Gendis menghela napas panjang sambil menatap Buana. "Aku pernah bermimpi melihat seorang gadis meminum racun di malam pengantin. Mama bilang, itu bunga tidur. Tapi, entah mengapa aku tidak pernah bisa melupakan mimpi itu. Lalu, saat aku beranjak remaja, mimpi yang sama kembali datang. Terakhir kemarin malam, mimpi itu datang lagi, bahkan lebih panjang dari dua mimpi yang sebelumnya. Bahkan, dalam mimpi itu aku bukan hanya melihat. Tetapi akulah gadis yang meminum racun itu. Rasa pahit itu bahkan masih tertinggal, rasa sakit ketika jiwa lepas dari raga pun masih terasa." Buana diam, ia menunggu ucapan Gendis selanjutnya. "Namaku adalah Dyah Suyadita, aku putri satu-satunya dari seorang pembesar di kerajaan Kahuripan. Ayahku bernama Kebo Rawang, beliau tidak pernah setuju hubunganku dengan kakang Supa Mandrageni karena ia hanyalah pemuda yatim piatu yang diangkat anak oleh seorang pengawal kerajaan.
Read more