Home / Thriller / GEISHAKU KARMILA / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of GEISHAKU KARMILA: Chapter 71 - Chapter 80

154 Chapters

ANCAMAN PADA AZUNA

"Apa karena pedang itu?" bisik Danang.Semua terdiam, tak ada yang memberikan jawaban. Narmi pun merebahkan tubuh Sulasih. Lalu memberihkan pakaian dari semua muntah darahnya."Ya, udah Pak RT. Beritahukan sama warga, kalau Bu Sulasih sudah meninggal," pinta Pak Modin."Baik, Pak!""Mbak Narmi, keluarganya sudah diberitahu?"Danang langsung menjawab, "Masih ditelpon, Pak.""Ya, sudah kalau gitu."Sedang di luar kamar. Satriyo berusaha keras menelepon Lazuarrdi. Sampai akhirnya telepon diterima."Mas ... Mas Ardi!""Ada apa, Sat?" Suara Lazuarrdi terdengar malas. Seperti bangun tidur."Eyang, Mas. Eyang ...!""Ke-kenapa dengan Eyang, Sat?"Dari suara Lazuarrdi yang terucap. Sangat terdengar dia terkejut dan cemas."Maaf, Mas. Eyang sudah meninggal.""A-apaaaa?" Hampir berteriak Lazuarrdi mengatakannya. "Pemakaman tunggu aku. Detik ini juga aku checkout. Semoga bisa dapat tiket penerbanga
Read more

ANCAMAN PADA AZUNA 2

Lalu, Danang mendekati Lazuarrdi. Dia sudah berdiri di samping lelaki tampan itu. seraya berbisik,"Maaf, Bro. Gue sempat merekam semua kejadian saat Eyang masih kesakitan. Ada hal yang aneh.""Apa maksud lu?""Ikutlah!"Lazuarrdi mengikuti Danang dan meninggalkan Azuna yang masih mengamati pedang samurai. Lalu dia tertarik dengan cermin yang berada di bawahnya. Entah mengapa, tiba-tiba cermin yang awalnya tampak bening. Berubah menjadi buram berkabut.Membuat Azuna penasaran dan merasa heran."Kenapa cermin ini jadi berkabut?"Tangannya bergerak untuk mengusap pelan-pelan. Hingga tangkapan manik matanya, pada sesuatu yang berkelebat. Tepat di belakang. Membuat Azuna menoleh. Lalu, raut wajahnya mulai berubah. "Aku seperti melihat sesuatu? Tapi apa ya?" Azuna berbisik dalam hati.Kemudian dia kembali melihat cermin itu lagi. Betapa dia tersentak. Saat terdapat sebuah kalimat singkat dalam. Yang tertulis samar di an
Read more

DARAH SEGAR

Tanpa Azuna sadari. Perlahan darah yang menetes semakin terlihat deras mengalir. Membuat gadis itu semakin ketakutan, sampai gayungnya terlepas. Dan ....Nyata di hadapan Azuna, wanita tua itu kepalanya menggelinding tak jauh dari dia berdiri."Aaaaarghhh!"Sontak dia berteriak kencang. Tak lama Lazuarrdi dan Danang berlari masuk kamar. Mendapati Azuna yang terduduk di lantai kamar mandi."Azuna! Ada apa kamu di sini?"Lazuarrdi langsung menggendong tubuhnya. Membawa ke kamar yang dipakai Danang.  "Nang, lu panggilin Mbak Narmi sekarang!""Oke, Boss!""Ada apa kamu kok bisa ada di kamar mandi Eyang?"Azuna terus menggeleng."Aku takut Lazuarrdi. Benar-benar takut sekali.""Apa yang kamu lihat, Azuna?" Azuna semakin merapatkan kepalanya pada dada bidang Lazuarrdi. Gadis ini benar-benar ketakutan"Jangan tinggalkan aku, Lazuarrdi.""Aku di sini temani kamu. T
Read more

BAYANGAN HITAM MENGERIKAN

"Lihat ini, Boss!"Mereka seperti melihat ada percikan darah di sekitar leher Sulasih. Seperti ada luka yang mengelilingi leher. Dan terlihat darah segar yang mengucur deras."I-ini, seperti?" Suara Lazuarrdi tertahan.Danang mengangguk pelan. Lazuarrdi menatapnya lekat."Seperti leher yang ditebas oleh senjata tajam? Begitu juga permikiran lu, Nang?""Iya, Bro. Makanya waktu gue lihat nih video. Banyak sekali yang kabur. Setelah gue zoom, memang sosok Kazumi itu ada di kamar."Seketika Lazuarrdi tertunduk. Akhirnya lelaki tampan dan terlihat tegar itu, tak lagi mampu menguasai perasaan yang sedih. Hatinya hancur, tak menyangka sang nenek akan pergi meninggkan dia secepat ini.Isak tangis Lazuarrdi terdengar. Walau mati-matian dia menahan. Tetap saja tak mampu membendung air mata yang sudah sedari tadi malam dia tahan."Kenapa gue tak ikutin kemauan dia, Nang? Gue malah sibuk ama urusan kerjaan. Coba kita bertiga beran
Read more

ROY KENZO KRITIS

"Kenapa gue jadi ingat omongan Shasy terus ya? Dia sempat bilang kalau di belakang wanita itu, ada sosok yang sangat jahat, mengerikan. Apa, mungkin dia pernah ngelihat?""Coba lu telpon, Bro!""Oke, nantilah habis ini."Setelah itu mereka keluar sentong. Dari ujung ruang tengah. Mereka melihat Azuna tengah duduk di sebuah kursi. Seperti sedang menunggu mereka. Lazuarrdi pun menghampirinya."Kenapa duduk sendirian di sini?""Aku cari kamu tapi tak ada di kamar. Jadi aku duduk di sini aja.""A-pa, menurut kamu pedang ini ada kaitan dengan keluargamu? Atau hal yang lain, Azuna?""Memangnya kenapa?""Dalam kematian Eyang banyak hal tak wajar."Wanita cantik itu mengernyit."Apa maksud perkataan kamu ini?"Lazuarrdi memegang kepalanya dengan kedua tangan. Terlihat dia pusing dengan masalah pelik yang dihadapinya saat ini. "Sepertinya aku harus segera bertemu Papa kamu, Azuna. Banyak yang aku ingin
Read more

PEMILIK PEDANG

Narmi mengantarkan kepergian majikannya, dengan rasa kesedihan yang menggelayut. Dalam perjalanan, sesekali Danang melihat ke arah jok belakang. "Kenapa lu?""Ngerasa aneh aja.""Sat, kita langsung ke rumah sakit. Tuan Roy lagi kritis.""Memangnya sakit apa, Mas Ardi?""Entah? Azuna juga tak jelas. Dia sepertinya juga bingung mau gambarkan penyakit Tuan Roy seperti apa."Apa kagak ada hubungan sama tuh pedang, Bro?""Entah, Nang. Cuman menurut gue, dia ada hubungan sama pedang itu. Ehhh ... foto Kakung gue sama foto si Karmila tak lupa 'kan?""Kagak! Tuh ada gue simpan dalam tas.""Oke."Mobil pun melaju kencang membelah kepadatan jalan. Hanya dalam waktu empat jam. Mobil pun memasuki kota Surabaya. Tepat pukul sebelas malam. Sebelum turun dari mobil. Lazuarrdi menelepon Azuna. Memberitahukan bahwa dia telah sampai di halaman parkir rumah sakit."Kamu tunggu saja di sana. Biar pengawalku
Read more

PEDANG MILIK SIAPA SEBENARNYA (?)

"Seorang wanita? Siapakah dia Tuan?"Lelaki itu kembali menggeleng."Dia yang sekarang selalu menghantuiku. Pedang itu dulu diberikan padaku dengan sebuah buku diari. Mungkin tulisan dari wanita itu. Aku pun lupa di mana buku itu sekarang.""Apa ... Tuan tahu mengenai sebuah kotak dari besi baja yang berlamang sebuah matahari?""Itu milik Kakek kamu. Aku sewaktu menaruh pedang di rumah Kakek kamu, dia pernah memperlihatkannya. Katanya itu milik dari almarhum kakek buyut kamu.""Kakek buyut?""Iya. Tidak lupak kamu bawa pulang 'kan?""Tidak, Tuan. Tapi, sebelumnya saya ingin bertanya dulu. Kenapa teman Tuan meninggal? Maksud saya apa penyebab teman Tuan meninggal."Seketika manik mata Roy Kenzo berkaca-kaca."Pedang itu! Dia yang membunuhnya."Sontak jawabannya membuat Lazuarrdi menoleh pada Danang dan Azuna."Saya tidak mengerti Tuan. Membunuh bagaimana?""Dia menebas lehernya sendiri. Aku melihat se
Read more

MENCARI INFORMASI

Wanita bermata runcing itu kembali membungkukkan tubuhnya. Lazuarrdi melakukan hal yang sama. Akhirnya dia pergi meninggalkan Azuna yang masih terpaku memandang kepergian Lazuarrdi."Boss, kenapa Tuan Roy bilang kalau pedang ini ada kaitan dengan keluarga lu?""itulah yang bikin gue heran. Aneh!""Berarti sampai rumah kita bongkar peti itu.""Iyup, lu benar.""Cuman buat gue, nih Boss. Ada yang aneh. Pedang yang semula katanya milik teman Kakung lu. Lah, kenapa sekarang dibilang milik Kakung?""Iya, gue juga mikir kayak gitu."Sesampai di mobil. Lazuarrdi dan Danang melirik pada peti dan pedang yang berada di jok belakang."Ada apa, Mas?"Lazuarrdi menggeleng."Masih belum tahu, Sat. Kepalaku makin puyeng. Mending jalan aja!"Sepanjang perjalanan. Tak ada pembicaraan yang serius. Sampai terdengar dering ponsel milik Lazuarrdi."Shasy?" desisnya.Buru-buru dia mengangkat telepon dari Shasy.
Read more

SUARA MERDU SIAPA (?)

Keduanya langsung duduk di lantai yang beralaskan karpet tebal. Lalu, Danang mengeluarkan dua buah foto. Dan meletakkan di depan Lazuarrdi. "Printer lu ada di mana, Bro?" Lazuarrdi menunjuk ke arah meja panjang. "Mau cetak apa?" "Foto yang gue edit. Biar kita bisa lihat kesamaan atau perbedaan wajah Kazumi dan Karmila." "Cakep juga ide lu, Nang." Sekian menit berlalu. Danang sudah kembali membawa hasil cetak dua foto. "Coba deh lu liat!" Danang memperlihatkan pada Lazuarrdi. "Perhatikan dua wajah ini! Saat Karmila di beri sentuhan make up tebal. Bukannya hampir mirip Bro?" "Iya, bener lu." "Nah, yang tanpa make up pun sama. Apa mungkin mereka saudara kembar?" "Bisa juga. Cuman lihat di bagain bibir Kazumi. Bentuk yang berbeda itu, apakah asli atau karena cacat luka?" Terlihat Danang kebingungan dengan kalimat yang diajukan oleh Lazuarrdi. "Sayang foto Kazumi ini tampak bur
Read more

PERINGATAN KARMILA

Lazuarrdi mengabaikan sprainya yang basah. Entah darah dari mana?Saat membuka pintu kamar. Tak terlihat seorang pun. Samar Lazuarrdi mendengar suara seseorang yang mendendangkan lagu keroncong. "Suara siapa itu?"*Lembah hijau di lereng gunung, tegak menjulang tinggi.Mengalir air sungai, membasahi menggenangi sawah.Merata ke seluruh ladang tanah._Menanam padi, Sipadimin_*Lazuarrdi menuruni anak tangga. Dan mengikuti asal suara itu yang terdengar kian nyaring di telinga."Sepertinya berasal dari Ruang tengah."Langkahnya terhenti. Saat melihat seorang wanita berpakaian gaun selutut dengan warna putih polos. Rambutnya panjang tergerai hingga di bawah bokong."Si-siapa kamu?"Suara merdu itu terdiam. Lalu, seraut wajah menoleh padanya."Karmila?"Wanita itu mengangguk."Untuk apa kamu kemari?"Dia tak menjawab. Hanya men
Read more
PREV
1
...
678910
...
16
DMCA.com Protection Status