Paman Li tersenyum. "Tidak perlu cemas Nona, karena mobil Tuan Ken yang harganya milyaran saja tidak akan hilang meski terparkir di tepian jalan saja.""Laksanakan perintahmu Tuan," dalam hati paman Li. Seringai itu juga terbit di bibirnya ketika sepasang ibu dan anak perempuan tersebut masuk ke dalam gerbang utama.Elga memandang takjub melihat mansion yang megah dan berdiri kokoh. Namun tiba-tiba wajahnya berubah masam. Bagaimana tidak, masih ada gerbang lagi setelah gerbang dan mereka harus berjalan lumayan melelahkan.Elga dan Rosa saling pandang tak percaya kalau mereka harus memasuki mansion dengan berjalan kaki. "Mari Nona, Nyonya!" Ajak paman Li membuyarkan lamunan mereka.Paman Li mempersilahkan keduanya berjalan di depan, sementara paman Li menggiring mereka dari belakang. Tapi tak berjalan kaki, paman Li menggunakan sekuter yang menjadi transportasinya sehari-hari mengelilingi mansion."Hei pak Tua, yang benar saja kita harus jalan kaki masuk
Read more