Share

Bag 61

Author: _belummandi
last update Last Updated: 2021-05-11 23:14:40

Lisa meggeliat dari tidur malamnya yang panjang. Badannya remuk redam karena adegan panas yang tak ada ujungnya semalam. Sorot matahari menembuh dari celah-celah kaca jendela menyinari wajahnya yang cantik meski hanya polosan tanpa make up.

Lisa meraba ranjang sebelahnya namun telah kosong, ia mengedarkan pandangannya mencari keberadaan suaminya. Matanya hampir keluar tatkala melihat jam dinding sudah menunjukkan pukul 7 pagi. "Haruskah setiap selesai dengan adegan panas itu aku harus bangun sesiang ini,"  pikir Lisa.

Ia menghembuskan nafas kasarnya. Segera turun dari ranjang, tak lupa meraih handuk di laci meja riasnya dan berlari ke kamar mandi.

Dia memang tidak akan bekerja namun ia juga harus melayani suaminya sebelum berangkat kerja. Tidak lucu jika dalam keadaan berantakan seperti itu dia langsung turun ke lantai dasar untuk mencari sosok suaminya.

Ia melepaskan seluruh pakaiannya dan melemparkannya ke keranjang pakaian kotor. Sambil tersenyum dan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Cinta Berawal dari Terpaksa   Bag 62

    Setelah kedua pasangan suami istri yang sedang dimabuk asmara tersebut selesai dengan ritual mandinya. Mereka segera mempersiapkan diri untuk turun ke lantai dasar, melakukan ritual sarapan.Sebenarnya sudah tidak bisa dikatakan sebagai sarapan lagi karena hari sudah semakin siang. Jam dinding sudah menunjukkan hampir pukul 11 siang.Ken dengan pakaian formalnya hendak pergi ke perusahaan, sementara Lisa menyesuaikan karena hari ini ia harus menemani suaminya ke perusahaan. Sedangkan Zae, dia sudah berada di perusahaan sejak tadi pagi. Menunggu pasangan yang sedang dimabuk asmara adalah sebuah kesalahan besar. Banyak pekerjaan di perusahaan yang sudah menumpuk karena ulah Ken. Dengan sangat terpaksa, siapa lagi kalau bukan dia yang mengerjakannya.Mengeluh pun tidak ada guna. Ken adalah bosnya. Seorang bos pantas memerintah pada seorang bawahan. Lagi pula kenapa harus mengeluh. Ken pasti akan membayar Zae berkali-kali lipat jika Zae sudah bekerja keras dan me

    Last Updated : 2021-05-11
  • Cinta Berawal dari Terpaksa   Bag 63

    Paman Li tersenyum. "Tidak perlu cemas Nona, karena mobil Tuan Ken yang harganya milyaran saja tidak akan hilang meski terparkir di tepian jalan saja.""Laksanakan perintahmu Tuan," dalam hati paman Li. Seringai itu juga terbit di bibirnya ketika sepasang ibu dan anak perempuan tersebut masuk ke dalam gerbang utama.Elga memandang takjub melihat mansion yang megah dan berdiri kokoh. Namun tiba-tiba wajahnya berubah masam. Bagaimana tidak, masih ada gerbang lagi setelah gerbang dan mereka harus berjalan lumayan melelahkan.Elga dan Rosa saling pandang tak percaya kalau mereka harus memasuki mansion dengan berjalan kaki. "Mari Nona, Nyonya!" Ajak paman Li membuyarkan lamunan mereka.Paman Li mempersilahkan keduanya berjalan di depan, sementara paman Li menggiring mereka dari belakang. Tapi tak berjalan kaki, paman Li menggunakan sekuter yang menjadi transportasinya sehari-hari mengelilingi mansion."Hei pak Tua, yang benar saja kita harus jalan kaki masuk

    Last Updated : 2021-05-11
  • Cinta Berawal dari Terpaksa   Bag 64

    "Sepertinyan kau perlu di pahamkan agar lebih paham sayang."Sementara itu di kamar utama, Lisa melemparkan bantal dan guling serta selimut ke lantai. "Kau benar-benar jahat Ken. Katamu kau mencintaiku, tapi kau mau mengembalikanku lagi pada mereka dengan uang 4 milyar." Gerutu Lisa.Wajahnya sudah basah akan air mata, semakin lama makin terisak. Puas dengan membuat kamar tersebut menjadi kapal pecah, Lisa turun dari ranjang. Ia memasuki walk in closet, membuka satu persatu lemari pakaian di sana.Banyak pakaian yang sudah tertata rapih sekarang berserakan di lantai. Ia masih belum menemukan pakaian yang ia cari. Yakni pakaian yang ia gunakan pertama kali saat ia tiba di mansion ini.Ken yang baru saja masuk ke dalam kamar terkejutnya bukan main. Sudah tak pantas lagi disebut sebagai kamar, lebih tepatnya dikatakan sebagai pecah. Tak ada barang-barang yang pecah, hanya saja semua berserakan di lantai.Meskipun barang-barang mahal yang ada di kamar terse

    Last Updated : 2021-05-11
  • Cinta Berawal dari Terpaksa   Bag 65

    "Paman Li!" Panggil Ken. "Antarkan mereka ke kamar."Paman Li terdiam sejenak, memikirkan apa yang dimaksud oleh Ken. "Maid," ucapan lirih Ken, menggerakkan bibirnya samar-samar langsung terdengar oleh paman Li melalui earphone dan mengangguk."Saya akan permisi Tuan, biarkan anak saya saja yang tinggal di sini." Pamit Rosa.Elga tersenyum penuh kemenangan menatap kepergian Ken. "Mari saya antar ke kamar, Nona." Ajak paman Li."Hei tunggu pak Tua," Elga menghentikan langkah paman Li. "Bawakan barang-barangku!" Seru Elga.Paman Li memincingkan matanya. Sama seperti yang biasa Ken lakukan pada seseorang. "Maaf Nona itu bukan kehendak saya. Saya tidak mau kalau barang-barang mahal dan mewah Nona rusak karena saya pegang." Paman Li menekan kata mahal dan mewah. Pernyataan konyol macam apa itu. "Alangkah baiknya Nona tidak membawa barang-barang sebanyak itu, karena saya rasa tidak lah perlu." Imbuhnya lagi.Tapi Elga terdiam menimang-nimang

    Last Updated : 2021-05-11
  • Cinta Berawal dari Terpaksa   Bag 66

    Pada akhirnya hari ini Ken tidak pergi ke perusahaan. Tapi itu bukan suatu masalah, suka-suka dirinya. Toh dia adalah bosnya.Setelah melakukan adegan panas di siang bolong hingga melupakan makan siang mereka, Ken terbangun. Hari sudah menunjukkan sore hari, tapi Lisa masih terlelap dalam tidurnya. Tanpa pakaian dan hanya terbalut dengan sebuah selimut.Ken tersenyum memandangi istrinya. Mengusap pucuk kepala Lisa dan mengecupnya berulang. "Kau adalah milikku dan selamanya akan menjadi milikku."Ken turun dari ranjang mencari pakaiannya dan hendak keluar dari kamar. Cacing di dalam perutnya mulai menggelitik. Setelah melakukan beberapa ronde nampaknya ia sekarang membutuhkan banyak asupan makanan agar tubuhnya kembali pulih. Mungkin nanti malam akan melakukannya lagi.Ken yang menuruni anak tangga menjadi pusat perhatian para maid. Tak terkecuali oleh Elga. Memandang takjub ketampanan Ken, wajahnya sudah tak lagi sedingin dulu. Kini semakin tenang dan damai.

    Last Updated : 2021-05-11
  • Cinta Berawal dari Terpaksa   Bag 67

    Mentari menebus dibalik celah-celah jendela, menyorot kecantikan Lisa. Lisa dengan wajahnya yang teduh dan damai masih terlelap dalma tidur panjangnya.Berulang kali Ken mengecup dan mengusap wajah cantik tersebut. Namun Lisa hanya mengeliat. Tidurnya nampak nyenyak sekali.Tak tega membangunkan Lisa, Ken memilih untuk segera membersihkan diri karena hari sudah semakin siang. Ia juga sudah lama tidak pergi ke perusahaan, dia harus pergi ke perusahaan. Masih banyak pekerjaan yang harus ia kerjakan.Ken sudah kembali lagi dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggangnya, namun lagi-lagi Lisa masih terlelap. "Mungkin lelah kah? Tapi bukan kah seingatku dia tidak pernah melakukan pekerjaan yang berat selama ini selain melayaniku." Pikir Ken. Ia menggelengkan kepalanya dan segera berlalu menuju walk in closet.Lisa baru saja terbangun dari tidurnya yang super nyenyak sekali. Mengedarkan pandangannya mencari sosok suami, namun belum kunjung menemuka

    Last Updated : 2021-05-11
  • Cinta Berawal dari Terpaksa   Bag 68

    Lisa membawa laptopnya ke taman, ia melanjutkan tugas skripsinya yang belum kunjung selesai. Harus diakui bahwa dirinya memang tak telalu pandai.Menatap taman yang indah dengan berbagai macam bunga yang subur dan banyak tanaman hias dari mulai harga yang selangit hingga langit ke tujuh ada.Udara segar serta ketenangan membuat dirinya semakin fokus untuk bekerja. Tapi itu hanya beberapa saat karena setelahnya ada penganggu yang datang.Seragam maid yang khas hitam dan putih serta rambut yang dicepol, Elga datang menghampiri Lisa. Keadaan memang kondusif semua maid sibuk dengan pekerjaan masing-masing sehingga Elga bisa menyelinap untuk menemui Lisa."Hm," wajahnya yang khas menunjukkan kelicikan menatap wajah ayu Lisa. "Enak sekali menjadi istri seorang sultan," ucap Elga mencibir.Tak mau diambil pusing Lisa hanya mendiamkan Elga, jari jemarinya fokus pada keyboard laptop. Biarkan saja, anggap saja manusia licik itu angin berlalu.Wajah Elga mer

    Last Updated : 2021-05-11
  • Cinta Berawal dari Terpaksa   Bag 69

    Mood Lisa benar-benar sudah hilang. Pekerjaannya yang ada sudah setengah jalan harus hilang begitu saja karena laptop yang dirusak oleh Elga.Ia masuk ke mansion, mengingat ia tadi memiliki janji pada Ken. Lisa segera pergi ke dapur, ia tak mau mengecewakan suaminya tersebut.Lisa mulai menyesuaikan diri, memakai celemek dan mulai memasak. Para maid hanya memberi hormat dan membiarkan Lisa melakukan apa yang ia inginkan. Sesuai dengan perintah Ken. Ken memang seperti itu, ingin membuat Lisa senyaman mungkin berada di dalam mansion. Sehingga Ken membebaskan Lisa melakukan apapun asalkan tidak membuatnya kelelahan dan jatuh sakit.Hari ini Lisa memasak daging panggang, bukan karena Ken yang tak suka sayur. Tapi dirinya sendiri yang sangat menginginkan daging panggang.Tak lupa memasak nasi lengkap dengan sambal dan sayur dan memotongkan bermacam-macam buah-buahan.Lisa dibantu oleh bibi Nar yang sekaligus mengawasi dan menjaga agar Elga tak menganggu Lisa

    Last Updated : 2021-05-11

Latest chapter

  • Cinta Berawal dari Terpaksa   Bag 80

    Menginap semalaman dan menghabiskan malam-malam indah dengan bercinta ternyata tak membuat Zae puas. Rasa rindu itu masih menyelimuti dirinya, mengingat beberapa bulan Zae tak bertemu dengan kekasihnya.Siang ini Juwita dan Zae pergi ke sebuah pusat perbelanjaan di ibu kota. Dengan senang hati Zae menemani Juwita untuk pergi berbelanja, melewatkan pekerjaannya di perusahaan yang sebenarnya menumpuk.Mereka bergandengan layaknya pasangan kekasih. Hehe, tapi memang benar sih mereka adalah pasangan kekasih. Mengacuhkan setiap perkataan orang yang mencibir hubungan mereka. Itu adalah sesuatu yang wajar, nitizen julid selalu akan menghujat kebaikan dan semakin menghujat keburukan.Juwita mengenakan pakaian casual, leging hitam, kaos berwarna nude pink dengan dipadukan rompi hitam dan rambut yang diikaf ke atas. Sementara Zae masih setia dengan pakaian formalnya, kemeja berwarna navy dan celana hitam. Mereka nampak serasi meskipun usia yang terpaut jauh, perempuan

  • Cinta Berawal dari Terpaksa   Bag 79

    Elga terkekeh. "Ah kau ini. Nampaknya belum tahu ya jika pagi ini aku mendapatkan undangan spesial dari adik ipar." Lisa mempertajam tatapannya. Elga mengangguk antusias. "Ya, undangan sarapan pagi bersama kalian." Elga melirik Ken. "Artinya aku orang terpenting di mansion ini bukan?" Seringai itu terbit di bibir Elga.Lisa menatap tajam ke arah suaminya, melipat kedua tangannya di atas perut. Bibirnya semakin mengerucut, membuatnya menggemaskan.Tingkah Lisa membuat Ken tak berkedip sedikitpun. "Ah, menggemaskan." Pikir Ken. Bisa-bisa disaat seperti ini menganggap Lisa menggemaskan. Dasar kau, Ken.Merasa kesal diacuhkan, Lisa mencubit lengan Ken dengan keras. Hingga Ken terpekik kesakitan. "Aw," keluhnya. Ken mengusap bekas cubitan dari Lisa yang mungkin sudah memerah.Ken membawa Lisa ke dalam dekapannya. Membisikkan sesuatu yang membuat Lisa tersenyum.Adegan mesra itu terlalu membuat Elga memanas. Ia meleraikan pelukan sepasang suami istri tersebut

  • Cinta Berawal dari Terpaksa   Bag 78

    Keesokan harinya. Nampak Ken sudah bangun pagi sekali dari tidur panjangnya. Ia segera turun ke lantai dasar untuk menemui para koki.Masih mengenakan bathrobenya, dengan langkah yang angkuh namun berwibawa. Ken mendekati dapur, mengagetkan para koki dan maid yang sedang asyik dengan pekerjaan mereka.Mereka seketika langsung menunduk memberi rasa hormat, meski kaki mereka gemetar namun masih tetap beediri dengan tegak. Aura dingin mencengkram memenuhi dapur tersebut.Ini adalah kali petamanya Ken menginjakkan kakinya, apalagi wajahnya datar dan tatapannya masih saja tajam. Dan ini masih sangat pagi sekali, masih pukul setengah enam. Wajar saja semua pekerjannya bergetar ketakutan.Paman Li yang mengetahui situasi ini segera mendekati Ken, tak mau kondisi pagi ini menjadi semrawut. "Selamat pagi Tuan," sapa paman Li sambil tersenyum. "Maaf Tuan, kenapa merepotkan diri datang ke dapur. Tempat ini sangat kotor, kenapa tidak memanggil saya saja.""Ck!" Ken

  • Cinta Berawal dari Terpaksa   Bag 77

    Harap bijak memilih bacaan, konten ini mengandung adegan dewasa. Bagi yang dewasa dan berpuasa, harap membaca setelah berbuka atau sebelum sahur. Terima kasih ;)"Antarkan mama pulang dan tanyakan apa yang sebenarnya terjadi!" Titah Ken pada Zae.Ken segera berlalu dari ruangan tersebut, lagi pula ia juga sudah mendengarkan sendiri bahwa Lisa baik-baik saja. Ia segera menuruni anak tangga melihat situasi dan kondisi di bawah sana. Baginya membiarkan Juwita berkeliaran sebentar saja sudah membuatnya was-was. Apalagi tadi ia menghabiskan beberapa menitnya menyaksikan Lisa baik-baik saja.Suara riuh dan gerumulan para maid membuat jantungnya berdesir begitu kencang. Zae mengedarkan pandangannya mencari sosok Juwita. Ia mempercepet langkah kakinya setelah mendapati Juwita sedang marah-marah pada Elga. Bukan karena ia khawatir pada Elga, melainkan karena ia khawatir pada Juwita.Juwita berdiri berkacak pinggang di hadapan Elga yang tersungkur di lantai, entah apa

  • Cinta Berawal dari Terpaksa   Bag 76

    Juwita menghentikan langkahnya, mendengar sapaan tersebut. Ia menatap Elga dari ujung kaki hingga ujung rambut. Berasa asing dengan maid yang satu itu. Sementara itu Elga besar kepala, ia menunduk tersipu. Menyelipkan anak rambutnya di belakang telinga. Ia pikir Juwita terkesima karena kecantikannya.Juwita tesenyum masam. Sudah hafal dengan gelagat iblis betina itu sepertinya. "Apa kau baru disini?" Tanya Juwita dengan suara yang dingin.Elga masih belum menyerah menghadapi Juwita, orang yang ia klaim sebagai calon mertuannya tersebut. "Iya Nyonya," balasnya dengan suara anggun yang dibuat-buat.Juwita mengangkat dagu Elga agar menatapnya, ia tersenyum miring melihat Elga yang bersemu. "Memangnya kau pikir aku ku apakan," ucapnya mengejek.Rona wajah Elga memudar seketika. Raut wajahnya sudah masam, tapi dia tetap bersikap tenang agar tidak berbuat masalah pada Juwita yang telah ia klaim sebagai calon mertuanya tersebut.Kini Elga mengeluarkan jurus pa

  • Cinta Berawal dari Terpaksa   Bag 75

    Iblis betina. Julukan yang sangat pantas untuk Rosa. Wanita penggoda dan perebut lelaki orang, selain itu ia juga sangat kejam pada anak tirinya."Tapi kau tenang saja sayang, kau akan sangat aman jika bersama dengan Ken."Lisa terdiam sejenak, mengingat kejadian tempo dulu. "Ya mama bisa katakan itu. Coba saja kalau tahu pernikahan ini dulunya bermula karena apa. Apa mama masih ingin mengatakan jika aku akan aman di dalam mansion ini?" Pikir Lisa.Juwita menautkan kedua ujung alisnya, ia merasa heran dengan diamnya Lisa. "Kenapa kau diam saja sayang? Apa anak nakal itu berbuat kasar padamu? Katakan saja, jangan takut. Karena mama yang akan maju untuk memotong burungnya."Lisa terkekeh. "Ya benar ma, burungnya sangat nakal tidak mau berhenti bermain di sarang." Balas Lisa, namun dalam hati. Mana mungkin ia berani mengatakannya langsung. Sama saja urat malunya telah putus jika mengatakan hal tersebut secara langsung."Dia sama sekali tidak berbuat macam-

  • Cinta Berawal dari Terpaksa   Bag 74

    Lisa mengerutkan dahinya samar, meski tidak tahu kenapa Juwita menanyakan itu berulang. Meski ragu, Lisa tetap menjawabnya."Alyssa Caroline," jawab Lisa masih tenang.Tatapan dan aura dingin yang mencengkramkan kini melemah. Juwita menatap Lisa sendu, berjalan mendekati Lisa. Juwita memeluk Lisa, diikuti dengan buliran air mata yang membasahi wajahnya."Nyonya," Lirih Lisa. Bukannya menjawab, Juwita semakin erat mendekap Lisa dan semakin terisak. Lisa bingung atas apa yang terjadi pada ibu mertuanya tersebut."Caroline," Juwita terisak dalam pelukan Lisa. Lisa masih melongo mendapat perlakuan tersebut, terlebih Juwita menangis sendu. Lisa mengusap punggung ibu mertuanya tersebut, setidaknya untuk menenangkan.Lisa dengan lembut menenangkan Juwita, sampai suara isa itu melirih. Juwita melepaskan pelukannya dan meraih wajah Lisa. "Benar kau memang anaknya Caroline," ucap Juwita.Lisa terdiam, menatap kedua bola mata Juwita penuh

  • Cinta Berawal dari Terpaksa   Bag 73

    "Kau tidak perlu khawatir, mama tidak akan pernah marah." Mengusap rambut Lisa lembut untuk meyakinkan. "Aku akan menjelaskan semuanya pada mama. Tetaplah di sini sampai aku kembali. Jangan keluar dari kamar sebelum aku menyuruhmu." Titah Ken.Lisa mengangguk, Ken mengecup pucuk kepala Lisa dan berlalu dari ruangan tersebut. Ken mendapat kabar dari Zae bahwa Juwita sudah hampir tiba di mansion.Sementara itu, Lisa berjalan mondar mandir di kamar. Rasa takut, cemas, khawatir dan gugup bercampur menjadi satu. Ini adalah kali pertamanya Lisa akan menemui ibu mertuanya.Tidak tahu bagaimana cara menyapanya dan tidak tahu pula apa yang akan ia bicarakan pada Juwita. Ketakutan terbesar dalam hidupnya adalah, takut bila Juwita tidak suka pada dirinya dan tak merestui pernikahan mereka. Sementara benih-benih cinta sudah mulai tumbuh di hati Lisa.Lisa berjalan menuju walk in closet miliknya, mencari pakaian yang ia anggap pantas dan sopan untuk bertemu dengan Juwita.

  • Cinta Berawal dari Terpaksa   Bab 72

    "Kenapa tidak memberitahuku dulu?" Tanya Ken dalam panggilan ponselnya kesal. Namun panggilan tersebut segera terputus.Ken kesal karena tidak penelpon mematikankannya sepihak. "Sial! Sial! Sial!" Tetap saja, Ken tetap mengumpat kesal.Brak!Pintu ruangan kerja pribadi Ken yang ada di mansion terbuka, siapa lagi kalau bukan Zae yang masuk tanpa permisi.Prangggg!Ken melempar gawainya mengenai diding di samping Zae berdiri. Jantunh Zae terpacu dengan cepat, seperti hendak lepas dari tempatnya. Karena jika saja dia tadi bergesar seinci saja pasti ponsel itu akan mengenai kepalanya.Ken memang sengaja melempar ponselnya tepat di samping Zae karena kesal. Lemparan yang mematikan tersebut membuat Zae bergidik ngeri, ditambah lagi dengan aura Ken yang mengerikan. Sikap dewasanya yang suka berkata bijak hilang seketika, berganti menjadi tunduk ketakutan. Paham betul jika Ken sedang marah."Kau kenapa Ken?" Tanya Zae basa-basi. Sebenarnya dia juga

DMCA.com Protection Status