Semua Bab Alpha Dedrick (INDONESIA): Bab 21 - Bab 30

77 Bab

Bab 20

Ember yang Diana pegang nyaris saja terlepas karena pertanyaan Dedrick yang sedikit membuatnya terkejut, tapi untung saja ia benar-benar membersihkan lorong itu dengan sapu dan air yang ia bawa. Sebelum keluar tadi Diana menyempatkan diri untuk menyikat kotoran yang ada di sana."Aku membersihkan penjara bawah," kata Diana seraya mengangkat ember dan sapu yang ia bawa.Dedrick menatap Diana menyelidik. "Siapa yang menyuruhmu ke bawah? kau tahu penjara bukan sesuatu yang bisa kau akses dengan mudah." Perkataan Dedrick membuat Diana terkejut. Tatapan Dedrick beralih menatap dua penjaga yang ada di sana. "Apa yang kalian lakukan? Kenapa kalian membiarkannya masuk?"Dua penjaga itu menunduk hormat. "Maaf Alpha, kami mendengar jika manusia ini telah mendapatkan izin dari Beta Adam." Sekarang ini Diana hanya bisa menggigit bibirnya, takut jika ia ketahuan berbohong. Apalagi ia membawa-bawa nama Adam yang tidak tahu permasalahann
Baca selengkapnya

Bab 21

Diana cukup heran dengan banyaknya warrior yang berada di sekitar istana ini, ketika ia ke belakang dapur pun ada warrior di sana. Dana ingin bertanya, tapi kalau bertanya kepada pelayan Diana ogah. Diana pergi ke tempat favoritnya, dibawa batang pohon yang berada di tempat yang lebih tinggi.Ia melihat beberapa warrior pergi secara berkelompok, ada yang pergi ke Utara, Selatan, Barat, dan timur. "Apa yang terjadi? Apakah akan ada perang?" Tentu saja Diana akan berpikir begitu ketika ia melihat beberapa Werewolf itu pergi secara berkelompok lengkap bedengan beberapa senjata yang mereka bawa.Diana memutar lehernya dan memandang ke tempat latihan para warrior, di sana ada Adam dan beberapa Werewolf lainnya. "Apa aku tanya pada Adam saja?" Adam tampak memberikan arahan kepada para warrior itu.Diana berlari kecil agar sampai di sana, ketika tiba di sana warrior yang berbicara dengan Adam itu pergi. "Ada apa Diana?" tanya Adam ketika Diana berdiri tidak.jauh dariny
Baca selengkapnya

Bab 22

Dalam kurun waktu setengah hari, Dedrick telah sampai di gunung yang di maksud. Sekarang ia hanya tinggal mencari Werewolf abadi itu. Mereka baru tiba di kaki gunung itu dan mereka harus menuju ke puncak agar bisa bertemu dengan orang itu."Kita akan, pergi ke puncak gunung itu. Ketika tiba di sana kita berpencar dan langsung mencari Werewolf yang aku maksud. Kalian bisa memindlink ku.""Baik, Alpha."Dan dalam sekejap mereka kembali berubah menjadi wujud serigalanya, tadi untuk sampai ke gunung ini mereka juga menggunakan wujud serigalanya dengan begitu mereka bisa sampai dengan lebih cepat.Beberapa jam kemudian, mereka akhirnya tiba di puncak gunung. Dedrick tidak menyangka jika di puncak ini bersalju, tapi untunglah dirinya seorang Werewolf dan tubuh mereka cukup hangat untuk itu. Dedrick tidak memiliki masalah dengan itu.Seperti perintah Dedrick sebelumnya, mereka langsung berpencar.
Baca selengkapnya

Bab 23

Diana yakin jika semua baik-baik saja beberapa saat yang lalu hingga semua akhirnya menjadi kacau seperti ini, tiba-tiba saja segerombolan serigala datang dari arah barat dan langsung menyerang istana, semua kacau, darah ada di mana-mana. Malam ini pertumpahan darah terjadi di dalam istana.Diana hanya bisa terbelalak ketika menemukan beberapa warrior yang seharusnya melawan serigala yang tidak di kenal itu malah berbalik membunuh warrior yang ada di sekitarnya. Satu hal yang Diana simpulkan, mereka berkhianat.GrahhhGrrrDiana lari, ketika para serigala itu bertarung. Air matanya mengalir ketika melihat mayat-mayat bergelimpangan. Diana ketakutan dan ia tidak menemukan seseorang yang bisa membantunya. Adam tidak ada di dapur ini dan mungkin ia sedang bertarung di depan melawan gerombolan serigala yang sangat banyak jumlahnya itu."Akh." Karena tidak memperhatikan langkahnya, Diana tersandung. Diana
Baca selengkapnya

Bab 24

Ketika Dedrick dan pasukannya tiba di Istana, keadaan sangat kacau seperti yang di katakan oleh Adam. Di depan gerbang istana, terlihat Adam yang tengah bertarung. Dedrick langsung masuk ke kawasan istana dan ia bisa mencium bau-bau aneh di sana, bau Rogue. Dedrick menemukan beberapa warriornya yang berbau seperti itu dan pastinya itu bukanlah warrior istana ini, itu adalah Rogue yang sedang menyamar.Dedrick langsung membunuh mereka, hal itu cukup membuat mereka kaget. Adam yang di sana pun mengalihkan perhatiannya melihat sang Alpha datang bersama beberapa pasukan yang Adam abu itu adalah penduduk. Ya, hanya Dedrick yang dapat melakukan mindlink dengan koneksi banyak. Adam tidak sanggup melakukannya. "Alpha."Dedrick mendekat kepada Adam. "Kau tidak mencium bau berbeda dengan para Rogue itu yang memakai seragam prajurit kita?" tanya Dedrick ketika berhasil membersihkan halaman depan ini.Adam menggeleng, ia tidak mencium
Baca selengkapnya

Bab 25

Dedrick keluar dari ruangan pengobatan setelah memastikan Diana aman di sana, Dedrick menyusuri lorong-lorong hingga ia tiba di aula depan. Di sana terdapat banyak warrior yang terluka dan beberapa dari mereka terlihat tengah diobati, ada juga beberapa warrior yang tengah mengumpulkan mayat.Adam juga ada di sana, ia terlihat memberikan arahan kepada beberapa warrior. Penyerangan ini memang singkat, tapi tetap saja ada warrior yang tewas. Dedrick marah sekali ketika tahu ini adalah ulah para Rogue.Ketika tahu ada sang Alpha datang, Adam langsung menunduk hormat. "Alpha," ujarnya. "Saya menemukan botol kecil di dalam seragam Rogue yang menyamar ini Alpha." Adam memberikan sebuah botol kecil kepada Dedrick. Dedrick language mengambilnya dan memperhatikan botol itu, botol itu berisi cairan warna hijau.Dahi Dedrick mengernyit. "Sebuah ramuan?" ujarnya? Ia mendekatkan botol itu ke hidungnya dan mengendusnya. "Baunya seperti warrior kita."Adam juga heran. "A
Baca selengkapnya

Bab 26

"Dia belum juga bangun, ini sudah dua hari."  David berujar di dalam kepala Dedrick, membuat Dedrick yang tengah duduk itu mengangguk kecil. Memang sudah dua hari semenjak penyerangan itu, tapi gadis itu tidak kunjung bangun. Diana dalam keadaan koma.Dedrick menghela nafas, ia duduk bersandar di bawah pohon itu untuk menenangkan pikirannya. Pohon yang sering Diana gunakan untuk memandangi matahari terbenam di sore hari. "Tidak ada banyak yang dapat kita lakukan." Suara Dedrick terdengar lesu, ia hanya kaget ketika ia sudah memastikan gadis itu adalah belahan jiwanya, gadis itu malah dalam keadaan yang buruk.Jujur saja kebencian Dedrick perlahan menguap setelah ia mendengar cerita dari serei tua yang tinggal di gunung itu, meski berbeda dari apa yang ia ketahui, Dedrick yakin ada kesalahpahaman Antara hubungan manusia dan Werewolf dulu."Kau tidak membencinya lagi." Perkataan David barusan adalah pe
Baca selengkapnya

Bab 27

Ruangan remang-remang, satu-satunya sumberdaya cahayanya di sana hanyalah lilin yang diletakan di atas meja. Duan orang terlihat di sana, satunya berbaring sedangkan satunya lagi duduk di sebuah kursi seraya memandang lurus tubuh yang terbaring tidak berdaya itu."Sampai kapan kau akan tidur seperti ini? Kau tidak ada niat untuk bangun? Haruskah aku menguburkan dirimu saja?" Dedrick bersedekap memandang Diana geram, ini sudah satu minggu tapi tidak ada juga tanda-tanda Diana akan bangun.Sebanyak apapun Dedrick mengajaknya berbicara, tapi tetap saja Diana tidak merespon. Diana tidak sadarkan diri dan itu mustahil untuk dilakukan oleh orang yang sedang terbaring koma. Luka-luka di tubuh Diana perlahan sudah membaik, hanya saja luka di perutnya itu belum sembuh. Diana mendapatkan jahitan di sana dan Dedrick sendiri sudah melihatnya."Kau kejam sekali, ia belum sadar." David menggerutu mendengar Dedrick yang menganca
Baca selengkapnya

Bab 28

Mata yang tertutup nyaris selama 10 hari itu terbuka, kepalanya terasa pusing. Ia bermimpi, ah lebih tepatnya mengingat kejadian di mana ia melawan seekor serigala yang nyaris saja membuat nyawanya melayang. Diana memandang langit ruangan dan menyadari jika ia bukan berada di kamarnya."Ah." Diana mencoba bersuara namun hanya erangan serak yang keluar dari mulutnya, ia tidak menyadari sudah berapa lama ia tidak sadarkan diri. Diana memandangi sekitarnya, tatapannya terpaku pada lilin yang berada di ruangan ini."Ini pasti ruang pengobatan," batinnya. Diana mencium bau-bau herbal di sini dan ia mendesah lega ketika tahu ia masih hidup. Artinya apa yang ia lakukan terakhir kali untuk mempertahan diri ternyata berhasil meski sekarang ia terbaring tidak berdaya.Diana menatap tubuhnya yang hanya di tutupi oleh selembar kain, tangannya terulur untuk menyentuh perutnya yang ia ingat tertusuk oleh cakar serigala itu. "Shh, perih.
Baca selengkapnya

Bab 29

Dedrick sudah pergi beberapa menit yang lalu dan sekarang hanya Diana dan Adam yang berada di ruangan ini. "Aku tidak mengerti kenapa ia harus marah seperti itu?" Diana membuka suara seraya menatap Adam. Adam hanya tertawa lalu mengambil tempat duduk di samping ranjang Diana."Tidak ada yang lucu, aku baru bangun tapi sudah disemprot oleh kemarahan di Alpha itu." Diana cemberut ketika Adam malah menertawakannya.Adam menutup mulutnya dengan tangan. "Astaga, kau baru bangun tapi kau sudah mengomel. Aku yakin kau sudah merasa lebih baik." Adam memperhatikan wajah Diana, bahkan ketika ia pucat seperti ini ia masih cantik. Apalagi dengan rambut nyaris keemasan yang terurai di bantal itu. Adam selalu mengaguminya."Dia hanya khawatir karena kau lama bangun, ketika tahu kau telah bangun, Alpha sangat bersemangat datang ke sini." Meski tidak mengerti apa yang Alpha-nya pikiran, tapi Adam dapat melihat bagaimana Dedrick datang ke ruang pengobatan ini dengan cepat. Adam
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234568
DMCA.com Protection Status