Beranda / Romansa / MY SEXY EDITOR / Bab 31 - Bab 40

Semua Bab MY SEXY EDITOR: Bab 31 - Bab 40

46 Bab

30. Senyum Itu Milikku

Jatuh cinta itu beragam bentuknya. Jatuh cinta membuat kita jadi memandang dunia lebih berwarna, jatuh cinta membuat kita memandang dalam dunia yang berbeda. Jatuh cinta membuat hormon dopamine dan norepinefrin berproduksi lebih banyak, menjadikan rasa senang dan gugup, dan otot-otot sekitar bibir terus tertarik dan ingin tersenyum sepanjang hari. Inilah sosok yang ia nantikan, sosok yang ia cari dalam hidupnya. Bagi Ilene ini adalah pencarian terakhir dalam hidupnya, bersama laki-laki yang akan membimbing dan menuntun dirinya menuju kebahagiaan dan perdamaian yang diimpikan semua orang. Hari kedua menginap di luar kota. Tak ada kegiatan untuk meet and greet, tapi Jared ingin mengajak Ilene berkeliling kota dan menemukan hal-hal seru yang membuat keduanya saling membuka diri dan tahu pribadi satu sama lain. White on denim dengan tanktop putih dan jumpsuit yang memperindah penampilan Ilene pagi ini, subuh hari ia sudah merecoki kakakn
Baca selengkapnya

31. Tentang Kita yang Menyia-nyiakan Kesempatan

Hanya mampu tersenyum, karena setelah ini akan ada air mata yang menyertai setiap langkah yang ia lakukan. Semoga ini keputusan terbaik, bukan keputusan buru-buru atau karena merasa semua ini utang budi. Ilene tersenyum pada Kayvan, sama seperti pertemuan mereka saat Ilene mengungkapkan perasaannya pada laki-laki itu dan dia juga mengakui yang sama. Bertemu di cafe ala-ala biar terkesan seperti cerita novel. Kali ini Ilene ditemani Jared karena ia akan mengungkapkan perasaannya atau mungkin mengatakan perpisahan. Ilene akan memilih Jared, itu sudah pasti. Laki-laki itu menawarkan semua kesempurnaan untuknya. Ilene tak mau jadi orang bodoh hanya karena cinta ia menunggu selama belasan tahun tersiksa dengan perasaannya tak menentu. Sekarang ada seorang laki-laki yang jelas-jelas memujanya dan akan memperlakukan dirinya sebagai seorang putri dalam istana khayangan. "Selamat ya Ai. Aku nggak nyangka, kamu bisa tampil percaya diri di hadapan orang d
Baca selengkapnya

32. I Love You to the Moon and Never Back!

Baby you're all that I wantWhen you're lyin' here in my armsDia tersenyum, sambil memetik gitarnya dan menatap sang pujaan hati dengan rasa bangga.Dengan goresan matahari berwarna oranye matang yang menjadi atap mereka sore ini, dengan angin yang terus bertiup dari sisi kiri menuju arah barat mengikuti matahari yang akan kembali ke perut bumi, ombak yang bersahut-sahutan, nyiur yang melambai-lambai, dan halusnya pasir putih yang dipijak membuat hati serasa melayang.Ilene pandangi matahari yang terus menurun bersembunyi di balik laut yang tenang tersebut dan tersenyum. Sebenarnya air matanya tak bisa ia tahan, ia bahagia tentu saja. Setiap saat rasanya ingin terus mengeluarkan air mata karena terlampau bahagia, merasa ini bukan hidupnya, ini hanya dunia dongeng yang dia ciptakan karena kejamnya dunia yang tak pernah berpihak padanya.I'm findin' it hard to believeWe're in heavenIlene
Baca selengkapnya

33. Tak Sabar Buat Mantap-Mantap

Saat kamu menemukan orang yang tepat, kamu tidak punya alasan untuk meninggalkannya, kamu akan mengikat dirinya hanya untukmu dan yakin bahwa apapun yang terjadi di depan bisa dihadapi bersama. "Apa pernikahan impianmu?" Setiap orang punya pernikahan impian mereka, entah ingin menikah ala para putri yang super mewah dan glamor ada yang sekedar pemberkatan di depan altar asal mereka sudah berjanji di hadapan Tuhan agar saling melengkapi, selalu ada baik suka maupun duka. Jared menyipitkan matanya. Satu pernikahan impiannya, menikah bersama gadis yang tengah menanyakan hal itu. Haruskah ia menjawab juga? Karena segala rencana dan persiapan telah ia lalukan dam berkorban bersama gadis ini. Sebenarnya Ilene ingin benar-benar memantapkan hatinya, jika ini adalah jalan yang telah ditakdirkan untuknya, dia tidak salah jalan, dia tidak akan menyesal karena ini. Ilene butuh sedikit wejangan dari ibu-ibu anak satu. Azyan lebih berpengalaman
Baca selengkapnya

34. Ekspektasi VS Realita

"Bunda tahu nggak kalau kucing birahi itu gimana?" tanya Ilene pada Bundanya yang sedang menggoreng ikan. Saatnya penjajakan karena ia sudah tak sabar untuk menikah dan mantap-mantap.Gadis itu langsung terkikik membayangkan malam pertama yang panas. Dia akan memakai lingerie yang seksi membuat lawannya hampir tak bisa bernapas, sebelumnya Ilene akan waxing terlebih dahulu agar mendapatkan tubuh yang mulus tanpa bulu-bulu yang menganggu."Apa maksud?" tanya Ilona kembali saat meniriskan ikan yang baru saja diangkat dan memasukan ikan selanjutnya."Biasanya kalau kucing birahi suka meong-meong tiap malam. Trus kalau manusia birahi ngapain?""Cakar-cakar tanah.""Ih Bunda, ditanya serius juga." rajuk Ilene. Ilona mengelap tangannya dan menoleh pada putrinya, dia tahu Ilene dan Darris suka bertanya hal-hal yang aneh dan sebisa mungkin dia menjawab dengan tidak kalah nyeleneh."Manu
Baca selengkapnya

35. Bertemu Calon Mertua

Ilene hanya tersenyum malu-malu pada Jared yang duduk di hadapannya. Saatnya bertemu dengan calon mertua dan disidang calon mertua. Ilona sudah menyimpan sederet pertanyaan yang akan ia uji untuk calon menantunya jangan sampai jatuh ke orang yang salah, apalagi Ilene belum terlalu dewasa dan siap untuk menikah tapi dia terlalu ngebet untuk menikah muda, padahal Ilene akan menyesalinya nanti. Ilene melirik ke arah ayahnya yang biasanya orang yang simple dan tak banyak neko-neko. Ayahnya adalah orang yang jika menurut anak-anaknya baik maka dia akan mendukung. "Papah nanti iya-iya aja. Dia yang terbaik kok percaya sama Ai." bisik Ilene, karena tahu biasanya sang bunda yang lebih cerewet. "Bunda nggak suka basa-basi. Di mana pertama kali kalian bertemu." Jared tersenyum dan Ilene hanya menatap laki-laki itu. Perasaan saat bersama ibu-ibu anak satu tidak ada acara seperti ini, dan kenapa sekarang giliran dirinya semuanya dipersulit?&nb
Baca selengkapnya

36. Kapal Berlayar

"Kak, kalau waxing sakit nggak?" tanya Ilene pada Kakaknya. Keduanya tengah manicure dan pedicure, merawat diri sebelum Ilene. Sudah diputuskan Ilene akan menikah terlebih dahulu dari Kakaknya. Dan Ilana juga terlihat tidak keberatan sama sekali, dia mendukung penuh adiknya. "Kan nggak dicabut itu semua bulu sampai akarnya." jawab Ilana duduk di samping Ilene dengan melakukan perawatan juga. Ilana pandai merawat diri, tidak seperti Ilene yang lebih suka bermalas-malasan. "Aku penasaran pas malam pertama." Ilene menggigit bibirnya. "Pastikan foreplay nanti lama, biar benar-benar siap dan basah, nanti nangis karena sakit." Ilene meringis ngeri membayangkan kejadian horor tersebut. "Tapi kalau udah masuk udah nggak sakit lagi kan?" "Coba aja sendiri." sahut Ilana cuek. Wanita itu bisa bermain ponsel, saat kuku kakinya yang dipoles. "Kakak nggak sedih aku nikah duluan?" "Nggak! Aduh, bising betul!
Baca selengkapnya

37. You May Kiss The Bride

Kekasihku, satu jam mendatang kamu akan menjadi istriku. Tiba saatnya semuanya disatukan, cinta tak pernah datang ke orang yang salah. Kamu bukan hanya masa depanku, tapi juga seorang sahabat yang akan selalu ada untuk menghabiskan seluruh sisa hidupku bersamamu. Kita akan minum susu lansia bersama, hingga rambut memutih, hingga urat-urat jari tangan menonjol, tangan kita terus bergandengan walau tak sekokoh dulu, walau tangan keriput dan penglihatan memudar."Aaahhhhhh. Aku nggak sanggup baca ini." Itu adalah surat cinta dari Jared buat dirinya, dia juga memberi surat pada Jared sebagai ungkapan cinta dan rasa terima kasih pada pasangan masing-masing."Gimana mau nikah, kalau makeup dihapus terus. Lihat udah berapa kali bedak tuh ulang-ulang terus." omel Ilona pada putrinya, mau nikah tapi malah menangis seperti orang gagal menikah."Bunda nggak romantis. Bunda pasti nikah nggak kayak gini kan? Ai nggak tahu dan nggak nyangk
Baca selengkapnya

38. Marriage Without Sex

Kegiatan pengantin baru yang Ilene pelajari di internet barusan adalah menonton bersama dan memasak bersama. Gadis itu hanya membuat roti, masih serba canggung. Pagi-pagi sekali, Ilene sudah bangun, mandi, bahkan ia sedang membuat sarapan sekarang. Padahal di rumahnya dia jadi kebo, tidak akan bangun sebelum matahari merangkak tinggi dan Bundanya mengomel baru bangun, setelah bangun ia makan dan malas-malasan lagi. Tapi sekarang bukan lagi alasan dan Ilene merasa punya tanggung jawab besar sekarang. Ilene tak tahu selera minum Jared, kopi pahit tanpa gula atau takaran gula setengah sendok. Dia bahkan tak pernah membuat kopi untuk ayahnya. Ilene baru sadar dia tak berguna jadi anak dan hanya jadi beban keluarga, beruntung ada laki-laki yang mengambil alih itu hingga membuat Ilene harus turun tangan dan belajar. Ilene juga tak tahu cara memanggang roti. Gadis itu mengambil ponselnya sebentar dan melihat cara memanggang roti, ada susu coklat yang
Baca selengkapnya

39. Pro dan Noob

Terdiam. Kamar itu terasa mencekam, Ilene hanya menunduk dia tak berani menatap Jared. Laki-laki itu pasti semakin kecewa. "Abang kecewa?" Pertanyaan bodoh itu keluar dari mulut si pendosa yang membuat lawannya hanya berdiri kaku seperti menahan napas bahkan bernapas saja rasanya sulit, Ilene menggigit bibirnya dan air mata itu mengalir dengan sendirinya. Jared mendekat, Ilene beringsut mundur hingga tubuhnya mentok di headboard dan menatap lawannya. "Abang pasti kecewa kan?" tuduh Ilene. Jared masih diam. "Kamu tak bahagia?" tanya Jared. Ilene menggeleng, demi Tuhan dia bahagia, dia bahagia menikah, tapi ketakutan itu yang membuatnya hancur. Ilene menunduk dan memeluk lututnya sendiri, dia mengalami ketakutan seorang diri. Jared duduk di tepi ranjang dan terdiam. Ilene semakin menangis, sial! Dia harus bersifat sangat kekanakan sekarang. "Mari kita coba! Abang buahi aku! Aku ingin melawan ketakutan ini!" Ilene berdiri
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status