Beranda / Romansa / MY SEXY EDITOR / Bab 21 - Bab 30

Semua Bab MY SEXY EDITOR: Bab 21 - Bab 30

46 Bab

20. Is It Possible To Have You?

Moon tidak salah. Kayvan tidak salah. Perasaan Ilene yang tidak tahu tempatnya.Gadis itu menyeka air matanya saat melihat tisu bertebaran di lantai, Ilene yang salah! Ilene yang bodoh. Ia hanya memeluk bantal dan menangis dengan wajah jeleknya. Ilene merasa begitu hancur sekarang. Namun tak bisa menyalahkan siapa-siapa. Kayvan tidak salah! Kalau boleh, Ilene ingin meminta jadi anak kecil saja. Rupanya ia belum siap menghadapi masalah orang dewasa, bagaimana perasaan yang sudah membatu, sudah menjamur ini seolah diberi racun dipaksa agar hilang tapi racun ini malah menyebar. Jika Ilene sedang berdiri dalam ketinggian, ia tak segan untuk berlari dari atas sambil berteriak sekencang mungkin. Seorang penulis itu cara berpikirnya selalu beda bahkan terkadang lebai. Ilene juga tak berhenti untuk menangis. Hanya menangis, hanya ingin menangis tak ada niatan untuk melakukan yang lain. Ilene penasaran, apa ada gadis lain di belahan dunia yang lain m
Baca selengkapnya

21. Sudah Siap?

Menghitung hari launching buku pertamanya dan juga salah satu tanda kesuksesan besar Ilene di masa depan. Bagaimana selama ini orang hanya menanggap sepeleh jika menulis adalah pekerjaan yang sia-sia dan seorang penulis itu seorang pembohong ulung. Bagaimana ia menipu semua pembaca dengan kata-kata manis yang membuat orang terhanyut, menjual keromantisan yang tidak wajar sama sekali. Ilene hanya terdiam. Gara-gara perasaan pada Kayvan tak berbalas membuat Ilene bersedih, ketika ia ingin menunjukkan perasaan pada sang pujaan hati. Ilene selalu bertanya-tanya, apa Kayvan akan menyesal? Atau laki-laki itu memang tak punya perasaan pada dirinya sama sekali? Memikirkan hal ini Ilene ingin menangis, mengais tanah hingga ke dasar bumi sambil terus meratapi nasibnya dan terus memanggil nama Kayvan. "Selamat buat peluncuran bukanya nanti. Akan disebarkan ke seluruh toko buku. Bahkan jika memang best seller, maka ceritamu bisa diterjemahkan ke berbagai bahasa dan bahka
Baca selengkapnya

22. Moon ... Kamu ...

Kecewa!Ilene mengira, saat launching buku pertama dirinya akan langsung pergi toko buku karena ada event atau datang langsung ke penerbit, untuk melihat bagaimana buku-buku itu didistribusikan. Tapi lihatlah kini. Ia hanya tidur-tiduran di kasur tak ada rasa antusiasme untuk melihat buku cetakan pertama turun, walau dalam hati ada kebanggaan yang tak bisa diungkapkan, bagaimana ia akhirnya, mimpi kecil yang rasanya mustahil akhirnya dibayar tunai di depannya. Bahkan hobby bisa menghasilkan uang, bukankah itu luar biasa? Perkejaan paling indah di dunia ini adalah ketika sebuah hobi dibayar. Sedikit kesal dan kecewa pada Moon, yang seolah memberi banyak harapan palsu yang akhirnya membuat dirinya terlalu mengkhayal yang tidak. Ilene juga kecewa karena ia tak bisa melihat Moon sebenarnya yang membuat dirinya mati penasaran. Benar-benar, Ilene akan menyembelih satu ekor sapi karena ucapan syukur tahu Moon itu siapa. Siapapun Moon yang asli, Ile
Baca selengkapnya

23. My Sexy Editor

Moon! Manusia yang membuat ia jungkir-balik dan manusia yang membuat dirinya tahan banting, selama ini bersembunyi di balik cangkang kepiting dan mengeluarkan capitnya hari ini. Di hadapan Ilene, bagaimana Ilene akhirnya bisa mencium aroma Moon lebih lama lagi. Dari dulu, Ilene suka mencium aroma tubuh Jared dan hari ini laki-laki ini datang sebagai orang yang berbeda. Ilene masih terdiam di sana, dan memikirkan semuanya. Apa yang sebenarnya ia hadapi sekarang? Dunia seolah berhenti, saat Moon—Jared makin mendekat. "Moon." Jared mengeluarkan tangannya. Ilene tersenyum dan ingin menepis tangan laki-laki itu, tapi akhirnya ia menggenggam tangan hangat Moon. Ilene ingin nangis kejer, dan tak bisa mengungkapkan apa yang ia rasakan. Berdosakah jika Ilene bilang ia sudah jatuh cinta pada Jared? Walau ia selalu menyangkal jika perasaannya selama ini untuk Kayvan. Mungkin ia memang harus menutup buku antara dirinya dan Kayvan walau projek yang sudah diren
Baca selengkapnya

24. Gadis Cuaca dan Uang Seribu

Seorang pemuda dengan tampang kusut berjalan melewati koridor rumah sakit. Pusing karena kuliah dan masalah di keluarganya—lebih tepatnya penyakit adiknya yang semakin memprihatinkan setiap saat. Terkadang Jared ingin menyerah dan pasrah terhadap takdir Tuhan jika memang adiknya tak dapat diselamatkan. Mau bagaimana lagi, segala cara dilakukan, segala macam obat dikonsumsi tapi tak ada perubahan yang signifikan, penyakit Jasmine semakin bertambah. Sebagai laki-laki yang besar, Jared merasa bertanggung jawab di sini, dan terus mensupport orang tuanya, bagaimana rumah sakit menjadi alih fungsi rumah bagi mereka. Kehidupan mereka sekarang berpusat di rumah sakit dan bergantian menjaga Jasmine. Jared masih duduk di luar tak berani masuk, dan menunduk memijit kepalanya pusing. Merasa tak tega melihat adik kecilnya harus menderita penyakit yang mematikan seperti ini, tapi ia juga tak bisa berbuat banyak. Andai dirinya seorang tabib handal yang bisa menyembu
Baca selengkapnya

25. Di Balik Layar

"Bagaimana? Itu satu-satunya cara. Karena berasal dari hobinya, kamu bisa mendekati dirinya." Bertahun-tahun menyimpan perasaan, dan 5 tahun kemudian, Jared seperti frustasi karena tak tahu bagaimana cara untuk mengikat gadis cuaca untuk dirinya. Setiap hari gadis cuaca datang ke rumah sakit, tapi tak pernah menyadari tatapan memuja pada dirinya. Sekarang gadis cuaca makin matang dan cantiknya semakin paripurna, bukan lagi anak kecil yang menangis karena tak dibelikan sepatu oleh ibunya. Setelah diselidiki ternyata gadis cuaca suka menulis, di semua belakang bukunya ia buat percakapan, atau sekedar cerpen, dan sepertinya Jared akan melakukan suatu pengorbanan besar. Mendirikan penerbit!Cara ini dibilang ekstream karena tak tahu peluang untuk mendapatkan gadis cuaca begitu juga bersaing dengan penerbit yang berjamuran sekarang. Jared akan mendirikan penerbit dan akan mewujudkan mimpi gadis cuaca.Ngomong-ngomong jika gadis cuaca s
Baca selengkapnya

26. Pilihan Sulit Membuat Dilema

Ilene tahu ini akan berat buat dirinya bagaimana kamu memendam perasaan pada orang selama bertahun-tahun, dia tak tahu dan akhirnya kamu memutuskan untuk melepas perasaan itu. Memang tak mudah, tapi Ilene rasa percuma jika perasaan itu tidak ada rasa timbal balik. Benar kata orang, jika kamu jatuh cinta maka akan sepaket dengan patah hati. Ilene mematut dirinya di cermin, dress sebatas lutut berwarna merah menyala dengan lipstik warna senada memperindah penampilannya hari ini walau penampilannya seperti seorang peramal yang suka memakai lipstik berwarna hitam. Ilene mengerai rambutnya dan melihat wajahnya di cermin. Memikirkan Kayvan, Jared, Moon. Entah kenapa Ilene merindukan Moon yang memaki-maki dirinya, saat sudah tahu kebenaran Ilene tahu ia terlalu dipuja laki-laki itu, entah harusnya merasa senang atau bersedih atas peristiwa ini. Baiklah, hari ini kita lupakan Moon maupun Jared karena Ilene akan menutup buku antara Kayvan d
Baca selengkapnya

27. Simbiosis Mutualisme dan Simbiosis Parasitesme

Pernahkah kamu merasa terjepit? Terjepit di antara dua hati dan hati kedua orang itu berdarah karena mengorbankan banyak hal untukmu. Walau Kayvan tidak menunjukkan secara langsung tapi Ilene tahu, Kayvan berkorban dan tersiksa sama seperti apa yang ia lakukan dan Ilene bisa menempatkan diri sebagai Kayvan. Tapi bagaimana dengan Jared?Hari ini Ilene ingin menghibur dirinya dengan tak memikirkan masalah ini biarkan waktu yang akan menjawabnya. Orang yang akan selalu menghiburnya adalah Darris. Kalian mau tahu Darris adalah lulusan Oceanografi tapi ia sekarang kerja jadi desain grafis secara freelance, karena bisa memilih waktu kapan saja dan bisa ia kerjakan di rumah dan banyakan klien yang ia dapat berasal dari luar negri. ."Traktir aku dulu, aku sedang sedih." Darris hanya memandang malas ke arah kembarannya. Ia terkadang masih bertanya-tanya apa nanti saat sudah menikah dan sibuk bekerja mereka tidak akan sedekat sekarang? Rasanya sayang,
Baca selengkapnya

28. Meraba-Raba Perasaan

"Satu ... Dua ... Tiga ..." Ilene menggerakan tubuhnya dari kiri ke kanan, begitu juga dengan gerakan tangan dan kakinya, leher, hingga belakangnya. Gadis itu menoleh ke samping ada Jared yang datang kesana. Sebenarnya, Jared, yang mengajak Ilene untuk joging pagi, hanya berdua. Ilene tak bisa melakukan apa-apa kecuali datang, walau perasaannya dilanda keraguan. Ilene duduk di lantai meluruskan kakinya menerima uluran botol minuman isotonik, dan meneguknya. Mereka sudah keliling dua kali putaran dan Ilene rasa cukup dan sekarang saatnya untuk beristirahat. Ilene hanya menunduk saat merasakan Jared mengelus rambutnya, Ilene tahu laki-laki ini banyak berkorban untuknya, walau ia juga baru tahu dan tak pernah minta untuk dicintai sebesar ini. Perasaan Ilene masih memikirkan Kayvan, dan ini tak mudah. Dilema yang terasa mencekik leher, dan hampir membuat tak bisa bernapas. Ilene membuka sepatunya, dan meletupkan jari-jari
Baca selengkapnya

29. Mimpi Itu Gratis, Yang mahal Itu Kerja Keras!

"Sudah siap?" Ilene hanya tersenyum malu-malu terhadap lawannya dan masuk ke dalam mobil. Jared terdiam melihat penampilan Gadis Cuaca hari ini. Dengan tampilan maxi dress bahan denim lengan model reglan berwarna peach, semakin menambah kesan kalem di tubuh gadis ini. Perona pipi dan juga perona bibir dengan warna peach senada membuat Ilana terlihat begitu manis seperti buah peach. Sial! Jared seperti ingin memakannya saja. Ilene terdiam, sebenarnya outfit kali ini adalah rekomendasi Ilana yang mengerti padu-memadu pakaian. Karena ini pertama kalinya Ilene keluar kota untuk meet and greet buku sekaligus sebagai promosi. Senang, gugup, tak menyangka. Ilene masih merasa seperti mimpi, bisa tercapai keinginannya yang rasanya seperti mustahil. Perut Ilene terasa masih diaduk-aduk karena tak percaya dengan kenyataan ini. Jadi, rencananya Jared akan menyetir sekitar 4 jam keluar kota karena meet and greet di luar kota seperti yang laki-laki itu lakukan.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status