Share

Bab 44

Perasaan sedih dan kecewa seperti sepasang tangan besar yang terus-menerus merobek hatinya.

Fiona tetap dalam posisi bekerja, tidak bergerak, membiarkan perasaan buruk itu memenuhi seluruh tubuhnya.

Dia menganggap emosi ini sebagai efek samping dari patah hati.

Begitu perasaan ini perlahan hilang, dirinya juga akan terlahir kembali.

Karena sudah memutuskan untuk meninggalkan Jack, dirinya tidak akan pernah menyesalinya seumur hidup!

Jack segera mengendarai mobilnya ke stasiun kereta cepat untuk menjemput Cintya dan membawanya ke hotel.

Dia juga membuka satu kamar lagi untuk Cintya.

“Kak Jack~” Cintya merajuk, karena dia datang ke Kota Beya bukan untuk tinggal sendirian di hotel.

“Sayang, badanmu masih belum sehat, jangan pikirkan yang aneh-aneh.”

“Baiklah!” Cintya menggerutu.

Sampai di depan pintu kamar, Cintya melangkah masuk dengan langkah berat sambil menoleh berkali-kali ke belakang.

Jack mengantar Cintya sampai ke kamarnya, lalu kembali ke kamarnya sendiri. Saat itu sudah jam tiga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status