‘Hai ... namaku Yavuz Can Sener, kau bisa memanggilku Can. Sekarang, aku ingin mengenal siapa namamu, Nona cantik.’Can tergolong masih kecil, tapi pesona dan senyum manisnya terlalu mampu melumpuhkan pandangan anak perempuan dengan rambut hitam dan manik coklat yang sama.Nyonya Sener menggeleng pelan dengan sikap putranya.‘Ayo, Sayang. Perkenalkan siapa namamu,’ ucap wanita yang duduk di samping anak perempuan itu, membantu mengulurkan tangan berkenalan dengan Can.‘Akira ...’ ucapnya nyaris lirih dan tidak berani menatap Can.‘Namaku ... Akira Muammer,’ lanjutnya membuat Can terlihat sangat senang mendapat responsnya.‘Nama yang cantik,’ pujinya yang kali ini sukses membuat para orang dewasa, termasuk orangtuanya sendiri tertawa. Apalagi melihat Akira yang bersemu.‘Can ... jangan menggoda Akira,” sahut Tuan Sener mengusap puncak kepala putranya yang meman
Read more