Beranda / Romansa / Miss Montok / Bab 1 - Bab 10

Semua Bab Miss Montok: Bab 1 - Bab 10

32 Bab

Bab 1

“Dan berikut adalah nama sepuluh finalis secara acak!”Berdebar-debar waktu menunggu namaku dipanggil panitia penyelenggara Literatur Fiksi
Baca selengkapnya

Bab 2

Aku tidak menjawab dan terus menangis. Terlalu emosional untuk menjawab, sambil tersedu sedan, kuketikkan sesuatu di ponsel dan menyodorkannya ke Annie. Annie membacakan ketikanku barusan. “Aku nggak menang. Boro-boro menang. Namak
Baca selengkapnya

Bab 3

Angkot yang aku naiki melaju kencang pagi ini. Memang agak sepi jalanan, agak beda dari hari biasanya. Sampai persimpangan Kebonjati - Pasirkaliki dari rumahku yang di jalan Rajawali Barat, hanya butuh 15 menit. Padahal biasanya macet di dekat Pasar Andir.  
Baca selengkapnya

Bab 4

Menurut kabar sebelumnya yang aku dengar, Edward lulusan Boston. Dari bulan lalu sudah santer berita kedatangannya. Maklumlah, kantor kami ini mayoritas perempuan. Apalagi kurang lebih 50%-nya masih lajang. Dari yang pernah melihat fotonya di meja Pak Susilo, Edward itu ganteng! Ada lagi tambahan beritanya, dia belum punya pacar! Katanya, entah kabar itu benar atau tidak.
Baca selengkapnya

Bab 5

Sejak didaulat jadi sekretaris bos baru, hidupku jadi lebih berwarna. Tiap hari, aku disuguhi pemandangan indah: figur si ganteng! Edward sebagai atasan juga baik. Tidak banyak tuntutan yang tidak masuk akal. Intinya asalkan aku kerjakan sesuai yang diminta, dia tidak banyak ribut. Benar-benar atasan idaman. 
Baca selengkapnya

Bab 6

Aku ternganga di tempat. Kenaikan dua kali lipat? Ini mimpi? “Bos, kamu yakin? Double ini maksudnya aku kerjakan pekerjaan
Baca selengkapnya

Bab 7

Besoknya, waktu aku siap-siap, Mama memulai interogasinya. “Mau pergi, Ester? Sama siapa? Mama kenal nggak orangnya?”“Sama bos baru Ester, Ma. Orangnya baik,” jawabku standar. Sudah terlalu biasa dengan rentetan pertan
Baca selengkapnya

Bab 8

“Hidup, mati, jodoh, semua di tangan Tuhan. Kita, manusia, cuma bisa jalani. Kamu tahu, kalau hari itu memang belum waktunya Linda meninggal, biarpun ada kecelakaan parah, dia bakal tetap hidup.”“Mungkin....” Suara Edw
Baca selengkapnya

Bab 9

Aku diam saja. Menunggu dirinya melanjutkan lagi ceritanya.Lagi-lagi dia menghela napas panjang. “Kamu tahu, begitu Profesorku komentar seperti itu, malamnya aku tidak bisa tidur. Kecewa, sedih, dan kesal rasanya. Bahkan untuk menjalani
Baca selengkapnya

Bab 10

Perjalanan pulang memakan waktu lebih cepat dibandingkan perginya. Kami sudah sampai di depan rumahku.“Mampir?” ajakku, walau agak ragu dia mau masuk ke dalam, berharap juga dia mau. Aku terlalu menikmati bersamanya sampai-sampai
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status