Suasana mendadak benar-benar tegang. Suara tapak kakiku yang sengaja kubuat kasar, lirih berjinjit tapak kaki anggota, dan pistol-pistol yang pelatuknya ditarik kasar mewarnai perjalanan. "Apa yang kau inginkan, Sam?" tanyaku. Sam sedikit mengendurkan todongannya ke kepala Shereen, ia tersenyum puas, "Kau harusnya bertanya lebih awal, Kei, supaya kita tidak perlu repot-repot melakukan ini."Aku mengangguk, "Kau juga tak perlu repot-repot memanggilku Kei, seolah ingin menghormatiku sebagai Putri Chikusou, Sam. Panggil aku Zoe, nama yang lebih layak untuk diucapkan mulut kotormu." Ujarku sambil terus melangkah mendekat, "Jadi, katakan apa maumu.""Sederhana." ucapnya santai, "Sewakan kembali tanah Al Baqoura dan Al Gamr pada Israel, kami ingin membuat ladang ganja disana. Lalu, jadikan Taiwan pemimpin Asia Timur. Dan yang terakhir, bergabunglah bersama kami. Begitu kau setuju, kau boleh pergi dari sin
Read more