Share

S2 Pingsan

Penulis: Handira Rezza
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Kirana langsung lari mendengar kabar terjadi sesuatu dengan tuan Handoko, didampingi Sabian ia mengecek apakah yang sedang terjadi, saat mengetahui jika tuan Handoko sedang pingsan, Kirana memanggil Dokter Jay untuk datang ke rumahnya.

"Apa yang terjadi dengan kakekku, Dokter?" tanya Kirana dengan sedih.

"Tuan Handoko hanya perlu istirahat, di usianya yang sudah renta ini memang harus banyak istirahat, aku resepkan obat untukmu nanti tebus ya di apotik," jawab Dokter Jay.

Kirana menerima catatan resep itu tanpa berekpresi, ia hanya mengangguk setiap Dokter mengatakan sesuatu, pikirannya sudah buyar tidak mampu memikirkan apapun, ia hanya ingin kakeknya cepat sembuh.

Tangan yang sudah berkeriput itu akhirnya bergerak dan meraih tangan cucunya, ia memegang dengan pelan.

"Kakek, kau sudah sadar!" tanya Kirana yang senang saat tuan Handoko sudah sadar dari pingsannya.

"Jangan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Cinta Satu Malam   S2 Beristirahat Dengan Tenang

    Sandra mengelus rambur keponakannya itu, memang Lusi dan Sandra itu akan menikah dalam waktu dekat, semua sudah di persiapkan dengan matang, ia juga ingin membangun rumah tangga yang bahagia."Bima, paman dan Bibi Lusi akan menikah sebentar lagi, jadilah saksi di pernikahan kami ya, sekarang sarapan dulu bersama kami," ucap Sandra."Baik paman, oh iya hari ini aku ada sekolah apakah paman dan bibi mau mengantar dan menjemputku sekolah hari ini menggantikan mama dan ayah?" tanya Bima."Dengan senang hati keponakan bibi tersayang," Lusi mengecup kening Bima.Hari ini segala kebutuhan Bima di urus oleh Lusi dan Sandra, sedangkan Kirana dan Sabian sibuk mengurus tuan Handoko yang terbaring di rumah sakit, belum ada kabar dari mereka, Lusi juga tidak ingin menganggunya, lebih baik mewakili mereka menjadi orang tua Bima.***"Dokter bagaimana keadaan kakek saya?" tanya Kirana de

  • Cinta Satu Malam   S2 Menemani Kirana

    Sabian melihat istrinya yang tertidur pulas di dalam mobil, pertama yang dia lakukan adalah menggendong Bima pergi ke kamar untuk istirahat."Biarkan mama istirahat di dalam mobil sebentar, ayo ayah antar kamu ke kamar lebih dulu sayangku," Sabian menengadahkan tangan ke Bima."Baiklah ayah, tapi apakah tidak apa-apa meninggalkan mama sendirian di mobil?" tanya Bima."Tidak apa-apa ini sudah di dalam rumah keluarga Handoko siapa yang berani menyakiti mamamu nak?" Sabian menepuk pundak Bima.Bima mengerti sekarang, ia lupa kalau sudah berada di dalam kediaman Handoko yang sangat nyaman dan tentram. tidak ada yang berani mengusik ketenangan mereka, bahkan jika ada yang berani menyentuh sehelaipun rambut Kirana para pengawal akan langsung mengeksekusi para penjahat itu."Bima istirahatlah, ayah sekarang mengurus mama yang sedang sedih, maafkan ayah yang kurang menemanimu ya," Sabian

  • Cinta Satu Malam   S2 Memilikimu

    "Apa yang membuatmu beruntung di dunua ini Kirana?" tanya Sabian yang penasaran dengan yang dimaksud istrinya.Kirana menatap mata suaminya dengan kelembutan dan memeluknya erat, tidak ada yang bisa menggantikan kenyamanan saat memeluk Sabian, ia berharap akan bersama dalam suka dan duka sampai akhir hanyat."Yang membuatku beruntung di dunia ini adalah memilikimu dan Bima, aku tak memandang hartamu tapi kasih sayang yang kau berikan lebih dari cukup," ucap Kirana sambil menitikkan air mata.Sabian mencecap bibir istrinya mesra, ia tak tahan dengan kata-kata manis yang terlontar dari mulut istrinya, semakin dalam dan semakin intim mereka melakukan hubungan suami istri dikamar milik mendiang tuan Handoko, mereka tak menyadari terbuai dalam asmara hingga melupakan bahwa di rumah ini masih dalam suasana berkabung."Astaga, maafkan aku istriku aku larut dalam kesenangan dan melupakan bahwa kita masih dal

  • Cinta Satu Malam   S2 Bima semakin besar

    Kirana menatap anak semata wayangnya, sekarang Bima sudah sebesar ini masuk Taman Kanak-Kanak setahun lagi Sekolah Dasar dan melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi tentu saja waktunya akan habis di gunakan bersama teman-temannya."Bima jika kau sudah besar dan dewasa itu membuat mama sedih karena kau akan lebih menghabiskan waktumu di luar rumah bersama teman-temanmu daripada bersama mama," ucap Kirana."Tapi walaupun aku sudah dewasa aku tetap anak mama kan?" tanya Bima.Tentu saja sampai kapanpun Bima adalah anak kesayangan kirana dan Sabian, walaupun mempunyai adik atau sudah menikah dan punya anak, rasa sayang Kirana dan Sabian tidak akan pernah putus untuknya. Kirana menggandeng Bima masuk dalam mobil menuju kantor ayahnya."Anak ayah sudah pulang? apa yang kamu kerjakan di sekolah nak?" tanya Sabian saat bertemu dengan anaknya."Selain belajar aku juga bertengkar

  • Cinta Satu Malam   S2 Mengobrol dengan Guru Bima

    Sabian sedikit terkejut dengan pertanyaan Bima, bisa-bisanya anak usia taman kanak-kanak melakukan kejahatan karena mereka anak pejabat, lalu kenapa kalau anak pejabat, yang namanya kejahatan itu seharusnya di hukum tanpa pandang bulu."Kau tidak perlu khawatir Bima, semua orang harus di hukum jika mereka melakukan kejahatan, termasuk anak para pejabat," ucap Sabian."Aku hanya takut nanti ayah kalah melawan para pejabat, ayah kan hanya orang biasa," ucap Bima.Sabian tersenyum dan menenangkan putranya, Sabian akan melakukan segala cara bila terbukti Bima mendapatkan perundungan di sekolah, jangankan yang mengaku anak pejabat, siapapun itu harus menerima hukuman jika sudah menyinggung Sabian dan keluarganya."Makanlah, setelah ini kau bisa pulang bersama mama untuk istirahat," Sabian mengecup kening Bima."Baiklah ayah, aku percaya pada ayah sepenuhnya, tapi aku tidak ingin

  • Cinta Satu Malam   S2 Sombong

    Sabian hanya bisa mengelus dada karena tidak mungkin dia memukul seorang bocah kecil yang berbicara sombong sekali seperti ini, Sabian menatap ibu wali kelas Bima yang berada di sampingnya, Kirana mencengkram kuat pundak Sabian agar lebih tenang menghadapi kenakalan anak kecil."Murid kesayangan ibu guru, ayo kita ke kantor guru dahulu kita nanti akan menelpon ayahmu ya," bujuk ibu guru Bima kepada murid kecil yang angkuh itu."Baiklah, tunggu saja ayahku datang dan akan menghukum kalian orang rendahan," ucap murid kecil itu.Sabian sebenarnya ingin memaki bocah kecil itu tapi mau bagaimana lagi, Kirana terus membisikkan kalimat yang menenangkan, sehingga Sabian terus bersabar sambil menggandeng anaknya, Bima terlihat tenang namun mungkin batinnya tersiksa apakah semua ini akan berakhir."Sekarang aku akan menelpon ayahku, kau paman yang bersikap tengil akan menerima akibat jika ayahku sudah marah, k

  • Cinta Satu Malam   S2 Penyelesaian

    Sabian masih memandang sinis pegawai di kantor wali kota itu, istri dan anak dari pegawia itu masih terkejut kenapa ayahnya berlutut memohon ampun kepada Sabian, memangnya siapa pria tampan dan bersikap arogan itu, sepertinya adalah orang yang tidak dapat di singggung."Apa kau kira aku ini kekurangan uang sehingga mau mengganti rugi materi yang aku alami hari ini?" tanya Sabian."Tidak tuan muda, tolong jangan ekspose ke media jika aku punya selir yang aku sembunyikan," ayah dari anak pembuly memohon lagi.Sabian tersenyum kecut, ia melirik istrinya seakan meminta pendapat apa yang harus ia lakukan kepada pasangan yang menyembunyikan hubungannya ini, Kirana membisikkan sesuatu kepada Sabian memberikan pendapat tentang hukuman apa yang harus mereka dapatkan."Kau ini berani berbuat tetapi tidak ingin publik mengetahui bahwa kau memiliki istri dab anak laki-laki yang tidak terdaftar di balai nikah?" t

  • Cinta Satu Malam   S2 Kebaikan

    Sabian menggelengkan kepalanya, tanda ia tidak mau di balas kebaikannya, ia merangkul Kirana yang menggandeng Bima."Kau tak perlu berterima kasih, semua ini sudah kehendak tuhan," ucap Sabian."Kalau begitu nyonya Kirana, saya ucapkan terima kasih juga padamu," ucap nyonya sah.Kirana menyunggingkan senyuman, ia meraih tangan nyonya sah yang baru saja mengurus perceraian, serta melaporkan suami ke intansi tempatbya bekerja agar di copot jabatannya."Nyonya, kau juga berhak bahagia, aku selalu berdoa untukmu dan putrimu, kau wanita yang kuat, aku percaya itu!" Seru Kirana."Terima kasih, aku dan anak-anak akan selalu mengingat kebaikan kalian," ucap nyonya sah sambil menitikkan air mata.Kirana menghapus air mata yang keluar membasahi pipi wanita yang masih cantik walau sudah berumur itu, pengkhianatan memang menyakitkan, tetapi jangan terlalu berlarut karena

Bab terbaru

  • Cinta Satu Malam   S3 Akhir yang bahagia. (TAMAT)

    Bima menginginkan Terus bisa bersama Clarisa selamanya, ia tak mempedulikan apa yang dikatakan Clarisa dan terus malanjutkan napsunya melucuti semua pakaian Clarisa dan bercinta dengannya sampai puas.Bima sangat menyukai apa yang ia lakukan terlebih di dalam hatinya tak ingin kehilangan Clarisa."Bima kau membuatku sakit," ucap Clarisa lirih."Maafkan aku Clarisa, aku melakukan ini karena aku cemburu dengan siapa saja yang pernah bersamamu, saat ini dan selamanya kau adalah milikku," balas Bima.Mereka melakukan lagi kegiatan yang menyenangkan dimalam itu. Hingga menjelang pagi dan juga di hari-hari berikutnya mereka sering bertemu dan melakukan itu sepanjang hari. ENtah apa yang ada di pikiran keduanya hingga kejadian yang tak terduga pun terjadi."Clarisa kau sudah beberapa hari tidak masuk kerja kenapa?" tanya Kirana lewat sambungan telepon."Saya sedang sakit nyonya, tidak tahu ini kenapa badanku rasanya lemas sekali," jawab Clarisa.

  • Cinta Satu Malam   S3 Cemburu

    Bima memasang raut wajah yang berbeda dari tadi. Sebenarnya ada apa ya kenapa sampai seperti itu. "Kau tanya padaku, seharusnya kau tidak usah tahu apa yang aku rasakan," jawab Bima. "Kau kenapa sayang, padahal tadi kau sangat tampan," ucap Clarisa. Bima semakin jengkel mendengar ucapan Clarisa berati tadi dia sangat jelek dimatanya. Mungkin pria yang permah ia ajak kesini lebih tampan darinya. Bima sangat kesal sekali. Perasaannya campur aduk. "Apakah aku lebih jelek dari para pria yang pernah kau ajak kesini, aku tidak mau makan di sini," ucap Bima merajuk. "Kau lapar dari tadi, kalau kamu sakit aku akan sedih, kau marah karena mendengar pemilik warung tenda ini ya?" tanya Clarisa. Clarisa mengatakan pria yang pernah datang ke sini bersamanya lebih sering adalah ayahnya saat belum terpengaruh oleh ibu tirinya. Selebihnya hanya Antoni yang sekarang berkhianat. Tiba-tiba ia teringat lelaki yang pernah ia ajak ke sini semuanya berkhiana

  • Cinta Satu Malam   S3 Kencan

    Bima melirik Stevan yang ada di sofa ujung sebelum menjawab pertanyaan kakeknya. Ia mengedipkan mata memberikan sebuah kode."Ah itu aku serahkan kepada Stevan saja. Biar dia mengajari adiknya bagaimana rasanya belajar ilmu bela diri, juga menjadi lelaki yang kuat," jawab Bima."Maksudmu apa Bima?!" gertak tuan Alexander marah.Bima menjabarkan maksudnya. Sean ini belum mengerti mana musuh mana kawan. Stevan sudah terlatih dan bisa di andalkan untuk mengajari adiknya sendiri."Kakek tenanglah, kita serahkan pada Stevan bagaimana dia akan mengajari adiknya," jawab Bima."Aku tak yakin kalau ia tega menghukum adiknya sendiri!" seru tuan Alexander.Bima menegaskan kalau Bima akan menemani Stevan untuk melatih Sean yang masih polos dan selalu bertindak gegabah."Tuan Alexander tenang saja orang yang salah memang harus di hukum bukan. Aku harus bertanggung jawab atas masalah ini!" tegas Stevan."Aku pegang janjimu anak muda," ucap t

  • Cinta Satu Malam   S3 Tamu Yang Mendadak

    Belinda mencibit punggung kakaknya yang ternyata meremehkannya. Belinda menagtakan akan mengikat tangan dan kaki Sean di bangku mungkin ia akan mengguyurnya menggunakan air hingga basah sebelum mengelurkan kata-kata kasar karena berani menyakiti kakaknya."Aku bisa saja mengguyurnya dengan air atau menimpuknya dengan beberapa penghapus papan tulis ke kepalanya agar dia tidak seenaknya bertindak," balas Belinda."Kau benar-benar adikku kalau begitu," sahut Bima.Bima memarkir motornya di garasi rumah mereka. Belinda memberi salam pada kakeknya yang berada di ruang keluarga dan menceritakan bahwa kakaknya habis di keroyok oleh geng motor saat pulang mengantarnya sekolah."Apa katamu, lalu kakakmu sekarang dimana?" tanya tuan Alexander panik dan kaget."Aku ada disini kakek, jangan dengarkan Belinda berbicara karena aku tidak apa-apa," jawab Bima.Tuan Alexander beridiri dari kursinya dan memutari tubuh Bima mengecek apakah ada yang lecet di tu

  • Cinta Satu Malam   S3 Kau khawatir padaku?

    Bima melahap makananya lebih dulu sebelum menjawab pertanyaan dari Clarisa. Sepertinya gadis itu penasaran dengan apa yang terjadi."Aku tadi di hadang geng bermotor," jawab Bima singkat."Apa yang terjadi, apa kau bertemu musuh?" tanya Clarisa panik.Bima menarik Clarisa sampai ke pangkuannya ia mencecap bibirnya agar tidak terlalu banyak bicara. Saat sudah tenang ia baru menceritakan apa yang terjadi."Jadi seperti itu, lucu sekali anak SMA itu, bukannya sungkem dengan kakak calon pacar malah menghadangnya," ucap Clarisa terkekeh."Untung aku tidak menghajarnya tadi marena dia adiknya Stevan," balas Bima.Stevan adalah sahabat Bima tapi Clarisa belum begitu dekat dengan orang itu. Biarlah yang penting Clarisa akan mempertahankan Bima apapun yang terjadi."Masakan hari ini enak sekali," ucap Bima."Apa kau menyukainya. Kalau begitu aku akan lebih sering memasak untukmu," balas Clarisa.Bima menatap raut bahagia gadis it

  • Cinta Satu Malam   S3 Geng Motor

    Bima menghentikan motor dan belum membuka helmnya. Ia terkekeh melihat tingkah geng motor anak SMA didepannya."Yang mana bosmu, suruh maju ke depan!" seru Bima."Bedebah, sudah memakai motor butut kau berani membonceng gadis pujaan bos kami, kau pikir kamu pantas berhadapan dengan bos kami?" hardik salah satu anggota geng motor lainnya.Bima semakin terkekeh dengan anak muda yang mengedepankan emosi dari pada pikiran mereka. Motor butut ini jika dipakai untuk membeli keangkuhan mereka juga bisa."Anak muda jaman sekarang tidak mengerti motor antik ya?!" ledek Bima."Lepas helm kamu jika punya nyali!" hardik salah satu anggota geng motor itu.Bima menggelengkan kepalanya. Ia tak punya masalah dengan mereka untuk apa melepas Helm. Meladeni bocah sungguh membuat Bima merasa rendah ia menyalakan motornya dan menggeber gas dengan kencang membuat mereka tersulut emosi dan salah satu menyerangnya."Kurang ajar sekali apa kau tak mengerti si

  • Cinta Satu Malam   S3 Bersenang-Senang

    Bima hanya berjanji untuk mengajaknya jalan-jalan. Mungkin hari minggu nanti Bima akan meminjam mobil untuk mengajak jalan-jalan adiknya."Dia ingin mempunyai kakak perempuan. Sepertinya dia sudah jatuh hati pada seseorang dan ingin jalan-jalan dengannya!" seru Bima."Jadi dia meminta ijinmu untuk mengajak Clarisa jalan-jalan?" tanya Kirana.Bima mengangguk tapi dia juga mengutarakan kekhawatirannya jika mereka hanya pergi berdua saja. Jadi hari minggu nanti dia akan mengawasi dua wanita itu jalan-jalan."Bagus kalau begitu ayah juga akan meminta orang untuk mengawasi mereka berdua," balas Sabian."Sekarang tidurlah, besik masih hari sabtu Belinda juga masih harus sekolah," pinta Kirana.Belinda senang mendengar jawaban kedua orang tuanya serta kakaknya. Ia segera lari ke kamarnya setelah mebgucapkan terima kasih ke ayah dan mamanya."Ayah terima kasih sudah percaya padaku!" seru Bima."Sudah seharusnya ayah percaya padamu Bima

  • Cinta Satu Malam   S3 Perbedaan wanita jaman sekarang dan dulu

    Bima menatap ayahnya yang sedang fokus menyetir itu. Kemudian ia tertawa kecil sambil menepuk pundak Sabian ia berkata, "Seharusnya ayah tidak bilang cari istri yang bisa masak,"Sabian menggelengkan kepalanya kenapa bisa salah bicara apa maksud Bima yang sebenarnya. Perasaannya sudah benar karena memakan masakan yang di buat istri itu menyenangkan."Lalu apa yang kau ingin ayah katakan tentang memilih istri?" tanya Sabian."Cukup katakan cariah istri yang sefrekuesi, meneremi segala keadaan susah, senang, sedih, kaya atau miskin," jawab Bima.Bima menuturkan mungkin dahulunya sang mama juga tidak bisa memasak. Karena keadaan menuntutnya untuk bisa mengenyangkan perutnya sendiri maka ia harus bisa mengolah bahan makanan menjadi makanan yang lezat. perjalanan untuk bisa memasak juga tak muda karena jaman sekarang tidak seperti jaman dahulu kala."Ayah jangan telalu kolot wanita sekarang tidak seperti wanita jaman dulu, banyak media untuk berlatih me

  • Cinta Satu Malam   S3 Kekasih Hati

    Bima mengambil ponselnya dan melihat telepon masuk dari mana. Ternyata dari sang kekasih hati Clarisa Manggala. Bima yang awalnya kesal menjadi lunak hatinya karena mendapatkan telepon dari sang kekasih hati."Haloo kesayangan, apa kau merindukanku?" tanya Bima sambil tertawa."Jangan kegeeran siapa juga yang merindukanmu, tadi adikmu menelponku!" jawab Clarisa.Bima menanyakan ada apa gerangan sehingga Belinda menelpon kekasih hatinya. Baru saja Bima merencanakan jalan-jalan dengan mereka bertiga kenapa bisa Belinda membuat ulah seperti ini. Pikiran Bima sudah menari kemana-mana."Apa adikku membuat ulah padamu?" tanya Bima yang panik."Tidak ada, dia hanya mengabari kalau hari minggu ingin mengajakku jalan-jalan," balas Clarisa.Bima tersenyum kecut, ternyata anak kecil itu sudah tak sabaran mengajak calon kakak iparnya untuk jalan-jalan sendirian. Bima merasa cemburu karena adik kesayangannya ingin memiliki kakak perempuan daripada mempun

DMCA.com Protection Status