Home / Thriller / GEISHAKU KARMILA / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of GEISHAKU KARMILA: Chapter 101 - Chapter 110

154 Chapters

MEMBUANG KE LAUT

"Isi?""Iya. Ada kekuatan iblis di dalamnya. Dan Kazumi mengikatkan jiwanya pada iblis ini. Makanya pedang yang ada sama Lazuarrdi itu selalu haus darah. Iblis itu selalu menginginkan darah siapa saja.""Kok seram gitu Bro."Fachri menganggukkan kepala pelan."Ayo kamu ikut aku, Nang!""Ke mana?""Aku ajak ke rumah orang yang lebih paham hal ini. Namanya Mbah Sukro.""Mbah Sukro? Emang jauh rumahnya?"Kembali Fachri hanya menggelengkan kepala."Mobil kamu parkir sini aja! Naik motor aku, kita naik ke atas.""Oke ... oke!"Setelah memasukkan mobil ke halaman rumah. Fachri mengeluarkan motornya. Tak lama, keduanya telah melaju dengan motor menuju rumah Mbah Sukro."Wahhh, jalannya makin naik gini?""Iya. Rumahnya di pucuk. Tapi, jangan kaget nanti.""Kenapa?""Cucunya cewek, cantik lagi.""Wahhh, ini yang bikin mood gue membaik.""Dasar kelakuan enggak berubah."
Read more

MBAH SUKRO

"Saya masih belum paham Mbah. Maksud menjauhkan pedang dari daratan itu yang seperti apa, Mbah?""Seperti membuangnya ke dalam lautan.""Wooohhh!" Danang semakin ternganga. "Dibuang ke lautan Mbah?""Iya, Mas. Kalau tidak begitu. Kekuatan pedang ini mau sampai kapan pun selama di daratan. Tak akan bisa hilang atau di musnahkan. Atau sampean buang ke dalam kawah gunung berapi."Mendengar keterangan Mbah Sukro. Danang cuman bisa nyengir. "Sepertinya saya pilih opsi nomer satu Mbah.""Opo itu opsi?"Danang garuk-garuk kepala. Lalu tersenyum lebar."Opsi itu pilihan e Mbah," sahut Fachri.Lelaki tua itu manggut-manggut."Ini sosok wanita yang pake baju Nippon. Sangat berbahaya. Dendamnya dibawa sampai mati. Kamu tau enggak. Sekarang ini, wanita itu ada di sini juga."Sontak Danang memucat. Raut wajahnya sangat tegang. Bagaimana bisa sosok Kazumi saat ini sudah bersamanya?Danang menggeser duduknya.
Read more

PERTANDA BUNGA KANTHIL

Kenapa Mbah?" tanya Annisa. "Berat, An. Dia sangat jahat sekali. Sangat jahat sekali, wanita itu!" tegas Mbah Sukro. Mereka terpaku emdengar penjelasan Mbah Sukro. "Kalau jahat kayak gitu, saya mesti gimana Mbah?" "Cari makam dia. Dan satukan antara kepala dan badannya. Itu jalan satu-satunya. Selain membuang pedang samurai itu ke laut. Seperti yang saya bilang." Tampak Danang harus meneguk salivanya kembali. Lalu, melirik ke arah Fachri. Tak bisa dipungkiri ketegangan melanda dirinya saat  ini. "Tapi, selama perjalanan pulang saya enggak akan apa-apa, Mbah?" "Tidak apa-apa. Kamu tenang saja. Harus bisa mengendalikan diri atas rasa takut. Seperti sekarang. Belum apa-apa, sudah ketakutan." Danang menyeringai tipis. "Bener sekali Mbah. Saya bener-bener takut. Apalagi kalau ada penampakan Kazumi itu." "Kazumi?" "Iya, Mbak Annisa." "Jadi nama wanita Jepang itu Kazumi? Lalu, yang satunya
Read more

KEMBANG KANTHIL YANG BERDARAH

"Mbah enggak berani bilang apa-apa, Nduk. Takut mendahului takdir. Kita lihat saja nanti.""Ta-tapi, Mbah Sukro tau kabarnya hanya dari air kembang kanthil aja?""Iya!"Lelaki tua itu pun pergi menuju kamarnya. Meninggalkan Annisa yang masih dalam keraguan dan pertanyaan yang saat ini memenuhi kepalanya."Memangnya apa yang telah dilihat sama Mbah?" bisik Annisa, dengan pandangan yang tal lepas dari sosok sang kakek.Annisa pun mengalihkan pandangannya pada kembang kanthil, yang tergeletak di keramik teras depan. Dahinya berkerut-kerut. Seakan ada sesuatu yang aneh dan menarik perhatiannya.Wanita berjilbab itu, berjalan pelan menuju arah luar. Dia masih terpaku melihat kembangnya yang tadi dilempar oleh sang kakek."Darah ... warna merah pekat tadi jadi darah akhirnya. Dan, kelopaknya kayak hancur. Memar kayak habis ditumbuk."Rasa penasaran membuat Annisa akhirnya berjongkok. Saat jemari tangan hendak mengambil kembang itu. T
Read more

FIRASAT

Annisa segera mengambil kertas dan korek api. Lalu, membakar darah itu. Sepintas Annisa mencium bau daging yang tengah dibakar."Cium apa lagi kamu?""Bau daging, Mbah. Apa Mbah juga cium?"Lelaki tua itu mengangguk."Setelah itu sapu, Nduk. Sampai bersih.""Njih, Mbah."Sedang di tempat lain. Danang dan Fachri baru saja sampai rumah."Kayaknya gue harus segera pulang, Ri.""Enggak mampir ngopi dulu?""Enggak usah deh. Nanti Lazuarrdi nungguin enggak enak."Tampak Fachri manggut-manggut, mencoba untuk mengerti."Ehhh, Lazuarrdi masih di rumah yang besar dulu, Nang?""Masih. Makin besar aja rumah itu. Masih ingat kamu alamatnya?""Kayaknya masih ingat sih.""Ya, udah. Kapan gitu kalau lu libur main ke sana.""Oke ... oke!"Tak lama, Danang sudah mengendarai mobilnya. Melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi. Dalam pikiran Danang saat ini. Dia harus segera sampai rumah.&nbs
Read more

PENAMPAKAN DI DALAM MOBIL

Saat melihat beberapa menu yang dia pesan. Danang sudah tak sabar. Untuk segera melahap makanan yang dipesan.Namun, dia merasa ada yang aneh pada makanannya. Seperti ada bau busuk dan sangat anyir. Segera Danang muntahkan lagi makanan yang sudah ada di dalam mulutnya.Pandangannya pun jatuh pada piring. Beberapa kembang kanthil yang bercampur darah. Membuat Danang terhenyak."Apa ini?" Dia pun terkesiap. Tangannya melambai tinggi pada seorang pelayan. Emosinya memuncak."Ada apa ya, Mas?""Coba kamu lihat ini apa?!" sentak Danang emosi. "Kamu ingin aku tuntut ya restonya?""Ma-maksudnya apa ya? Saya kok bingung nih Mas.""Loh, kamu ini apa enggak lihat ini?!" Sembari Danang menuding ke arah bunga kanthil yang dia lihat."Itu ayam geprek kan Mas.""Loh, kamu ini apa enggak lihat sih? Ini ada kembang berdarah-darah di piring aku ini apa enggak lihat?! Haahhhh ....?"Pelayan itu pun garuk-garuk kepala."T-tun
Read more

KEMATIAN

Saat melihat isi mulutnya. Danang seperti ada yang sedang memperhatikan dirinya. Dari arah belakang leher. Danang pun perlahan mulai mengalihkan pandangannya. Sedikit demi sedikit.Dan ....Dia melihat seraut wajah pucat dengan mata yang terpejam. Berada tepat di belakang sandaran kursi mobilnya."Aaaaaaarghhh!"Sontak Danang terperanjat dan ketakutan setengah mati. Dia langsung melompat keluar mobil dan berlari kencang menuju beberapa orang yang berkerumun. Napasnya pun terengah-engah. membuat orang disekitarnya menoleh ke arah Danang."Kenapa, Mas?" tanya penjual cilok yang sedari tadi sudah memperhatikan Danang. Sewaktu masih di dalam mobil. Danang tak segera menjawab. Dia masih mengatur tarikan napasnya, sampai kembali normal."I-ini pentolnya tadi kok ada darahnya, Mas?""Darah? Mana ada Mas?""Adaaa!!!" bentak Danang kesetanan. Entah mengapa Danang merasa tak bisa mengendalikan dirinya lagi. Beberapa orang mu
Read more

KEMATIAN 2

Bruaaaakkk!Tubuh danang terpental cukup jauh. Bersamaan dengan truk container yang mendekat dan menyambar tubuh Danang hingga terhempas di aspal."Allaaaaahhh!""Aaaaarghhhh!""Mati anak itu!" Tiiiit! Sensor.Suara orang-orang berteriak dari kedua seberang jalan sangat ramai. Mereka sudah berusaha mencegah Danang saat itu. Namun, dia seperti masuk dalam dunianya sendiri. Dunia yang dipengaruhi oleh keberadaan energi jahat milik Kazumi.Hanya dalam sekejap jalanan macet total. Beberapa orang langsung menghubungi pihak PJR dan ambulance. Tak sedikit yang menangis menyaksikan kejadian ini. Ada yang sampai tak berani melihat kondisi Danang. Sampai seseorang datang membawa karung dan menutupi sebagian tubuhnya yang masih utuh._20.10 WIB_Pyaaarrrrr!Gelas yang dibawa lazuarrdi tiba-tiba terjatuh tanpa sebab. Hancurt berkeping di lantai. Sontak membuat Satriyo dan Yanti yang tengah menyiapkan makan malam ikut te
Read more

KEMATIAN 3

"Iya, Pak. Dia teman saya. Ada apa ini ya Pak?""Kami dari pihak kepolisian, melihat kontak anda yang terakhir kali menghubungi saudaraDanang. Karenanya kami menghubungi Bapak.""I-iya, Pak. Tapi, ada apa ini dengan Danang?"Sekian detik suara dari seberang terdiam. Kemudian ...."Kami sampaikan bahwa teman anda mengalami kecelakaan. Dengan sengaja saudara Danang menabrakkan badannya sendiri ke arah mobil yang sedang melaju di jalan.""Apa?!" teriak lazuarrdi seolah tak percaya. Dia tak bisa mempercayai apa yang baru saja dikatakan lelaki ini. "Bapak ini bukan penipu 'kan?" "Tidak Bapak. Bapak bisa datang ke lokasi di sekitaran tol arah Surabaya. Dan jasad saudara Danang akan kami bawa ke rumah sakit daerah setempat."Dan tak lama. telepon ditutup. Lazuarrdi memejamkan kedua matanya. Tubuhnya terasa lemas dan lingung. Dia terduduk di lantai dengan ponsel yang ikut terjatuh. Buru-buru Yanti memungut ponsel tuannya. Sedang Mbok
Read more

SUARA DANANG

Laju mobil yang dikendarai oleh Satriyo bergerak cukup kencang. Mereka menuju arah rumah sakit tempat jasad Danang berada."Mas Lazuarrdi sudah hubungi keluarganya Mas Danang?""Sudah, barusan Sat!""Akan dimakamkan di mana?""Langsung dibawa balik ke Jakarta malam ini juga! Aku akan urusi semuanya. Kamu ikut aku ke pemakaman Danang. Cari tiket pesawat malam ini juga.""Baik, Mas. Terus ke Jakarta jenazah naik apa, Mas?""Sepertinya mobil ambulance. Kalau pesawat terlalu lama prosesnya nanti."Satriyo hanya manggut-manggut. Sesampai di pelataran parkir rumah sakit. Lazuarrdi segera turun diikuti oleh Satriyo. Mereka berlari kecil menuju ruang resepsionis."Malam, Mbak. Mau tanya, apa jenazah atas nama Danang Hermansyah sudah datang?""Sudah, Mas. Tadi ada saudaranya yang langsung minta untuk segera dimandikan. Dan sekarang siap mau berangkat ke Jakarta.""Saudaranya ada di mana, Mbak?""Coba Mas cari di sek
Read more
PREV
1
...
910111213
...
16
DMCA.com Protection Status