21+ ! Selesai mengunci pintu, Jenifer, berjalan malu-malu, mendekati Edward yang berbaring di atas brankar dalam keadaan polos tanpa sehelai benang pun. "Jen," panggil Edward tidak sabar. Jenifer mengangguk sambil tersipu malu. Pipinya memerah, detak jantungnya berlarian ke sana ke Mari, karena sebentar lagi, ia akan berusaha memuaskan hasrat kekasih tampannya. "Cari posisi yang nyaman, Jen." Edward mengarahkan. "Oke," Jenifer menurut seperti seorang murid yang tunduk dengan perintah gurunya. "Sebaiknya ikat dulu rambutmu, Jen." Edward tidak ingin saat ia merasakan kenikmatan nant
Terakhir Diperbarui : 2022-03-21 Baca selengkapnya