Sebuah jam tangan merek Swiss diberikan komandan polisi kepada Buana. Jam tangan laki-laki, sehingga jelas ini bukanlah milik Kalila.Buana segera mengambil jam tangan tersebut yang tela berlumuran darah. Dia menatap tajam, merasa tidak asing dengan jam itu. Secara bentuknya, besinya, serta mereknya, dia merasa pernah melihatnya. Tapi dimana? Buana mencoba mengingat-ingat namun tidak berhasil.“Mohon izin, saya ingin memotretnya,” ucap Buana kepada Komandan Polisi. Tentu saja dia memngizinkan, sebab akhirnya dia pun tahu jika Buana merupakan perwira polisi dan kebetulan sekali sedang menangani kasus serupa di berbagai tempat.“Oh ya, Pak, apakah pembunuhan malam ini ada sangkut pautya dengan kasus pebunuhan yang selama ini Anda tangani?” tanya si Komandan Polisi penasaran.Buana menganguk-angguk. “Ya, sama persis bahkan. Bahwa korbannya adalah seorang perempuan muda, dilakukan pada malam jumat legi, dan ada bekas gigitan sepe
Read more