Home / Thriller / GEISHAKU KARMILA / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of GEISHAKU KARMILA: Chapter 61 - Chapter 70

154 Chapters

KETEGANGAN

Teng teng teng!Ketiganya terperanjat. Dengan kedua mata yang membulat lebar. Telunjuk Danang menunjuk ke arah depan."Jam ... jam dua belas, Sat!""A-ayo, Mas. Kita harus temani Eyang!" teriak Narmi.Wanita itu langsung berlari meninggalkan Satriyo dan Danang, yang amsih terpaku di tempatnya. "Ayooo!" teriak Narmi kencang.Membuat mereka terkesiap. Dan menyusul langkah Narmi yang sudah berlari meninggalkan keduanya. Masih terdengar napas yang terengah-engah. Wanita itu langsung menerobos masuk kamar Sulasih."Ohhh, syukurlah Eyang masih tertidur."Namun perkiraannya salah."Siapa yang tidur, Mi?"Seketika raut wajah Narmi menegang pucat. Dia tak menyangka Eyang terbangun dengan posisi yang masih membelakangi."Mbak! Mbak Narmi!"Terdengar suara Satriyo memanggil dirinya. Narmi melongok ke arah mereka."Ada apa, Mas?"Pandangannya mengarah pada Satriyo dan Danang, yang berdiri di
last updateLast Updated : 2021-06-29
Read more

DUA BUAH FOTO

Tiba-tiba, telapak tangannya menepuk punggung tangan Narmi dan meraihnya kuat. Hingga tubuh wanita muda itu terduduk dan merapat di punggungnya."Ke-kenapa kamu bangunkan aku, Narmi?"Suara wanita tua itu terdengar parau. Lalu terbatuk-batuk. Segera Narmi membantunya untuk terbangun."Ini, benar-benar Eyang 'kan?" ulang Narmi ragu."Kamu kira aku ini setan opo?" sentak Sulasih marah.Narmi melirik ke arah mereka berdua. Kemudian, Danang mencoba mengintip ke arah ruang tamu. Sosok wanita tua itu telah lenyap."Aneh," bisik Danang."Masih ada, Mas?"Danang menggeleng dengan raut wajah yang masih tegang."Kalian ini kenapa ada di sini semua?" tanya Sulasih parau dan terdengar lirih."Ehhh, kami cuman ingin lihat keadaaan Eyang saja," sahut Danang.Kemudian, wanita tua itu mengibaskan tangannya. Pertanda menyuruh Satriyo dan Danang segera pergi dari kamar. Tanpa bertanya lagi. Keduanya pun segera pergi.
last updateLast Updated : 2021-06-30
Read more

MENUJU JAKARTA

"Aku cuman pengen lihat fotonya, Ardi."Walaupun terlihat ragu. Akhirnya dia juga memberikan ponsel pada wanitacantik itu. Sejenak Shasy memandang dengan gurat wajah serius. Dia pun terlihat sangat tegang."Siapa wanita yang satunya?""Karmila!""Karmila?" ulang Shasy. "Apa dia seorang penyanyi saat itu?"Lazuarrdi seketika terhenyak. Atas pertanyaan Shasy yang tiba-tiba."Dari mana kamu tahu, Shas?""Dari bajunya. Coba kamu lihat! aku sih nebak aja. Kayaknya dia ini mungkin ikutan paduan suara gitu. Bisa juga 'kan?"Dia kagum dengan kejelian Shasy. "Seandainya wanita berkimono ini, tanpa memakai bedak putih. Kira-kira wajahnya seperti apa? Atau, si wanita pribumi ini kalau berpakaian Jepang kayak apa juga ya?"Lalu dia mendongak pada Lazuarrdi. "Suruh Danang untuk membuatnya seperti itu, Ardi. Diediting atau apa saja lah. Dia kan orang IT harusnya lebih paham dan tahu dari pada kita. Iya 'kan?""D
last updateLast Updated : 2021-06-30
Read more

PAGI YANG TEGANG

Saat dia melihat arah spion dalam. Lazuarrdi tercengang. Dia melihat sosok seorang wanita, yang berpakaian mirip dengan di foto. Sudah berada di jok paling belakang."Karmilaaa?!"Spontan Lazuarrdi menoleh. Tak terlihat siapa pun. Dia sampai mengernyit heran."Aneh," gumamnya.Kemudian fokus memandang lurus arah jalan. Lazuarrdi yang masih penasaran.  Mencoba melihat spion dalam."Aahhhhh!" Mobil yang dia kendarai langsung berbelok masuk jalur yang berlawanan."Shit!!!"Dengan cepat dia menginjak rem dan langsung banting setir untuk merubah jalur. Terdengar suara ban yang saling bergesekan dengan aspal jalan. Sampai akhirnya mobil benar-benar berhenti di luar marka."Aaaahhh!" teriak Lazuarrdi sambil memukul setir.Raut wajahnya seketika memucat. Napasnya pun tersengal-sengal. Lazuarrdi                langsung mengambil ari mineral dan meneguknya."Hahhh! G
last updateLast Updated : 2021-07-01
Read more

FIRASAT

Sekitar satu jam akhirnya mereka sampai. Dua jam pun berlalu. Lazuarrdi bersama Shasy sudah berada di dalam pesawat."Emangnya yang kamu lihat tadi apa, Ardi?""Karmila.""Dia?" "Iya, Shas. Tapi, yang bikin aku syok. Penampakan yang di dalam cermin spion dalam.""Memangnya yang kamu lihat siapa?"Tampak dia bersandar, sekian detik. Shasy membiarkannya tanpa ada pertanyaan lagi."Entahlah, Shas. Aku melihat seperti wajah orang yang sudah tua. Kulitnya keriput. Cuman sangat menyeramkan Shas. Hanya saja ada satu benda kok kayaknya aku pernah tau. Di mana ya?""Benda?" ulang Shasy penasaran.Dia juga ikut kepo atas apa yang telah menimpa Lazuarrdi."Bisa kamu ingat-ingat lagi apa benda itu?""Semacam kalung, liontinnya berbentuk hati. Di mana ya aku pernah lihat!""Lalu wajah wanita itu seperti apa?""Dia seperti orang yang kesakitan. Aku juga enggak tahu kenapa. Karena semua wajah sosok itu
last updateLast Updated : 2021-07-01
Read more

SIAPA ROY KENZO (?)

Tampak gadis itu berpikir panjang.  Dia terlihat ragu saat hendak bercerita. Lalu mengurungkan niatnya.Wajahnya tertunduk dalam. Sesekali dia menyibakkan rambutnya yang hitam tergerai. Lazuarrdi terus memperhatikan kegelisahan hati Azuna."Kamu gelisah?""Iya."Suara Azuna terdengar lemah. Seperti banyak yang sedang dia pikirkan."Kalau boleh tahu. Apa hubungan Tuan Roy dengan pedang samurai yang aku perlihatkan itu?""Aku juga tak tahu, Lazuarrdi. Papa tak bicara sama sekali. Bikin aku pusing."Lalu dia menatap tajam pada lelaki tampan bermata dingin itu."Boleh aku minta tolong sama kamu?""Silakan, Azuna! Kamu bilang aja!"Tok tok tok!"Permisi, Pak. Mau naruh teh hangat untuk Nona Azuna.""Silakan Anita.""Terima kasih."Setelah Anita pergi. Azuna kembali menyelesaikan kalimatnya."Tolong temui Papa! Sepertinya dia ingin bicara sama kamu Lazuarrdi. Sejak semalam Papa ta
last updateLast Updated : 2021-07-01
Read more

FOTO ROY KENZO

"Selidiki dia! Apakah dia ada hubungannya dengan pedang itu. Cari tahu semuanya, Nang. Sekarang juga!" "Siap, Boss!"  "Siapa sebenarnya Roy Kenzo ini?" bisik Lazuarrdi seraya mematikan panggilan ponselnya. Satu jam berlalu .... Ting! Lazuarrdi menghentikan ativitasnya yang sedang menandatangani beberapa pengajuan anggaran operasiaonal, dalam waktu satu bulan ke depan. {Lazuarrdi, bisa temui saya di hotel?} {Bisa, Azuna. Setelah ini aku berangkat ke sana} {Terima kasih, Lazuarrdi} "Anitaaaa!" Bergegas wanita muda dan cantik itu menghampirinya. "Iya, Pak!" "Ini semua sudah selesai aku tandatangani. Cuman ada beberapa pengajuan anggran yang tak relevan. Kembalikan ke divisi marketing sama keuangan. Suruh revisi!" "Baik, Pak." "Saya akan tinggal dulu, Anita." "Siap, Pak." Lazuarrdi menyambar jaket yang me
last updateLast Updated : 2021-07-02
Read more

KENAPA EYANG (?)

Lazuarrdi memutar ponsel ke arah Azuna. Gadis itu terbeliak. Dia tak menyangka kalau lelaki tampan yang duduk berseberang, mempunyai foto papanya."Ini beneran Papa. Dari mana kamu dapat foto ini?""Teman tadi kirim. Yang di sebalah Papa kamu itu Kakek aku."Lalu Lazuarrdi menunjuk pada tangan Roy Kenzo. Lelaki itu seperti memegang sebuah pedang samurai."Apa ... pedang itu milik Papa kamu, Azuna?""Haaaa ...?!"Gadis itu masih tak percaya. Dia terus mengamati pedang yang dipegang tangan kanan sang papa. Lalu bergumam,"Apa ini pedang yang dulu sering aku lihat?""Semasa kecil kamu itu?""Iya, Lazuarrdi. Tapi, kenapa bisa ada di Kakek kamu?""Itu yang harus dicari tahu, Azuna. Kita harus menanyakan pada Tuan Roy, soal ini.""Kapan kamu akan pulang ke Surabaya? Mungkin kita bisa satu penerbangan.""Boleh, Azuna. Pesan aja tiket buat kita. Cari yang sore gimana?""Kamu harus ngantor dulu ya?"
last updateLast Updated : 2021-07-02
Read more

EYANG SULASIH

Saat Danang mencoba memeriksa. Tak terlihat kejanggalan atau hal aneh di bagian leher. Akan tetapi Wanita tua ini semakin mengerang kesakitan. Bahkan sampai menjerit dan berteriak.Danang pun mulai panik. Seketika dia berteriak memanggil Narmi."Ada apa, Mas Danang?""Lihat Eyang kenapa tuh?!" teriak Danang cemas. Dia pun mulai kalut sambil berteraik memanggil Satriyo yang belum datang. "Di mana masjidnya, Mbak?"Tanpa menoleh Narmi mengangkat tangannya mengarah selatan. Tak menunggu lama Danang berlari kencang keluar rumah. Dari kejauhan dia melihat sosok Satriyto yang berjalan santai mengarah padanya."Saaaat ... Satriyo!"Melihat Danang yang berteriak dan berlari ke arahnya. Satriyo mulai merasa ada sesuatu yang telah terjadi. Membuat dia ikut berlari kencang ke arahnya."A-ada apa Mas?" Satriyo masih terengah-engah. Begitu juga dengan Danang. Yang tak bisa bicara dia hanya menunjuk ke arah rumah Eyang Sulasih.Tanpa banyak
last updateLast Updated : 2021-07-03
Read more

KEMATIAN EYANG SULASIH

Narmi ragu saat hendak meneruskan kalimatnya."Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?""Sebaiknya Mas Danang segera telepon Mas Ardi. Lebih cepat dia sampai sini lebih baik!"Danang manggut-manggut. Tapi, dia baru teringat ponsel miliknya untuk merekam kamar itu. Lalu, dia menghampiri Satriyo. Danang mencolek bahunya pelan."Ada apa, Mas Danang?""Telpon Lazuarrdi cepat!""Baik, Mas."Danang pun kembali masuk kamar. Dia melihat Pak Modin memberikan air minum yang baru diberi doa-doa."Bu RT bisa bantu saya?""Apa Pak Modin?""Tolong berikan air ini agar diminum Bu Sulasih.""Ba-baik."Belum sampai wanita itu melakukan. Narmi nyelonong masuk. "Biar saya aja Bu RT.""Ohhh, ada Mbak Narmi. Monggo Mbak cepetan kasih airnya ke Eyang.""Iya, Bu."Narmi mengangkat leher Sulasih yang sudah terlihat sangat lemas. Setelah emminumnya sedikit demi sedikit. Lelaki berkopiah itu menyuruh N
last updateLast Updated : 2021-07-03
Read more
PREV
1
...
56789
...
16
DMCA.com Protection Status