Dedrick mengangkat kembali cakarnya, perlahan ia mengayunkannya ke arah Diana yang menutup mata. CrashDedrick terengah-engah, tangannya bergetar. Ditatapnya tembok yang berjejak akibat kukunya yang tajam. Ya, Dedrick baru saja mencakar tembok. Pandangan Dedrick beralih menatap Diana, gadis itu masih menutup mata. Dedrick menggeleng, tidak mengerti akan dirinya sendiri. Ia merasa tidak sanggup membunuh gadis yang mengeluarkan aroma wangi bunga di depannya ini.Diana membuka mata, ia tidak bermimpi. Ia masih hidup. Diana mendongak menatap Dedrick yang juga menatapnya. Dengan posisi seperti ini Diana bisa melihat wajah Dedrick dengan jelas, wajah tampan dengan garis rahang yang tegas.Diana tidak tahu apakah ia harus bersyukur atau tidak, yang pasti sekarang Diana merasa sangat lega. Setidaknya untuk saat ini.Dedrick berjongkok lalu mencengkram dagu Diana. "Kau ... Apa yang kau lakukan kepadaku?" tanyanya tajam, mengabaikannya rasa kejut ketik
Read more