"Ya suka-suka kamu lah," sahut Shirley dengan nada cuek.“Maaf, aku mengganggu kebersamaan kalian. Ayah mertua mana, aku mau bertemu.” Marcel berkata, masih dengan bahasa yang formal.Ketika itulah Dito berbalik ke arahnya.“Kamu!” tunjuk Dito dengan wajah tak percaya.“Dit, kamu tetap harus sopan sedikit!” tegur Shirley sambil melirik teman dekatnya. “Ada perlu apa kamu datang ke sini, Cel?”“Terima kasih,” ucap Marcel seraya duduk di kursi yang telah disediakan.“Kamu sengaja menunda-nunda cicilan ya?" tanya Dito sambil memandang Marcel dengan sorot mata menuduh.“Bukan, aku tidak pernah sengaja menunda.” Marcel menegaskan. “Lagipula aku pernah bilang kalau biar Pak Herman sendiri yang menghubungi aku kalau beliau keberatan dengan ....”“Alah, kamu saja tidak bisa dihubungi selama ini,” tepis Dito yang tidak terima dengan alasan Marcel.“Tidak perlu mempedulikan dia, Cel.” Shirley menyela seraya membuka laci meja kerjanya. “Aku mencoba percaya sama kamu, apalagi kamu sudah memberi a
Baca selengkapnya