Sebenarnya Mpu Rembulan banyak tahu perihal Buana, namun beliau memilih bungkam. Beliau berkata, “Untuk lebih jelasnya, nanti Mpu Badingga yang akan menjelaskan kepadamu, Anak Muda.”Buana lekas pamit dari gubuk reyot tersebut. Dia berjalan kembali menuju ke mobilnya yang masih berhenti di tanjakan yang curam. Dan ajaibnya, ketika dia sekarang berusaha menyetir, ban belakang itu sudah tidak terselip lagi. Walhasil dengan mudah Buana pun bisa pergi dari tanjakan curam tersebut.Melewati jalan tanah yang gembur, Buana terus menancap gas untuk keluar secepatnya dari Desa Rowopening ini. Dia masih tidak habis pikir bahwa Kakek tua penjua kopi yang ditemuinya tadi adalah Mpu Badingga sendiri.“Hahahaa, ini menarik. Setidaknya sekarang aku sudah bisa menemukan dirimu, Mpu Badingga,” ucap Buana menggeleng-gelengkan kepala sambil tertawa senang. Dia merasa sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Mpu Badingga dan mencari tahu kebenaran mengenai kas
Baca selengkapnya