"Apa karena pedang itu?" bisik Danang.Semua terdiam, tak ada yang memberikan jawaban. Narmi pun merebahkan tubuh Sulasih. Lalu memberihkan pakaian dari semua muntah darahnya."Ya, udah Pak RT. Beritahukan sama warga, kalau Bu Sulasih sudah meninggal," pinta Pak Modin."Baik, Pak!""Mbak Narmi, keluarganya sudah diberitahu?"Danang langsung menjawab, "Masih ditelpon, Pak.""Ya, sudah kalau gitu."Sedang di luar kamar. Satriyo berusaha keras menelepon Lazuarrdi. Sampai akhirnya telepon diterima."Mas ... Mas Ardi!""Ada apa, Sat?" Suara Lazuarrdi terdengar malas. Seperti bangun tidur."Eyang, Mas. Eyang ...!""Ke-kenapa dengan Eyang, Sat?"Dari suara Lazuarrdi yang terucap. Sangat terdengar dia terkejut dan cemas."Maaf, Mas. Eyang sudah meninggal.""A-apaaaa?" Hampir berteriak Lazuarrdi mengatakannya. "Pemakaman tunggu aku. Detik ini juga aku checkout. Semoga bisa dapat tiket penerbanga
Read more