“Ternyata lo biang keroknya! Rendra!” Deon melihat bahwa Roki telah terbawa emosi yang memuncak. Oleh karena itu, segera ia menghalangi Roki untuk bertindak gegabah. “Tenang dulu, Roki. Kita dengerin penjelasannya. Itu pun kalau dia punya penjelasan yang logis.” Deon tersenyum miring sambil menatap ke arah Rendra dan tiga rekannya. Rendra lantas tertawa terbahak-bahak, lalu menunjuk Deon, menatapnya dengan penuh dendam. “Yah, aku udah tahu, sih, kalau kamu emang dendam sama aku. Tapi, kayak yang aku duga, kamu emang pengecut, Rendra.” “Diem lo! Gue belum ka
Read more