginya Sabian adalah sosok ayah dan suami yang baik, waktu sudah larut malam, saatnya mereka harus istirahat. "Istirahatlah sayangku, besok kau harus bekerja lagi, jangan berpikir macam-macam," ucap Kirana. Sepasang suami istri itu terlelap dalam selimut yang sama, tidur
last updateLast Updated : 2021-11-09
Read more

S2 Pingsan

Kirana langsung lari mendengar kabar terjadi sesuatu dengan tuan Handoko, didampingi Sabian ia mengecek apakah yang sedang terjadi, saat mengetahui jika tuan Handoko sedang pingsan, Kirana memanggil Dokter Jay untuk datang ke rumahnya. "Apa yang terjadi dengan kakekku, Dokter?" tanya Kirana dengan sedih. "Tuan Handoko hanya perlu istirahat, di usianya yang sudah renta ini memang harus banyak istirahat, aku resepkan obat untukmu nanti tebus ya di apotik," jawab Dokter Jay. Kirana menerima catatan resep itu tanpa berekpresi, ia hanya mengangguk setiap Dokter mengatakan sesuatu, pikirannya sudah buyar tidak mampu memikirkan apapun, ia hanya ingin kakeknya cepat sembuh.Tangan yang sudah berkeriput itu akhirnya bergerak dan meraih tangan cucunya, ia memegang dengan pelan. "Kakek, kau sudah sadar!" tanya Kirana yang senang saat tuan Handoko sudah sadar dari pingsannya. "Jangan
last updateLast Updated : 2021-11-10
Read more

S2 Beristirahat Dengan Tenang

Sandra mengelus rambur keponakannya itu, memang Lusi dan Sandra itu akan menikah dalam waktu dekat, semua sudah di persiapkan dengan matang, ia juga ingin membangun rumah tangga yang bahagia. "Bima, paman dan Bibi Lusi akan menikah sebentar lagi, jadilah saksi di pernikahan kami ya, sekarang sarapan dulu bersama kami," ucap Sandra. "Baik paman, oh iya hari ini aku ada sekolah apakah paman dan bibi mau mengantar dan menjemputku sekolah hari ini menggantikan mama dan ayah?" tanya Bima. "Dengan senang hati keponakan bibi tersayang," Lusi mengecup kening Bima. Hari ini segala kebutuhan Bima di urus oleh Lusi dan Sandra, sedangkan Kirana dan Sabian sibuk mengurus tuan Handoko yang terbaring di rumah sakit, belum ada kabar dari mereka, Lusi juga tidak ingin menganggunya, lebih baik mewakili mereka menjadi orang tua Bima. ***"Dokter bagaimana keadaan kakek saya?" tanya Kirana de
last updateLast Updated : 2021-11-10
Read more

S2 Menemani Kirana

Sabian melihat istrinya yang tertidur pulas di dalam mobil, pertama yang dia lakukan adalah menggendong Bima pergi ke kamar untuk istirahat. "Biarkan mama istirahat di dalam mobil sebentar, ayo ayah antar kamu ke kamar lebih dulu sayangku," Sabian menengadahkan tangan ke Bima. "Baiklah ayah, tapi apakah tidak apa-apa meninggalkan mama sendirian di mobil?" tanya Bima. "Tidak apa-apa ini sudah di dalam rumah keluarga Handoko siapa yang berani menyakiti mamamu nak?" Sabian menepuk pundak Bima. Bima mengerti sekarang, ia lupa kalau sudah berada di dalam kediaman Handoko yang sangat nyaman dan tentram. tidak ada yang berani mengusik ketenangan mereka, bahkan jika ada yang berani menyentuh sehelaipun rambut Kirana para pengawal akan langsung mengeksekusi para penjahat itu. "Bima istirahatlah, ayah sekarang mengurus mama yang sedang sedih, maafkan ayah yang kurang menemanimu ya," Sabian
last updateLast Updated : 2021-11-11
Read more

S2 Memilikimu

"Apa yang membuatmu beruntung di dunua ini Kirana?" tanya Sabian yang penasaran dengan yang dimaksud istrinya. Kirana menatap mata suaminya dengan kelembutan dan memeluknya erat, tidak ada yang bisa menggantikan kenyamanan saat memeluk Sabian, ia berharap akan bersama dalam suka dan duka sampai akhir hanyat. "Yang membuatku beruntung di dunia ini adalah memilikimu dan Bima, aku tak memandang hartamu tapi kasih sayang yang kau berikan lebih dari cukup," ucap Kirana sambil menitikkan air mata. Sabian mencecap bibir istrinya mesra, ia tak tahan dengan kata-kata manis yang terlontar dari mulut istrinya, semakin dalam dan semakin intim mereka melakukan hubungan suami istri dikamar milik mendiang tuan Handoko, mereka tak menyadari terbuai dalam asmara hingga melupakan bahwa di rumah ini masih dalam suasana berkabung. "Astaga, maafkan aku istriku aku larut dalam kesenangan dan melupakan bahwa kita masih dal
last updateLast Updated : 2021-11-11
Read more

S2 Bima semakin besar

Kirana menatap anak semata wayangnya, sekarang Bima sudah sebesar ini masuk Taman Kanak-Kanak setahun lagi Sekolah Dasar dan melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi tentu saja waktunya akan habis di gunakan bersama teman-temannya. "Bima jika kau sudah besar dan dewasa itu membuat mama sedih karena kau akan lebih menghabiskan waktumu di luar rumah bersama teman-temanmu daripada bersama mama," ucap Kirana. "Tapi walaupun aku sudah dewasa aku tetap anak mama kan?" tanya Bima. Tentu saja sampai kapanpun Bima adalah anak kesayangan kirana dan Sabian, walaupun mempunyai adik atau sudah menikah dan punya anak, rasa sayang Kirana dan Sabian tidak akan pernah putus untuknya. Kirana menggandeng Bima masuk dalam mobil menuju kantor ayahnya. "Anak ayah sudah pulang? apa yang kamu kerjakan di sekolah nak?" tanya Sabian saat bertemu dengan anaknya. "Selain belajar aku juga bertengkar
last updateLast Updated : 2021-11-12
Read more
PREV
1
...
2021222324
...
33
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status