Home / Romansa / MY SEXY EDITOR / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of MY SEXY EDITOR: Chapter 11 - Chapter 20

46 Chapters

10. Liburan atau Ngenes?

Tentang : BoyfriendDear Gigi Kelinci,If I was your boyfriend, I'd never let you goKeep you on my arm girl, you'd never be aloneI can be a gentleman, anything you wantIf I was your boyfriend, I'd never let you go, I'd never let you goTell me what you like yeah tell me what you don'tI could be your Buzz Lightyear, fly across the globeI don't never wanna fight yeah, you already knowI am 'ma a make you shine bright like you're laying in the snow burr*Bacanya jangan pakai nada.P.S : Saya seriusYour,Moon"Sedeng emang manusia satu ini kirim-kirim langsung nawarkan boyfriend. Bifrin. Hilih bacot!"Tentang : Bodo Amat šŸ‘¹šŸ‘¹šŸ‘¹šŸ‘¹Hi Moon,Kamu makin tak jelas. Dan saya jujur malas melayani kamu.
Read more

11. Dada Kayvan dan Kecupan Jared

Kesesatan bisa membawa seseorang menuju jurang gelap dan terperangkap selamanya di dalamnya dan tak ada yang bisa menyelamatkan dirinya. Ilene percaya jika ia sedang berada dalam kesesatan Moon tapi ia sendiri bingung bagaimana membuktikan atau tahu minimal tahu siapa dalang di balik layar. Si rese itu memang sok misterius. Ilene berlari tergopoh-gopoh tanpa  memakai alas kaki. Berlari di atas pasir putih yang lembut, ia merasa seperti berada dalam film India kejar-kejaran di pantai hanya saja tak ada yang mengejarnya karena ia yang mengejar orang sekarang. Ilene merasa dibodohi, tapi sial sekali ia tak bisa membuktikan sedikitpun atau minimal ia punya bukti, Ilene kesal. Ia mengepalkan tangannya sambil memegang ponsel dan menggertakan giginya. Bisa saja Moon sedang menertawakan kebodohannya sekarang. Ilene menggeleng, tidak ia tidak bodoh ia cerdas bisa membuktikan Moon sekarang. Ilene berlari pelan mengatur napasnya dan melihat ke belakang,
Read more

12. Paket Cinta Dari Moon

"Kau lebih suka seks yang keras atau lembut?" Tangan besar Jack menjelajahi wajah cantik Luna. Laki-laki itu memegang bibir Luna yang sudah ia ikat tangannya di belakang. Ia suka menjadi budak seperti ini. Sebenarnya Luna ingin memilih mundur, tak jadi ia menaklukan Jack karena si iblis ini memang bukan tandingannya, tapi Luna seperti terjebak dalam labirin dan tak bisa kembali. Luna menatap Jack penuh permusuhan, sepertinya pertemuan-pertemuan mereka hanya diisi dengan seksā€”lebih tepatnya Jack yang memperkosa Luna. Terkadang Luna ingin meludah ke arah Jack, tapi ia tak berani, apa yang Jack bicarakan tidak main-main. Sekali Jack bicara menyakiti maka, akan ia lakukan. Jack berbalik dan membuka lemari besar berisi barang-barang untuk memuaskan kegilaan seksnya. Tiba-tiba, Jack mengambil sebuah tongkat panjang dan mengelus-elusnya. Luna tak yakin, ia bisa melaksanakan kali ini. Terkadang Jack menawarkan kekayaan dan juga memanjakan dirinya, tapi sa
Read more

13. Bersama Jared

Laptop dan Ilene adalah satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan. Ibarat kompor dan kuali tak bisa berfungsi tanpa satu sama lain. Laptop sudah seperti separuh nyawa bagi Ilene, walau keseriusan dirinya menggarap naskah belum terlihat hasilnya tapi Ilene yakin ada saatnya ia akan menikmati semuanya. Hubungan Moon dan Ilene berjalan lebih intim. Moon tak serese dulu bahkan terlihat begitu care pada Ilene. Ilene adalah kaum hawa yang lemah dikit-dikit bawa perasaan. Walau belum melihat siapa dalang di balik layar, Ilene sudah jatuh cinta pada Moon. Katakan semuanya kekanakan dan konyol tapi itu yang Ilene rasakan. Dadanya membuncah bahagia saat berbalas email dari Moon. Atau saat ia galau ketika dalam satu jam saja Moon belum membalas email dari dirinya. Kopi Janji Manis, di sini Ilene berada. Ia menikmati cappucino dingin dan manis sambil melihat banyak kata-kata yang sudah ia susun. Ilene memang membutuhkan suasana baru, walau terasa lebih nyaman di kamar. 
Read more

14. Apa Benar Aftar Itu Moon?

Yang Ilene lihat, Aftar adalah sosok laki-laki yang lembut dan juga perhatian. Bagaimana laki-laki ini begitu tenang dan menjawab semua pertanyaan yang Ilene lontarkan. Keduanya tengah berjalan di pinggir danau, sebuah taman air yang menyediakan perahu jika para pengunjung ingin mengeliling danau yang sedikit panjang dan luas. Ilene hanya tersenyum dan berjalan berdampingan bersama Aftar. Terkadang Ilene berpikir, jadi kekasih Aftar tidak terlalu buruk. Walau hatinya masih condong pada Kayvan. Hanya saja, Kayvan tak pernah peka padanya. "Sosok yang kamu kagumi itu siapa?" Aftar menoleh. Ilene tertegun, ia baru memperhatikan wajah Aftar lebih dekat, hidung mancung alis rapi yang hampir menyatu. Aftar seperti memiliki darah timur tengah. Wajahnya seperti orang Arab dengan rambut sedikit bergelombang, Ilene jadi teringat Jared. Laki-laki itu memiliki rambut yang bergelombang, hingga sering jatuh ke jidatnya. "Aku suka B.J Habibie. Bagaimana beliau
Read more

15. Perasaan Ilene

Ilene dan Kayvan menertawakan kebodohan mereka. Hari ini, akhirnya mereka bisa eksperimen makanan bersama. Seperti yang Ilene inginkan, masak mie dengan susu full cream coklat. Mungkin bagi orang lain akan bikin enek, tapi kita tidak akan tahu jika tidak mencobanya. "Aku masukan susunya aja." Ilene yang tengah bersandar di pintu kulkas berwarna pink langsung mengangguk dan meneguk minumannya. Keduanya bereksperimen di dapur Kayvan. Dapur Kayvan lebih rapi dan tertata, mungkin Bunda Kayvan lebih rajin memasak di dapur. Bunda Ilene bukan orang yang terlalu berkutat di dapur, mau masak tinggal masak atau malas masak beli lauk. Ilene juga tak terlalu sering memasak di dapur walau ia bisa memasak apa saja. Setelah memasak mie dengan susu, Ilene ingin mempraktekan makanan yang lain. Walau harus menyalahkan estetika sebuah makanan tapi Ilene suka mencobanya. Mungkin ia bisa mencampurkan mie rebus dengan taburan meses coklat di atasnya. Kelihatannya meman
Read more

16. Moon, I Love You!

Ilene duduk di bangku kampus, menunggu giliran untuk mengurus syarat mengajukan sidang skripsi. Tidak ada hal yang membuatnya bersyukur, perjuangannya selama empat tahun tidak sia-sia."Ai udah dapat jadwal sidang?" "Kan kita masukan semua syarat dulu baru nanti dibuat jadwal." Ilene melirik pada ibu-ibu anak satu yang memegang map putih di tangannya dan suaminya beserta anaknya yang tak pernah absen untuk menemani di mana ia berada. Hari ini Danish memakai kaos berwarna kuning terang dengan gambar pesawat. Anak ini semakin mengemaskan, tapi Danish tidak suka bermain bersama Ilene membuat Ilene ingin terus menganggu hingga Danish menangis. Ilene menatap pada abangnya yang mengendong Danish. Mereka hanya punya jadwal sidang selama dua minggu, dan siapa yang akan melaksanakan wisuda bulan depan, maka sudah harus sidang. Ilene takkan heran jika urusan Azyan sudah beres, karena Ilene bisa melihat apapun yang Azyan lakukan
Read more

17. Lamaran?

"Perasaan dulu, bunda masih gantiin popok kamu. Kamu sering main jorok-jorok. Bahkan kamu pernah makan kotoran Darris." Ilene langsung manyun saat bagian terakhir tak mengenakan sama sekali. Bundanya sedang memperbaiki baju sidang brokat warna putih khas orang yang mau melaksanakan sidang skiripsi. Hari ini Ilene berjuang, demi masa depan ia akan mendapatkan gelar setelah 4 tahun jungkir-balik. Bundanya juga sedang menyisir rambutnya. Dan menyanggul rambutnya, bahkan Ilene didandani agar terlihat cantik. Bundanya ingin penampilannya jadi rapi dan juga agar dosen fokus ke penampilan dan menanyakan pertanyaan yang mudah. "Bunda perlu antar nggak nih?" "Bunda... Ai bukan anak kecil." Ilene merengek, bundanya kadang seperti tak sadar jika merasa sudah dewasa. "Bunda beri doa terbaik buat Ai, biar bisa jawab pertanyaan semua dosen penguji." "Bunda percaya sama kamu." Ilene langsung memeluk bundanya. Wanita luar
Read more

18. Sekte Makanan Sesat Ilene

"Cie... Cantik benar cicinnya." Ilene langsung manyun memandang ke arah kembarannya yang tengah menggodanya. "Maaf ya kawan dari orok. Sepertinya aku nikah bentar lagi, nggak papa bentar lagi kamu juga bisa kayak aku. Cari perempuan yang benar-benar." Giliran Darris yang mendengkus kesal. "Cepat tumpahin teh, siapa? Kembaranmu ini harus mengukur seberapa besar dia tidak brengsek. Atau benar-benar bermanfaat untuk masa depan." Ilene langsung terdiam, ia bahkan belum tahu wujud Moon. Tapi saat cincin itu bersemanyam di jarinya, Ilene tahu Moon adalah satu-satunya. Secara fisik ketiga laki-laki itu tidak akan membuatnya kecewa, walau Ilene punya ekspektasi sendiri. "Ada saatnya." Orang yang harus tahu Moon setelah Ilene adalah Darris. Kembaran rese ini bisa memberikan gambaran. "Makin kesini kok aku jadi menyadari kata bunda. Benar, kita udah besar. Aku bisa merasakan apa yang bunda rasakan. Kita cepat bangat
Read more

19. Perasaan Yang Sia-Sia

"Aku udah tahu itu kamu. Tapi kenapa kamu lakukan semua ini sama aku?" tangis Ilene pecah dan terduduk di tengah jalan yang sepi karena hujan yang deras bahkan ada petir. "Kenapa Kayvan? Kenapa?" Gadis itu berlutut di tengah jalan, bahkan tak peduli dengan bajunya yang sudah basah semua. Ilene akan tetap menunggu Moon aka Kayvan di sini. Ilene yakin laki-laki itu akan menjemputnya sekarang, dan mengatakan semuanya akan baik-baik saja. Kayvan akan membisikkan kata cinta yang membuat Ilene tak berhenti menangis tersedu merasa sangat dicintai dan menjadi wanita paling berharga di dunia ini. "Asal kamu tahu, aku udah suka kamu sejak kita SMP. Tapi kenapa kamu nggak pernah lihat aku? Aku bahkan nggak pernah punya pacar, berharap kamu peka. Kamu juga selama ini tak punya pacar kan?" Ilene masih menangis, mengeluarkan semua yang ia rasakan dan melihat langit yang semakin gelap dan hujan yang seolah mendukung dirinya untuk terus menangis dan m
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status