Detik-detik berdetak begitu lambat, seolah-olah slow motion mode on dalam sebuah adegan film. Kenzy masih menunggu jawaban atas ajakannya tadi. Sejujur-jujurnya kukatakan, aku mau tapi takut. Kenzy malah tertawa terpingkal-pingkal, terjungkal-jungkal menciptakan gugup. Terlalu gugup, sehingga aku menuduhnya seperti ini di dalam hati, "Tuh kaaan, apa kubilang? Kenzy pasti ingkar janji?"Kok, tertawa?" tanyaku sambil menarik keranjang roti, "Ada yang lucu?"Hampir delapan bulan hidup bersama, tapi belum pernah aku melihatnya tertawa selepas ini. Apalagi sampai memberikan tatapan yang menyenangkan, nggak memicingkan mata seperti biasanya. Aneh, kan? Apa dia benar-benar serius, mengajakku makan malam? Eh, jangan-jangan, ada udang di balik batu? Oh ya, jelas, dia sedang mabuk. Apalagi?Roti tawar sudah selesai kumasukkan ke dalam keranjang dan sekarang sudah tersusun rapi. Berdasarkan urutan Expired Date. Sejak hari pertama kami di
Read more