Ilene tahu ini akan berat buat dirinya bagaimana kamu memendam perasaan pada orang selama bertahun-tahun, dia tak tahu dan akhirnya kamu memutuskan untuk melepas perasaan itu. Memang tak mudah, tapi Ilene rasa percuma jika perasaan itu tidak ada rasa timbal balik.
Benar kata orang, jika kamu jatuh cinta maka akan sepaket dengan patah hati.
Ilene mematut dirinya di cermin, dress sebatas lutut berwarna merah menyala dengan lipstik warna senada memperindah penampilannya hari ini walau penampilannya seperti seorang peramal yang suka memakai lipstik berwarna hitam.
Ilene mengerai rambutnya dan melihat wajahnya di cermin. Memikirkan Kayvan, Jared, Moon. Entah kenapa Ilene merindukan Moon yang memaki-maki dirinya, saat sudah tahu kebenaran Ilene tahu ia terlalu dipuja laki-laki itu, entah harusnya merasa senang atau bersedih atas peristiwa ini.
Baiklah, hari ini kita lupakan Moon maupun Jared karena Ilene akan menutup buku antara Kayvan d
Pernahkah kamu merasa terjepit? Terjepit di antara dua hati dan hati kedua orang itu berdarah karena mengorbankan banyak hal untukmu.Walau Kayvan tidak menunjukkan secara langsung tapi Ilene tahu, Kayvan berkorban dan tersiksa sama seperti apa yang ia lakukan dan Ilene bisa menempatkan diri sebagai Kayvan. Tapi bagaimana dengan Jared?Hari ini Ilene ingin menghibur dirinya dengan tak memikirkan masalah ini biarkan waktu yang akan menjawabnya.Orang yang akan selalu menghiburnya adalah Darris. Kalian mau tahu Darris adalah lulusan Oceanografi tapi ia sekarang kerja jadi desain grafis secara freelance, karena bisa memilih waktu kapan saja dan bisa ia kerjakan di rumah dan banyakan klien yang ia dapat berasal dari luar negri. ."Traktir aku dulu, aku sedang sedih." Darris hanya memandang malas ke arah kembarannya. Ia terkadang masih bertanya-tanya apa nanti saat sudah menikah dan sibuk bekerja mereka tidak akan sedekat sekarang? Rasanya sayang,
"Satu ... Dua ... Tiga ..."Ilene menggerakan tubuhnya dari kiri ke kanan, begitu juga dengan gerakan tangan dan kakinya, leher, hingga belakangnya.Gadis itu menoleh ke samping ada Jared yang datang kesana. Sebenarnya, Jared, yang mengajak Ilene untuk joging pagi, hanya berdua. Ilene tak bisa melakukan apa-apa kecuali datang, walau perasaannya dilanda keraguan.Ilene duduk di lantai meluruskan kakinya menerima uluran botol minuman isotonik, dan meneguknya. Mereka sudah keliling dua kali putaran dan Ilene rasa cukup dan sekarang saatnya untuk beristirahat.Ilene hanya menunduk saat merasakan Jared mengelus rambutnya, Ilene tahu laki-laki ini banyak berkorban untuknya, walau ia juga baru tahu dan tak pernah minta untuk dicintai sebesar ini. Perasaan Ilene masih memikirkan Kayvan, dan ini tak mudah. Dilema yang terasa mencekik leher, dan hampir membuat tak bisa bernapas.Ilene membuka sepatunya, dan meletupkan jari-jari
"Sudah siap?" Ilene hanya tersenyum malu-malu terhadap lawannya dan masuk ke dalam mobil.Jared terdiam melihat penampilan Gadis Cuaca hari ini. Dengan tampilan maxi dress bahan denim lengan model reglan berwarna peach, semakin menambah kesan kalem di tubuh gadis ini. Perona pipi dan juga perona bibir dengan warna peach senada membuat Ilana terlihat begitu manis seperti buah peach. Sial! Jared seperti ingin memakannya saja.Ilene terdiam, sebenarnya outfit kali ini adalah rekomendasi Ilana yang mengerti padu-memadu pakaian. Karena ini pertama kalinya Ilene keluar kota untuk meet and greet buku sekaligus sebagai promosi. Senang, gugup, tak menyangka. Ilene masih merasa seperti mimpi, bisa tercapai keinginannya yang rasanya seperti mustahil.Perut Ilene terasa masih diaduk-aduk karena tak percaya dengan kenyataan ini. Jadi, rencananya Jared akan menyetir sekitar 4 jam keluar kota karena meet and greet di luar kota seperti yang laki-laki itu lakukan.
Jatuh cinta itu beragam bentuknya.Jatuh cinta membuat kita jadi memandang dunia lebih berwarna, jatuh cinta membuat kita memandang dalam dunia yang berbeda. Jatuh cinta membuat hormon dopamine dan norepinefrin berproduksi lebih banyak, menjadikan rasa senang dan gugup, dan otot-otot sekitar bibir terus tertarik dan ingin tersenyum sepanjang hari.Inilah sosok yang ia nantikan, sosok yang ia cari dalam hidupnya. Bagi Ilene ini adalah pencarian terakhir dalam hidupnya, bersama laki-laki yang akan membimbing dan menuntun dirinya menuju kebahagiaan dan perdamaian yang diimpikan semua orang.Hari kedua menginap di luar kota. Tak ada kegiatan untuk meet and greet, tapi Jared ingin mengajak Ilene berkeliling kota dan menemukan hal-hal seru yang membuat keduanya saling membuka diri dan tahu pribadi satu sama lain.White on denim dengan tanktop putih dan jumpsuit yang memperindah penampilan Ilene pagi ini, subuh hari ia sudah merecoki kakakn
Hanya mampu tersenyum, karena setelah ini akan ada air mata yang menyertai setiap langkah yang ia lakukan. Semoga ini keputusan terbaik, bukan keputusan buru-buru atau karena merasa semua ini utang budi.Ilene tersenyum pada Kayvan, sama seperti pertemuan mereka saat Ilene mengungkapkan perasaannya pada laki-laki itu dan dia juga mengakui yang sama. Bertemu di cafe ala-ala biar terkesan seperti cerita novel.Kali ini Ilene ditemani Jared karena ia akan mengungkapkan perasaannya atau mungkin mengatakan perpisahan. Ilene akan memilih Jared, itu sudah pasti. Laki-laki itu menawarkan semua kesempurnaan untuknya. Ilene tak mau jadi orang bodoh hanya karena cinta ia menunggu selama belasan tahun tersiksa dengan perasaannya tak menentu. Sekarang ada seorang laki-laki yang jelas-jelas memujanya dan akan memperlakukan dirinya sebagai seorang putri dalam istana khayangan."Selamat ya Ai. Aku nggak nyangka, kamu bisa tampil percaya diri di hadapan orang d
Baby you're all that I wantWhen you're lyin' here in my armsDia tersenyum, sambil memetik gitarnya dan menatap sang pujaan hati dengan rasa bangga.Dengan goresan matahari berwarna oranye matang yang menjadi atap mereka sore ini, dengan angin yang terus bertiup dari sisi kiri menuju arah barat mengikuti matahari yang akan kembali ke perut bumi, ombak yang bersahut-sahutan, nyiur yang melambai-lambai, dan halusnya pasir putih yang dipijak membuat hati serasa melayang.Ilene pandangi matahari yang terus menurun bersembunyi di balik laut yang tenang tersebut dan tersenyum. Sebenarnya air matanya tak bisa ia tahan, ia bahagia tentu saja. Setiap saat rasanya ingin terus mengeluarkan air mata karena terlampau bahagia, merasa ini bukan hidupnya, ini hanya dunia dongeng yang dia ciptakan karena kejamnya dunia yang tak pernah berpihak padanya.I'm findin' it hard to believeWe're in heavenIlene
Saat kamu menemukan orang yang tepat, kamu tidak punya alasan untuk meninggalkannya, kamu akan mengikat dirinya hanya untukmu dan yakin bahwa apapun yang terjadi di depan bisa dihadapi bersama."Apa pernikahan impianmu?" Setiap orang punya pernikahan impian mereka, entah ingin menikah ala para putri yang super mewah dan glamor ada yang sekedar pemberkatan di depan altar asal mereka sudah berjanji di hadapan Tuhan agar saling melengkapi, selalu ada baik suka maupun duka.Jared menyipitkan matanya. Satu pernikahan impiannya, menikah bersama gadis yang tengah menanyakan hal itu. Haruskah ia menjawab juga? Karena segala rencana dan persiapan telah ia lalukan dam berkorban bersama gadis ini.Sebenarnya Ilene ingin benar-benar memantapkan hatinya, jika ini adalah jalan yang telah ditakdirkan untuknya, dia tidak salah jalan, dia tidak akan menyesal karena ini.Ilene butuh sedikit wejangan dari ibu-ibu anak satu. Azyan lebih berpengalaman
"Bunda tahu nggak kalau kucing birahi itu gimana?" tanya Ilene pada Bundanya yang sedang menggoreng ikan. Saatnya penjajakan karena ia sudah tak sabar untuk menikah dan mantap-mantap.Gadis itu langsung terkikik membayangkan malam pertama yang panas. Dia akan memakai lingerie yang seksi membuat lawannya hampir tak bisa bernapas, sebelumnya Ilene akan waxing terlebih dahulu agar mendapatkan tubuh yang mulus tanpa bulu-bulu yang menganggu."Apa maksud?" tanya Ilona kembali saat meniriskan ikan yang baru saja diangkat dan memasukan ikan selanjutnya."Biasanya kalau kucing birahi suka meong-meong tiap malam. Trus kalau manusia birahi ngapain?""Cakar-cakar tanah.""Ih Bunda, ditanya serius juga." rajuk Ilene. Ilona mengelap tangannya dan menoleh pada putrinya, dia tahu Ilene dan Darris suka bertanya hal-hal yang aneh dan sebisa mungkin dia menjawab dengan tidak kalah nyeleneh."Manu
"Hari ini ujian? Sebelum ujian berdoa dan minum susu. Baca soal baik-baik dan jawab dengan benar." peringat Ilene pada kedua putrinya. Usia mereka sudah 10 tahun.Candy dan Crystal akan melaksanakan ujian kenaikan kelas. Ilene tersenyum dan tak berhenti bersyukur dengan semua anugerah yang ia dapatkan dalam hidupnya. Penyakit Crystal masih kambuh. Kabar baiknya mereka akan melaksanakan transplantasi jantung. Setelah pencarian dan penantian selama 10 tahun, semua kesabaran Ilene dan Jared akan berbuah manis.Jared sedang membuat sarapan untuk kedua putri kembarnya. Laki-laki itu menjalani perannya sebagai kepala rumah tangga yang luar biasa. Candy dan Crystal ingin makan nasi goreng dengan banyak hiasan lucu-lucu yang membuat mereka semangat dan sayang untuk makan.Jadi, Jared akan membentuk nasi goreng tersebut berbentuk karakter lucu. Kali ini dia akan membentuk karakter Rilakuma memakai selimut."Ayah, udah?" Candy langsung berla
"Buna, Kis kenapa?" tanya Candy sambil mendongak melihat ibunya.Ilene mengendong Candy menahan tangisnya, penyakit jantung Crystal kambuh membuat dia harus dilarikan ke rumah sakit. Ilene dan Jared sedang berusaha untuk mencari transplatasi jantung untuk Crystal namun saat ini belum juga dapat.Ilene menoleh ke belakang, tak kuat akhirnya menangis juga. Membayangkan Crystal yang kecil harus menderita seperti itu. Ilene tak ingin menangis di depan Candy membuat bocah itu terus bertanya dan mungkin tahu kesedihan apa yang tengah menimpa keluarga ini.Crystal bisa bermain tapi terkadang penyakit itu datang tanpa diundang. Sudah beberapa tahun mereka mencari transplatasi jantung yang cocok tapi tak kunjung berjodoh.Jared sedang berbicara dengan dokter pribadi Crystal. Dokter yang sudah dianggap keluarga dan menganggap Crystal anal sendiri karena ke sini.Ilene mencium-cium kepala Candy dengan sayang.Candy m
She's become a Momma. A proud Momma for her twins.Ini adalah hari terbahagia Ilene, bukan hari-hari yang ia jalani kini hanya terisi dengan kebahagiaan. Kilas balik tahun sebelumnya saat dia menderita sebuah penyakit aneh yang membuatnya hampir menyerah dan sangat percaya diri. Tapi lihatlah kini, dia mengendong dua putri kembarannya ke rumah Nenek mereka.Candy dan Crystal memakai dress mini lucu berwarna putih dengan rambut kucir dua diikat ke atas. Setiap melihat kedua putrinya dia selalu menumpahkan air mata kebahagiaan. Dia terlalu bangga dengan anak-anaknya.Kedua bocah itu berlari menuju ke dalam rumah neneknya. Mereka sudah tahu, jadi paling semangat jika berangkat ke rumah Nenek, Nenek baik, Nenek sangat memanjakan mereka."Nenek!" teriak Candy dan Crystal kompak. Lihat? Ilene hanya bisa geleng-geleng sambil membawa kantung berwarna putih yang barusan ia beli buah untuk Bundanya. Setiap minggu Ilene ajak anak-anaknya ke r
Ilene tersenyum malu-malu pada suaminya. Masih diliputi oleh rasa bersalah, takut, dan gagal, walau Bundanya telah meyakinkan jika semuanya baik-baik saja. Ilene bisa normal asal dia melawan ketakutannya sendiri dan dibantu terapi."Sini." Ilene tersenyum dan mendekati laki-laki itu. Bagaimana mungkin kamu merasa aneh dan asing dengan suami sendiri, apalagi merasa risih jika dia memegang kamu. Dengan perlahan Ilene mendekati Jared dan dengan rasa sayang yang penuh dia memeluk laki-laki itu. Ilene menutup matanya bersandar di dada laki-laki ini. Dia luar biasa, dia begitu sabar menghadapi sifat Ilene yang kekanakan. Ilene tahu, jika dia mendapatkan laki-laki lain dia sudah dipukul atau lebih parahnya lagi dicampakkan."Terima kasih." Ilene mengelus-elus dada Jared membentuk pola abstrak, walau gadis itu tak tahu jika laki-laki itu menahan dengan sekuat tenaga untuk tidak menerkam gadis itu. Jared begitu sabar, Jared bertahan dan sepertinya dia layak mendapat
"Bunda, Ai nggak bisa. Ai mau sama Bunda aja." Ilene merengek pada Bundanya seperti anak kecil, dan menangis.Pulang dari bulan madu Ilene langsung kabur ke rumahnya karena merasa gagal, merasa takut, dia sudah berusaha untuk mengalahkan rasa takut itu tapi berkali-kali gagal."Enakan jadi anak Bunda aja. Ai nggak siap jadi istri orang." Ilene jujur. Dia ingin menceritakan ketakutan yang terus menggerogoti dirinya, membuat dia tak bisa tidur dengan nyenyak. Ilene seperti dihantui mimpi buruk setiap waktu."Mana ada orang udah punya suami, ngadu-ngadu nangis kayak orang pacaran." Ilene berbalik melihat Darris yang menegurnya. Dulu dia bangga dan songong mengatakan ingin menikah, saat sudah terjadi dia menyesali hal itu."Huwaaaaaa, aku lebih baik kelahi sama kau daripada harus jadi istri orang." Ilene bangkit dan ingin memeluk Darris saat Darris sudah membentengi dirinya agar dipeluk Ilene."No. No! Haram pegang-pegang.
"Hi, Darris, aku akan berjumpa dengan salah satu saudaramu di sini. Mau nitip salam apa sama mereka?" tanya Ilene dengan suara cempreng di ujung telpon sambil menaikkan kaca mata hitam ke atas kepalanya. Gadis itu sedang berada di sebuah bukit dan melihat banyak pemandangan indah di sekelilingnya. Jared membawanya bulan madu ke Pulau Komodo."Siapa?""Komodo. Kamu hidup di jaman T-rex, jadi mau nitip salam-salam apa sama mereka?""Kau kan kembaran aku, jadi kamu juga komodo." sanggah Darris tak mau kalah."Sialan! Benar juga."Ilene mengubah panggilan jadi video chat. Dan terlihat wajah kusut Darris di layar, laki-laki itu hanya memakai kaos lusuh berwarna abu-abu. Ilene moodnya sangat baik sekarang bahkan memakai baju berwarna cerah, berwarna kuning."Kasian kembaran aku. Nikah sana. Biar bisa bulan madu kayak aku." perintah Ilene dengan songong. Mereka baru saja tiba di Labuan Bajo dan Ilene langsu
Terdiam. Kamar itu terasa mencekam, Ilene hanya menunduk dia tak berani menatap Jared. Laki-laki itu pasti semakin kecewa."Abang kecewa?" Pertanyaan bodoh itu keluar dari mulut si pendosa yang membuat lawannya hanya berdiri kaku seperti menahan napas bahkan bernapas saja rasanya sulit, Ilene menggigit bibirnya dan air mata itu mengalir dengan sendirinya.Jared mendekat, Ilene beringsut mundur hingga tubuhnya mentok di headboard dan menatap lawannya."Abang pasti kecewa kan?" tuduh Ilene. Jared masih diam. "Kamu tak bahagia?" tanya Jared. Ilene menggeleng, demi Tuhan dia bahagia, dia bahagia menikah, tapi ketakutan itu yang membuatnya hancur. Ilene menunduk dan memeluk lututnya sendiri, dia mengalami ketakutan seorang diri.Jared duduk di tepi ranjang dan terdiam. Ilene semakin menangis, sial! Dia harus bersifat sangat kekanakan sekarang."Mari kita coba! Abang buahi aku! Aku ingin melawan ketakutan ini!" Ilene berdiri
Kegiatan pengantin baru yang Ilene pelajari di internet barusan adalah menonton bersama dan memasak bersama.Gadis itu hanya membuat roti, masih serba canggung. Pagi-pagi sekali, Ilene sudah bangun, mandi, bahkan ia sedang membuat sarapan sekarang. Padahal di rumahnya dia jadi kebo, tidak akan bangun sebelum matahari merangkak tinggi dan Bundanya mengomel baru bangun, setelah bangun ia makan dan malas-malasan lagi. Tapi sekarang bukan lagi alasan dan Ilene merasa punya tanggung jawab besar sekarang.Ilene tak tahu selera minum Jared, kopi pahit tanpa gula atau takaran gula setengah sendok. Dia bahkan tak pernah membuat kopi untuk ayahnya. Ilene baru sadar dia tak berguna jadi anak dan hanya jadi beban keluarga, beruntung ada laki-laki yang mengambil alih itu hingga membuat Ilene harus turun tangan dan belajar.Ilene juga tak tahu cara memanggang roti. Gadis itu mengambil ponselnya sebentar dan melihat cara memanggang roti, ada susu coklat yang
Kekasihku, satu jam mendatang kamu akan menjadi istriku. Tiba saatnya semuanya disatukan, cinta tak pernah datang ke orang yang salah. Kamu bukan hanya masa depanku, tapi juga seorang sahabat yang akan selalu ada untuk menghabiskan seluruh sisa hidupku bersamamu. Kita akan minum susu lansia bersama, hingga rambut memutih, hingga urat-urat jari tangan menonjol, tangan kita terus bergandengan walau tak sekokoh dulu, walau tangan keriput dan penglihatan memudar."Aaahhhhhh. Aku nggak sanggup baca ini." Itu adalah surat cinta dari Jared buat dirinya, dia juga memberi surat pada Jared sebagai ungkapan cinta dan rasa terima kasih pada pasangan masing-masing."Gimana mau nikah, kalau makeup dihapus terus. Lihat udah berapa kali bedak tuh ulang-ulang terus." omel Ilona pada putrinya, mau nikah tapi malah menangis seperti orang gagal menikah."Bunda nggak romantis. Bunda pasti nikah nggak kayak gini kan? Ai nggak tahu dan nggak nyangk