Home / Fantasi / REINKARNASI / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of REINKARNASI: Chapter 1 - Chapter 10

126 Chapters

PRAHARA KAHURIPAN

       "Jangan bunuh saya!" jerit Anggini. Gadis cantik berusia 18 tahun itu tampak gemetar ketakutan saat melihat sosok pria di hadapannya berubah wujud menjadi sosok yang begitu mengerikan."Jangan takut,gadis manis. Sebentar lagi, aku akan membuat dirimu berguna untuk menjadi persembahanku.""Tidak! Aku tidak mau!Lepaskan aku, aku mau pulang!" teriak Anggini.     Namun pria di hadapannya itu hanya tertawa terbahak-bahak."Berteriaklah sekencang-kencangnya. Tidak akan ada yang mendengarkan tangisan dan jeritanmu. Tempat ini sudah terlindung oleh ajian halimunan milikku. Sehingga orang lain tidak akan dapat melihat kita sekalipun dia berdiri di depan mulut gua itu!"     Anggini menangis tersedu,ia mengutuki kebodohannya sendiri. Mengapa ia begitu mudahnya tergoda bujuk rayu lelaki yang baru saja ia kenal."Aku mohon, lepaskanlah aku.""Kau adalah gadis ke sembilan puluh delapan yang aku
Read more

TUMBAL KE 99

       Dewi Sekar Arimbi hanya bisa kebingungan saat pasukan dari istana datang ke rumahnya dan meminta agar ia dan ayahnya pindah ke kaputren istana."Ampun paduka yang mulia Patih, tapi hamba hanyalah gadis biasa. Buat apa hamba diboyong ke istana?" tanya Sekar Arimbi."Ini adalah perintah dari yang mulia langsung. Saat ini telah terjadi kekacauan, banyak gadis-gadis yang ditemukan meninggal dalam kondisi tidak bernyawa lagi.Dan mereka semua lahir di malam jumat legi. Apakah nisanak mau jika menjadi tumbal selanjutnya?" tanya Patih Benggala dengan tegas.     "Ampun yang mulia, kami menurut saja kalau begitu," kata Cokro Suta ayah Dewi Sekar Arimbi. Cokro Suta adalah bawahan dari adipati Sangkar. Ia hanya memiliki Dewi Sekar Arimbi sebagai keluarganya. Istrinya sudah lama meninggal dunia. Tentu saja ia tidak ingin jika ia kehilangan putri satu-satunya yang sangat ia cintai itu.      Pasukan istana pun s
Read more

TERTIPU

     Pagi itu Dewi Sekar Arimbi berjalan-jalan di taman dan tanpa sengaja ia melihat pemuda yang sejak kemarin sudah membuat hatinya berdebar dan jantungnya berhenti berdetak."Pagi Raden," sapanya. Pemuda itu tersenyum ramah, "Ah, kau Sekar Arimbi,bukan? Gadis yang dibawa oleh yang mulia Prabu Bratanaya untuk mendapatkn perlindungan."      Bukan main gembiranya hati Dewi Sekar Arimbi saat mengetahui bahwa Kamandraka ternyata mengenal dan mengetahui namanya. Dewi Sekar pun dengan semangat langsung mengajak bicara Raden Kamandraka.     Namun, Dewi Sekar Arimbi tidak mengetahui bahwa yang saat ini ada di hadapannya adalah Fajar Kelana titisan iblis yang sedang menyamar menjadi Raden Kamandraka. Sementara Raden Kamandraka sendiri saat ini sedang beraada di ruang pribadi Prabu Bratanaya bersama patih Benggala.    "Hamba sudah merasakan kehadirannya saat pertama kali hamba sampai di istana ini yang
Read more

SEKAR ARIMBI HILANG

     Hari demi hari berlalu tanpa terasa, malam bulan purnama pun tiba. Dan seluruh pengawal istana kebingungan mencari Dewi Sekar Arimbi. Gadis cantik itu hilang sejak siang tadi. Dan yang aneh menurut pengakuan mbok pengasuhnya Sekar Arimbi pergi bersama Raden Kamandraka. "Raden Kamandraka berada di ruang semedi sejak tiga malam yang lalu,Mbok.""Tapi, hamba berani bersumpah bahwa Raden Kamandraka menjemput Dewi Sekar,yang mulia Patih."     Patih Benggala terhenyak, ia sadar bahwa mereka sudah kecolongan. Mereka sama sekali tidak mengira bahwa iblis itu akan menyamar manjadi Raden Kamandraka. Patih Benggala pun segera melaporkan hal ini kepada Prabu Bratanaya. "Bagaimana dengan Gayatri. Kita harus membawa Gayatri pergi dari istana dan menyembunyikannya kalau begitu," kata Prabu Bratanaya."Kemanapun, ia akan mencari Putri Gayatri. Jika memang kita mau menyembunyikannya, kita sembunyikan saja di tempat Ey
Read more

PADEPOKAN SEGARA GENI

     Jenazah Dewi Sekar Arimbi dibawa ke Kahuripan dan segera dikremasikan. "Semoga Dewa memberkati Dewi Sekar dan kelak bisa reinkarnasi di kehidupan yang lebih baik," kata Prabu Bratanaya.      Hari ketiga setelah upacara kremasi Raden Kamandraka dan beberapa prajurit pilihan juga Patih Benggala berangkat ke kaki gunung Ciremai. Tujuan mereka adalah padepokan Segara Geni. Melalui telepati, Empu Supa meminta agar Raden Ayu Putri Gayatri dibawa ke Padepokan. "Maafkan murid yang lalai,Eyang guru," ujar Kamandraka saat menghadap Empu Supa Mandrageni."Tidak ada yang bisa menolak takdir, cucuku," ujar Empu Supa."Putri Gayatri akan aku sembunyikan di tempat yang paling aman," kata Empu Supa."Di mana,Eyang Guru?" tanya Patih Benggala.       Padepokan milik Empu Supa bukanlah padepokan yang besar dan memiliki banyak murid. Empu Supa tidak sembarangan menerima seseoran
Read more

PENGKHIANAT

     Dewi Gayatri hampir tidak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini. Awalnya dia berpikir bahwa di dalam guci akan gelap gulita. Namun, ternyata tidak. Ia berada di sebuah kamar tidur yang tidak terlalu besar namun sangat rapi dan bersih. Di atas meja terdapat buah-buahan yang dapat ia makan.       Dewi Gayatri membuka pintu,ia terbelalak melihat aliran air sungai yang begitu jernih. "Ini seperti di surga, bahkan di istana saja aku tidak dapat melihat yang seperti ini," gumam Gayatri.Perlahan ia melangkah mendekati sungai dan membuka pakaiannya. Melihat air yang begitu jernih ia merasa ingin mandi. Putri Prabu Bratanaya itupun mulai mandi dan menikmati segarnya air sungai.       "Ah, seandainya saja kakang Kamandraka ada di sini bersamaku, tentu aku akan merasa senang sekali," katanya lagi.Dewi Gayatri dan Raden Kamandraka sudah dijodohkan sejak kecil. Namun, keduanya tidak ada yang merasa te
Read more

MALAM PENENTUAN

      Empu Supa yang tidak menyangka bahwa Patih Benggala akan menghabisi nyawa Senopati Sangkar langsung mendekat."Seharusnya kita tidak langsung membunuhnya," ujar Empu Supa. Patih Benggala menarik napas panjang dan mengembuskannya lalu berlutut menghaturkan hormat."Ampun, Eyang guru. Murid terbawa emosi, jujur saja di antara yang lainya hamba paling percaya kepada Senopati Sangkar, karena dia sudah hamba rawat sejak kecil. Bahkan hamba sudah menganggap adik hamba sendiri."      Empu Supa menepuk bahu Patih Benggala,ia melihat ada air mata yang menetes membasahi pipi patih yang biasanya selalu tegar itu."Kuburkanlah dia secara layak," kata Empu Supa."Laksanakan Eyang," jawab Patih Benggala.        Dengan dibantu oleh beberapan orangb prajurit Patih Benggala menguburkan Senopati Sangkar. Ia merasa sangat sedih sekaligus juga merasa malu. Mengapa orang kepercayaannya bisa m
Read more

GADIS ITU BERNAMA GISELE

  _Bandung 660 tahun kemudian_    "Kalau kamu nggak mau juga nggak masalah, aku masih bisa kok minta anter sama cowok lain!" Gadis cantik itu tampak mengentakkan kakinya dengan kesal sambil menatap kekasihnya itu dengan sebal."Aku bukan nggak mau antar kamu, tapi, Papamu sendiri yang melarang kamu untuk pergi ke sana. Giselle!" tegas Genta."Kamu kan, bisa bohong sama Papa, Mas. Dari pada aku pergi sama cowok lain," rayu Giselle lagi.      Tapi, bukan Genta  namanya jika menurut begitu saja pada gadis labil di hadapannya ini. "Sekali tidak , ya tidak! Aku bisa mengatakan kepada Papamu semua jadwalmu dan dengan siapa kamu pergi. Jadi, jangan coba-coba kamu berbohong atau pergi dengan orang lain." "Jahat!" pekik Giselle nyaring. Namun, Genta tidak peduli. Ia bahkan dengan santai menarik tangan gadis itu untuk segera masuk ke dalam mobil. "Kita pulang
Read more

GUNUNG CIREMAI

      Buana menarik napas dan mengembuskannya perlahan. Ia merasa begitu damai setiap kali ia kembali ke sini. Buana lahir di Cirebon, tepatnya di Sindang Laut. Ia sempat menjadi santri di Buntet Pesantren Cirebon. Kedua orangtua Buana memberinya nama Buana Cakrawala.     Entah mengapa sang ayah memberinya nama itu. Tapi, Buana sendiri menyukainya. Setiap kali ia kembali ke Cirebon untuk bertemu gurunya di pesantren dan ziarah ke makam kedua orangtuanya, Buana selalu menyempatkan diri ke gunung Ciremai.      Rasanya seperti ada yang memanggilnya dari kejauhan. Memanggilnya untuk selalu pulang ke sana. Tidak perlu naik ke puncak, cukup di kaki gunung saja, begadang bersama para penjaga di pos pendakian. Itu saja sudah cukup untuk Buana.     Seperti ponsel yang baru saja selesai dicharge maka semangat Buana untuk kembali bekerja akan kembali menyala setelah ia kembali dari Ciremai."Bang, k
Read more

MAYAT WANITA

_Hongkong_      Sersan Yongseng menghela napas panjang, ia baru saja mendapatkan hasil autopsi dari penemuan mayat gadis yang ditemukan di Kowloon Walled City. Gadis itu ditemukan oleh warga sekitar dalam kondisi tanpa sehelai pakaian pun. Yang paling aneh adalah, darah gadis itu kering. "Apa mungkin ini perbuatan Vampir, sersan?" Yongseng menatap anak buahnya dengan tajam."Kau pikir seperti cerita dalam film? Vampir pengisap darah yang meminum habis darah korbannya!""Tapi, manusia macam apa yang mengisap darah korbannya sampai habis, bahkan tanpa jejak sedikitpun seperti hantu.""Itulah tugas kita sebagai polisi, untuk menyelidikinya!"       Dalam perjalanan karirnya sebagai seorang polisi Sersan Yongseng baru pertama kali ini menemukan mayat dalam kondisi yang sangat aneh. Ini adalah mayat kedua yang ditemukan dalam kondisi seperti ini. Polos dan kehabisan darah
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status