“Pokoknya Mama ingin kamu segera menikah,titik!”Khalid yang sedang mengerjakan laporan mengalihkan pandangan dari laptop lalu menatap mamanya sambil menghela napas panjang.“Mencari menantu yang baik juga bukan hal mudah, Ma. Aku tidak mau memiliki nasib seperti Kakak. Gagal di tengah jalan dan membuat anak-anaknya menjadi korban. Aku mau mempunyai istri yang bisa menjadi panutan bagi anak-anakku kelak.”“Tidak ada alasan lagi, Khalid! Usiamu sudah hamper tiga puluh tahun, mau menunggu sampai kapan lagi? Mama beri kamu waktu enam bulan, jika dalam waktu enam bulan kamu tidak membawa calon istri ke hadapan mama, kamu harus mau menikah dengan gadis pilihan mama!”Khalid hanya diam, ia tau tidak ada gunanya membantah perkataan Nancy, mamanya.“Khalid ke kamar sebentar, Ma. Pusing rasanya mendengarkan omelan Mama.” Belum sempat Khalid melangkah, Nancy sudah menghadangnya di pintu. Kedua matanya tampak melotot ma
Terakhir Diperbarui : 2021-03-12 Baca selengkapnya