Beranda / Romansa / MY SEXY EDITOR / Bab 1 - Bab 10

Semua Bab MY SEXY EDITOR: Bab 1 - Bab 10

46 Bab

Perkenalan

"Selamat kamu resmi jadi editor. Selamat datang di tim kami. Hanya satu tugasmu, mencari penulis berbakat dengan gaya penulisan yang menarik dengan bumbu romance dan juga sisi erotisnya." Laki-laki itu tersenyum bahagia. Selain hobby fotografi, menjadi editor adalah bagian dari mimpinya. Bagaimana sebuah cerita tersaji dengan apik, dengan campur tangannya. "Aku akan mencari penulis terbaik dengan kualitas tulisan terbaik. Hingga tembus menjadi best seller." _________________________Ilene membaca alamat redaksi penerbit tersebut. Iseng. Karena Ilene belum begitu yakin dalam kemampuannya menulis. Hanya saja, ia ingin karya-nya layak diapresiasi. "Coba ah. Mana tahu jodoh." _________________________Hingga takdir mempertemukan keduanya di balik layar. Bagaimana jika, takdir menuntut keduanya untuk bertemu secara langsung?  
Baca selengkapnya

1. Kontrak Diterima

Tentang : Penawaran Kontrak.Dear Gigi Kelinci,Saya Moon. Editor dari, penerbit Suka-Suka.Saya sudah membaca naskah kamu yang berjudul Brave Luna. Saya tertarik untuk memberikan penawaran kontrak.Dengan CATATAN : Masih banyak perbaikan, PEUBI, tanda baca, typos (Mustinya kamu nulis pakai iup).Tambahan : Saya ingin Anda menambahkan sisi erotis, bagaimana Luna menggoda bosnya dan berakhir bermalam bersama?Tertanda,Moon.Ilene menelan ludahnya gugup, bentar-bentar ia pasti salah baca. Apa tadi? Penawaran kontrak? Oh ini pasti ia sedang bermimpi bukan penawaran kontrak dari tulisan acak kadutnya miliknya. Murni ia mengkhayal bagaimana seorang wanita menjadi kuat dan tidak lemah di bawah penindasan lelaki.Ilene membaca berulang-ulang email tersebut dan berharap ia menghalu, tapi semuanya beneran. Nama Moon termpampang je
Baca selengkapnya

2. Editor Rese Sejagad Raya!

Tentang : RevisiHi Moon,Semoga harinya menyenangkan 🤗🤗🤗 .Saya sudah revisi habis-habisan, berharap ada perubahan🥺🥺. Ya saya memang amatiran. Tapi saya siap belajar🙌🙌🙌. Berikut saya lampirkan revisi saya (berharap tidak ada lagi revisi)Terima kasih kesabarannya.Regards,Gigi KelinciIlene bernapas lega, setelah ia mengirimkan naskah yang sudah ia otak-atik habis-habisan. Sudah lima kali, ia menulis, menghapus, membuat yang baru, sampai tangannya kebas."Bodo amat, kalau di tersingung. Biar dia jadi normal dikit kayak manusia."Semalaman Ilene begadang, dan ia berhasil mengirimkan subuh hari berharap Moon mengerti kalau Ilene begadang demi revisi naskah. Jika sampai hati Moon masih bilang naskahnya sampah, Ilene tak tahu lagi. Tapi jangan khawatir ia tahan banting, dan juga takkan menyerah secepat ini.
Baca selengkapnya

3. Pembalasan!

"Loh kok cemberut aja?"Ilene yang sedang gondok mengaduk-gaduk minumannya dengan kasar. Editor rese itu membuat moodnya turun bebas seperti bermain seluncuran di water boom.Bahkan, sekarang sudah jam 4, Ilene tak peduli kalau pada akhirnya ia gagal jadi penulis best seller. Untuk apa ia terkenal, tapi jiwanya tak sehat karena jumpa editor rese sejagad raya. Bahkan depan gebetan Ilene masih misuh-misuh. Ilene juga tak peduli jika Kayvan semakin tak menyukai dirinya."Maaf aku lagi kesal." Aku Ilene jujur. Kayvan hanya mengangguk. Ia tahu, asa yang menganggu pikiran Ilene sekarang. Apalagi habis bimbingan itu memang butuh pelarian mood yang sempurna, seperti para lelaki main game atau futsal. Jika para wanita Kayvan kurang tahu, mungkin dengan bergosip atau makan. Kayvan tahu, wanita adalah makhluk yang suka mengunyah seperti sapi. Makanya ia sengaja mengundang Ilene makan terlebih dahulu, tapi gadis itu hanya memesan jus
Baca selengkapnya

4. Siapa Editor Moon, Sebenarnya?

Tersenyum malu-malu dan menunjukan sedikit keanggunan di depan crush. Ilene itu cantik, tapi saat ingin berhadapan dengan Kayvan ia merasa seperti seekor siput kecebur closet.Ilene mendapat ilmu dari ibu-ibu anak satu yang menjadi kakak iparnya sekarang. Kata Azyan, cara memikat laki-laki itu dengan berbuat anggun di hadapan mereka. Karena Ilene bisa melihat bagaimana abanganya begitu bucin pada ibu-ibu anak satu. Jadi, Ilene rasa Azyan punya resep khusus dan begitu jawaban ibu muda yang berbahagia tersebut, jadi Ilene menurut saja.Hari ini, ia memakai potongan dress sederhana yang sedikit pendek di atas lutut menunjukan kaki jenjangnya dengan memakai sneakers warna putih. Jika bunda dan kakaknya suka memakai heels, maka sneakers adalah alas kaki paling nyaman bagi Ilene.Ilene mengurai rambutnya, ia tersenyum anggun. Wajahnya memang lebih lembut, mirip Dennis versi cewek. Gadis itu memakai bedak tipis untuk menyamarkan
Baca selengkapnya

5. Penawaran Kekasih

Tentang : 🐛🐛🐛🐛🐛🐛🐛Dear Gigi Kelinci, Jangan penasaran saya siapa. Haram hukumnya! Cukup tahu, kita berkerja sama. P.S : Saya selalu mengawasi kamu. Saya tahu, apa yang kamu lakukan. Jadilah anak yang pintar. Yours, Moon. "Dih sok yours." cibir Ilene. Rupanya Moon membalas lagi email miliknya sebelum ia sempat membalas. Gercep juga nih si rese! Tentang : 🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋Hi Moon, Kamu bukan ibu saya😴😴😴😴😴. Saya memang dari dulu pintar 🤪🤪🤪. Regards, Gigi KelinciIlene memegang ponselnya dengan keras."Dih, sok akrab lu. Tapi dia siapa sih? Aftar? Kayvan menurut aku sebenarnya. Tapi gimana nanyanya? Aku yakin, dia pasti nggak bilang." Ilene bermonolog sambil membaca kembali email mereka. Bagaimanapun, ia harus membuktikan siapa Moon sebenarnya. Biar Ilene bisa balas dendam dengan melemparkan laptop 14 inch miliknya ke kepala Moon,
Baca selengkapnya

6. Candy dan Crystal

Sepanjang pagi Ilene tersenyum. Walau Moon gila, tapi Ilene suka. Cara memaksa Moon itu membuat Ilene kesal tapi seperti hiburan untuk dirinya. "Moon gila... Tapi aku suka." teriak Ilene tersenyum dan memeluk gulingnya. Andai sekarang ada Moon apakah laki-laki itu mengizinkan dirinya untuk memeluk Moon? "Tapi kan, aku belum tahu siapa. Kayvan? Berarti dia juga suka sama aku? Emang Moon suka sama aku? Tapi kan dia maksa jadi kekasihnya. Dih, Moon maksa amat." Tentang : Dih Maksa Hi Moon, Tunjukan dulu identitasmu. Jangan bersembunyi di balik Moon. Karena Moon sudah kuanggap manusia rese🤬🤬🤬🤬🤬🤬. Regards, Gigi KelinciIlene membaca ulang dan mengerucutkan bibirnya. Walau ia tidak munafik, ia suka kehadiran Moon di hidupnya. Tapi sampai kapan Moon akan bersembunyi di balik layar? Akankah Moon jadi pengecut selamanya? Huh, membahas Moon memang tak ada habisnya. Tentang : Tunjukan Kr
Baca selengkapnya

7. Moon, Where Are You?

"Ugh... Jack ya di situ baby." "Seperti ini?" tanya Jack dengan suara parau saat memasukan jari-jarinya dalam inti Luna, wanita itu menutup matanya. Luna berhasil menggoda Jack dan sekarang Jack merasa terbakar dengan ramuan murahan yang berhasil Luna campurkan dalam minuman laki-laki itu. "Ouh please. No please..." Luna mengeluh kecewa saat Jack malah mengelurkan jarinya. Wanita itu menatap bossnya kecewa. Apa-apaan ini? Kenapa Jack mempermainkan dirinya? "Bukankah kau juga menginginkan diriku?" tanya Luna tanpa malu seperti seorang jalang murahan. Jack menatap lawannya dengan kabut gairah yang terlihat jelas di matanya, tapi apalagi yang ditunggu laki-laki ini? Luna sudah sangat siap sekarang? "Pelan-pelan sweety. Tiger tidak akan senang, jika kamu langsung pada intinya. Tiger ingin dimanja terlebih dahulu." Goda Jack dengan memegang pucuk payudara Luna dan meremasnya. Awalnya ia memberi rangsangan ringan, tapi lama-lama Jack memeras
Baca selengkapnya

8. Kecewa

Salah jika Ilene berharap Moon ada di depannya? Aneh jika Ilene merindukab omelan jelek Moon. Kelainan bila Ilene lebih suka Moon membalas email dengan kata yang sangat tidak pantas bagi mata orang normal?Entah kenapa, Moon menghilang dan Ilene seperti tidak bersemangat untuk melakukan sesuatu. Ilene merasakan lengannya dicolek-colek tapi ia menepisnya. "Aelah Ai. Udah macam putus cinta aja. Udah di ACC juga tuh proposal, tinggal ngurus syarat ikut seminar." Ilene langsung menendang kembarannya. Keduanya sedang makan ice cream di kedai ice cream. Darris yang traktir ia lagi senang, dan sepertinya banyak hal yang bisa ia ceritakan. Walau rese Ilene sangat menyayangi kembarannya. Jika Moon dibaratkan nyawa ke sepuluh baginya, maka Darris nyawa ke dua bagi Ilene. Baiklah, Ilene bukan kucing. "Kau tahu Ai. Net kembali, dan bahkan dia jadi dosen aku. Anjirrr, gila beningnya ngalahin Galgadot parah emang." Darris menggeleng, masih belum percaya i
Baca selengkapnya

9. Sweet Moon

"Ai! Ai tunggu!" pekik Kayvan. Ilene menarik napas panjang. Entah kenapa ia baru menyadari telah melakukan kebodohan. Tentu saja Moon akan mengejek dirinya. Tapi entah kenapa, ia terlalu berharap banyak pada Moon? Ilene berbalik. Jatuh lagi harga dirinya depan Moon. Si rese itu akan semakin memandang dirinya rendah. "Kenapa?" Ilene menggeleng menyadari kebodohan dirinya untuk kesekian kali. Ilene akhirnya mengikuti Kayvan. Walau rasanya sudah tak nyaman. Ya ia bodoh, kenapa harus ke kecewa? Bukankah Moon juga mempunyai kehidupan pribadi? Kenapa ia yang heboh seperti cacing? "Mau ikut main nggak?" Ilene menggeleng. Gadis itu diam, saat melihat ke tiga cowok itu bermain bahkan sampai coret spidol di wajah. Ilene masih menganalisa Moon, tapi rasanya sulit sekali mendeteksi Moon, seperti Moon makhluk angkasa. Dasar makhluk astral! "Kalian nggak kerja?" Ke tiga laki-laki itu kompak menoleh padanya. Huh, yang mana Moon coba. Kenapa sulit sek
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status