Semua Bab I Win You (Indonesia): Bab 1 - Bab 10

60 Bab

Blurb

Bagi Vanilla, tidak masalah ia harus dijodohkan dengan Beck, tetangganya sekaligus teman kecilnya. Tetapi, tidak bagi Beck. Vanilla adalah penghalang hubungannya dengan Sophie, gadis kesayangannya.Beck membenci Vanilla, tunangannya sendiri, dengan berbagai cara ia berusaha menyingkirkan Vanilla, termasuk mendorong Vanilla menjauh darinya dengan memanfaatkan sahabatnya sendiri agar mendekati Vanilla.Mendapatkan Vanilla adalah satu-satunya hal yang mustahil bagi Nick karena gadis itu adalah tunangan Beck, mereka bersahabat sejak duduk bangku sekolah menengah atas. Tetapi, saat Beck mendorong Vanilla kepadanya, Nick dengan senang hati menerima tantangan dari Beck. Dan Nick berujar, "Tidak ada garansi Vanilla kembali."Holla, Mi Amor.Salam kenal dari aku, Cherry Blossom aka bunga Sakura.Ini adalah novel keduaku di sini, semoga kalian menyukainya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2020-10-04
Baca selengkapnya

Prologue

"Sialan...." Vanilla mengumpat pelan. "Daniel, antar aku ke rumah Beck." "Baik, Nona." Sopirnya dengan patuh mengejawantahkan perintah Vanilla.Di depan pintu gerbang rumah Beck, Vanilla hanya perlu memasukkan kode akses keamanan tanpa harus repot-repot memanggil siapa pun untuk membuka gerbang. Teknologi sekarang sangat canggih, semua bisa di akses melalui ponselnya. Gadis itu juga hanya cukup memasukkan kode keamanan pada pintu utama rumah mewah yang ditinggali Beck lalu melangkah dengan langkah kaki panjang menuju tangga yang berbentuk setengah lingkaran di tengah-tengah ruangan. Tiba di lantai atas ia langsung menuju kamar Beck dan mendorong pintu dengan kasar membuat dua orang yang sedang bergumul di atas tempat tidur menghentikan aktivitas mereka dan memisahkan diri."Jadi, ini caramu menyambut tunanganmu yang baru kembali?" tanya Vanilla sambil menyandarkan bahunya di tiang pintu. "Suruh pergi jalangmu itu atau aku sendiri mengirimkan bukti
last updateTerakhir Diperbarui : 2020-10-04
Baca selengkapnya

1. The Deal

Barcelona, 09.00 p.m."Sepertinya ada yang spesial, tidak biasanya kau mengajakku bertemu, biasanya kau tidak bersedia bertemu di tempat seperti ini karena segan kepada kekasihmu," ejek Nick sambil memberikan kode kepada bar tender untuk menambahkan wiski di gelasnya.Mereka berdua di dalam lounge yang berada di dalam sebuah hotel bintang lima. Suasana terbilang cukup santai untuk mengobrol, hanya ada beberapa pengunjung yang juga sedang menikmati cocktail dan juga wiski mereka.Beck mengguncang pelan gelas wiskinya yang masih utuh seolah agar es batu dan wiskinya menyatu. "Sialan, aku tidak bisa bercinta dengan Sophie dengan leluasa lagi." Ia mengeratkan rahangnya."Kalian bertengkar?""Kami pasangan yang paling bahagia...." Beck tertawa kecil, hambar. Ia menyesap wiskinya lalu meletakkan gelas itu kembali ke atas meja. "Vanilla kembali."Nick menaikkan
last updateTerakhir Diperbarui : 2020-10-04
Baca selengkapnya

2. Vanilla Bakery

"Kalian bertengkar lagi?" tanya Xaviera West, ibu Vanilla. Vanilla yang sedang menggilas adonan roti menghentikan gerakannya, meletakkan alat penggilas lalu ia mengambil alat pemotong adonan. "Tidak," jawabnya singkat. "Tadi malam kau tidur di kamarmu." Nada suara Xaviera terdengar mengejek. Vanilla yang sedang memotong adonan roti tampak berkonsentrasi dengan apa yang sedang ia lakukan. "Suatu saat Beck yang akan naik ke atas ranjangku.""Kau tahu, dia sangat marah saat mendengar kau telah meninggalkannya pergi ke New York." "Beck selalu begitu, dia tidak peduli padaku saat aku ada di dekatnya. Tapi, begitu ada orang lain di sampingku, dia akan marah." Gadis bermata biru gelap itu mengambil beberapa potongan sosis lalu menyusunnya di atas adonan roti yang telah ia bubuhi saus tomat. "Kalau begitu kau bisa mencari pria di sini untuk kau dekati agar Beck
last updateTerakhir Diperbarui : 2020-10-04
Baca selengkapnya

3. Little Sister

"Beck, aku harus kembali bekerja," rintih Sophie pagi itu ketika Beck terus mencumbui dadanya yang telah mengeras."Aku atasanmu, kenapa kau begitu risau?" Beck mengingatkan Sophie yang dadanya sedang ia cumbu dengan rakus. Sophie adalah kekasihnya sekaligus sekretarisnya."Kau sangat nakal," erang Sophie ia meremas rambut Beck, menekan kepala kekasihnya seolah memperdalam kenikmatan yang dapatkan dari Beck."Oh, sial. Kau sangat bergairah, sayangku." Beck menarik celana dalam yang di kenakan Sophie. Memasukkan dua jari sekaligus ke dalam tubuh Sophie sementara bibirnya menjelajah kulit leher Sophie yang lembut. Lidahnya menjilati kulit belakang telinga Sophie, menggoda kekasihnya dengan cara yang luar biasa ahli."Beck, aku ingin dirimu." Sophie mengerang, suaranya terdengar sangat serak, tetapi seksi. Cara Beck menggoda tubuhnya membuat ia tidak bisa lagi menyembunyikan fakta bahwa ia menginginkan Beck
last updateTerakhir Diperbarui : 2020-10-04
Baca selengkapnya

4. Reunion

Reuni diadakan di sebuah restoran hotel berbintang lima yang terletak di jantung kota Barcelona. Restoran itu menyatu dengan ke kolam renang, dan mengarah langsung ke pantai sehingga jika tamu restoran berkunjung ke sana pada sore hari, mereka dapat menikmati indahnya matahari tenggelam di Barcelona. Restoran dan kolam renang hanya di sekat oleh kaca-kaca besar yang memisahkan tempat itu. Ada pintu yang di desain menggunakan sensor otomatis, pintu akan terbuka dengan sendirinya saat ada orang yang akan melewatinya. Saat tiba di tempat itu Vanilla sedikit heran karena tempat itu tidak terlalu besar, mustahil menampung tiga angkatan siswa di sekolahnya. Gadis itu menyapukan pandangannya ke sekeliling ruangan, belum terlalu banyak yang datang karena ia sengaja datang lebih awal, ia juga tidak datang bersama Beck. Xaviera mengatakan jika ia harus menghindari Beck dan mencari teman pria sebanyak mungkin dengan tujuan membuat Beck cemburu. Dan malam ini, Vanilla aka
last updateTerakhir Diperbarui : 2020-10-04
Baca selengkapnya

5. Sweet Vanilla

Chapter 5Sweet VanillaAcara reuni hanya diisi makan malam dan sedikit sambutan oleh pengisi acara, karena temanya santai dan cenderung menjurus ke sebuah pesta, ketika malam semakin merambat, beberapa orang mulai asyik bergantian bernyanyi bersama seorang penyanyi yang memang telah di persiapkan untuk meramaikan acara. Ketika malam semakin larut, acara yang tadinya bergantian bernyanyi mulai berubah menjadi pesta dansa. Teman-teman Vanilla menemukan pasangan masing-masing malam itu, dengan gembira mereka menari menikmati alunan musik sedangkan Vanilla, tentu saja ia adalah penonton karena di samping jumlah pasangan yang sudah pas seolah acara itu memang kebetulan di rancang untuk berpasang-pasangan. Vanilla sempat melihat Beck sedang duduk di pojok sendirian, sama seperti Vanilla yang berperan sebagai penonton teman-temannya berdansa. Pria itu sepertinya tidak tertarik untuk mengajaknya berd
last updateTerakhir Diperbarui : 2020-10-07
Baca selengkapnya

6. Fantasy

Chapter 6FantasyBeck beberapa kali memukul kemudi mobilnya, ia bahkan mencengkeram benda itu dengan kuat. Pikirannya kacau, ia meninggalkan Vanilla bersama Nick meski perasaannya tidak ikhlas tetapi ia harus melakukannya. Sahabatnya itu pasti akan mengatainya tidak konsisten jika ia mengacaukan rencana Nick yang telah disusun dengan matang demi menjauhkan Vanilla darinya dan Sophie. Saat Nick memasuki restoran, Beck segara menjauh dan ia memutuskan untuk pergi ke tempat tinggal Sophie. Semula niatnya ingin menikmati tubuh Sophie sesuka hatinya, memuaskan dirinya. Tetapi, sayangnya sepanjang ia bercinta dengan Sophie malam itu, pikirannya sama sekali tidak bersama Sophie. Ia terus mengkhawatirkan Vanilla yang sedang bersama Nick dan parahnya lagi, ia justru terus berfantasi terhadap tubuh Vanilla, membayangkan jika tubuh yang ia kuasai adalah Vanilla, bukan Sophie, dan anehnya rasanya ia lebih bergairah berkali-kali lipat dari biasanya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2020-10-07
Baca selengkapnya

7. An Idea

Chapter 7An IdeaBeck berulang kali menghela napasnya dan mengembuskannya dengan kasar, pria itu menunggu pagi yang seolah tak kunjung tiba. Ia tidak mampu memejamkan matanya karena mencemaskan Vanilla yang ia duga sedang bersama Nick, mungkin saja sahabatnya itu sedang mencumbui Vanilla karena ia tahu bagaimana Nick. Kali ini ia benar-benar merasa menyesal mendorong Vanilla kepada Nick, jika ia memiliki satu gadis di dalam hidupnya, maka Nick memiliki segudang wanita yang bisa ia ganti sesuka hatinya kapan saja ia mau. Saat itu ia sedang emosi karena merasa cukup lelah dengan semua tekanan sejak Vanilla berada di Barcelona. Ia memutuskan menyeduh kopi di dapur lalu membawa secangkir kopi ke dalam kamarnya, mengaktifkan smoker detector, menyalakan laptopnya lalu mulai bekerja sambil menghisap tembakaunya hingga tidak terasa malam telah berlalu berganti pagi.Bergegas Beck membersihkan tubuhnya lalu ia mengena
last updateTerakhir Diperbarui : 2020-10-07
Baca selengkapnya

8. Your Name

Chapter 8Your Name"Maaf, aku membuatmu menunggu terlalu lama." Nick menarik sebuah kursi pantri, melepaskan jasnya lalu meletakannya dengan benar di sandaran kursi."Tidak masalah," ujar Vanilla. Senyum tampak di bibir manisnya. "Satu-satunya yang harus kau khawatirkan adalah gula darahmu.""Mereka baik-baik saja." Nick berdiri di samping Vanilla, ia mengamati hidangan yang telah disiapkan oleh gadis itu. "Aku sepertinya mulai ketergantungan dengan masakanmu."Vanilla terkekeh mendengar pernyataan Nick, sudah dua Minggu setiap hari pria itu datang ke dapur restorannya sepulang bekerja untuk me
last updateTerakhir Diperbarui : 2020-10-07
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status