Share

Bab 46

Tak ada jawaban untuk Fiona, janinnya masih sangat kecil.

Dia mendaftar, membuat janji untuk aborsi dan perawat yang cekatan segera menyelesaikan semua prosesnya.

Jadwal operasi ditetapkan pada pukul tiga sore dan dirinya harus puasa tanpa boleh makan apapun.

Yogi juga menemani Fiona tidak makan.

Melihat masih harus menunggu beberapa jam lagi dan mereka tidak boleh makan, Yogi berpikir untuk mengajaknya tidur sebentar di mobil.

Saat mereka menuju pintu depan rumah sakit, mereka berpapasan dengan DIko yang datang dari arah berlawanan.

“Fiona? Wah, kebetulan sekali bertemu di Kota Beya!” sapa Diko dengan santai, lalu bertanya, “Kamu sakit? Nggak enak badan?”

Saat melihat Yogi di sampingnya, Diko juga menyapa sopan, “Yogi.”

“Kak Diko,” jawab Yogi.

“Aku ada urusan kerja ke Kota Beya, tapi ternyata asam lambungku kambuh, jadi berobat ke rumah sakit,” jawab Fiona langsung menggunakan alasan asam lambung.

Wajahnya pucat karena belum sarapan dan setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, tubu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status