Lazuarrdi dan Satriyo terdiam. Surat itu sungguh pilu dan menyedihkan. Seorang wanita yang hancur dengan kebiadaban. Hingga akhirnya menuntut balas."Jadi, dia membunuh dirinya sendiri dengan pedang itu," desis Lazuarrdi."Iya, Mas. Beban hidupnya teramat sangat berat. Cuman bagaimana bisa Kakung mendapatkan peti ini?""Kata mendiang Tuan Roy Kenzo, ada seorang teman Kakung yang bilang. Kalau itu milik Kakung. Ini kan aneh jadinya.""Kecuali kalau Kakung ada hubungan dengan Hassan ini, atau Hariyadi, atau orang yang mengerti kisah Kazumi. Sampai peristiwa bunuh dirinya itu, Mas."Lazuarrdi melayangkan pandangannya pada Satriyo."Kamu benar juga, Sat! Aku akan telpon Papa dulu!"Buru-buru dia meraih ponsel yang tak jauh darinya. Lazuarrdi langsung menekan nomer sang papa. Cukup lama dia menunggu. Sampai akhirnya teleponnya diangkat."Hallo!""Papa, maaf gangguin. Lazuarrdi mau tanya nih, Pa. Hal penting sekali."
Baca selengkapnya